Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak: Ketahui Jenis, Kandungan, dan Cara Memilihnya

6 min read

anak Nafsu makan anak sulit untuk ditebak. Satu waktu dia bisa sangat lahap, tapi hari berikutnya berubah drastis, menolak semua makanan yang ditawarkan. Meski sering bikin pusing orangtua, kondisi tersebut wajar terjadi. Pemberian vitamin untuk anak susah makan menjadi pilihan. Bolehkah anak balita diberi vitamin penambah nafsu makan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Kandungan vitamin penambah nafsu makan anak balita

vitamin untuk anak balita

Sebelum memilih vitamin penambah nafsu makan untuk anak balita, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Tanyakan apakah anak Anda boleh diberikan suplemen vitamin, terutama jika anak sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Sebaiknya tunggu sampai anak berusia empat tahun saat ingin memberikan suplemen vitamin untuk anak, kecuali jika dokter menyarankan hal lain.

Beberapa hal yang mungkin perlu dipertimbangkan saat memilih vitamin untuk anak susah makan adalah:

Perhatikan kandungan di dalam suplemen

Dalam memilih vitamin untuk anak susah makan, penting mengetahui kandungan di dalam suplemen tersebut.

Ada beberapa kandungan di dalam suplemen vitamin yang berperan sebagai penambah nafsu makan sehingga berat badan balita bisa bertambah. Berikut daftarnya:

Zinc

Kondisi anak balita yang kekurangan zinc bisa menyebabkan penurunan nafsu makan. Vitamin penambah nafsu makan pada si kecil biasanya sudah mengandung zinc yang bisa meningkatkan nafsu makan dan kandungan seng dalam darah.

Namun pemberian vitamin tetap harus dalam pengawasan dokter agar takaran  yang diberikan pada si kecil sesuai dengan usianya.

Zat besi

Nafsu makan anak yang menurun bisa membuat anak Anda kekurangan vitamin zat besi. Mengutip dari Mayo Clinic, zat besi berperan dalam memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen.

Anak yang berisiko kekurangan zat besi yaitu:

  • Berat bayi lahir rendah (BBLR)
  • Anak yang minum susu sapi sebelum usia satu tahun
  • Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak mengandung zat besi
  • Anak yang kurang mengonsumsi makan kaya zat besi

Anak usia 1-5 tahun membutuhkan zat besi sekitar 7-10 mg dalam sehari. Konsultasikan dengan dokter bila si kecil memiliki tanda kekurangan zat besi, misalnya:

  • Wajah pucat
  • Mudah lelah
  • Tangan dan kaki dingin
  • Tidak nafsu makan
  • Nafas anak tidak teratur

Dokter biasanya akan meresepkan vitamin zat besi untuk anak. Pemberian vitamin ini bisa menjadi penambah nafsu makan balita, sehingga bisa membantu berat badan anak naik.

Perlu diingat, walaupun anak sudah diberikan suplemen vitamin, sebaiknya tetap dorong anak untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Bagaimanapun, kebaikan vitamin dan mineral alami yang terdapat dalam makanan seperti sayur dan buah tidak dapat tergantikan.

Minyak ikan

Minyak ikan dikenal sebagai salah satu kandungan yang efektif dalam merangsang nafsu makan anak. Selain itu, minyak ikan juga bisa meningkatkan kinerja sistem pencernaan dan mengurangi risiko perut kembung pada si kecil.

Minyak ikan biasanya diambil dari ekstrak lemak ikan, seperti ikan salmon, tuna, dan makarel atau sarden. Vitamin penambah nafsu makan anak balita yang mengandung minyak ikan biasanya berbentuk kapsul.

Pastikan melihat takaran sajian di dalam kemasan untuk menghindari kondisi kelebihan minyak ikan.

Vitamin D

Vitamin yang satu ini berperan dalam penyerapan kalsium di dalam tubuh sehingga menjaga kadarnya tetap normal. Inilah yang membuat vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi si kecil. 

Baca Juga :  5 Salah Kaprah Tentang Penyakit Ambeien yang Perlu Anda Ketahui

Vitamin penambah nafsu makan untuk si kecil yang mengandung vitamin D berperan sebagai penguat tulang dan gigi . Suplemen ini biasanya dianjurkan untuk 2-5 tahun dengan dosis sekitar  15 mcg per hari. 

Kalsium

Berat badan balita juga berhubungan dengan kepadatan tulang balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Untuk menambah kepadatan tulang, balita dianjurkan mengonsumsi cukup kalsium.

Anak Anda memiliki alergi terhadap makanan tertentu? Memilih vitamin penambah nafsu makan untuk anak balita yang memiliki alergi tidak bisa sembarangan.

Si kecil yang memiliki alergi cenderung mengalami kekurangan vitamin D, kalsium, dan asam lemak omega 3. Selain ketiga vitamin itu, anak yang memiliki alergi juga kekurangan seng dan magnesium.

Bila kebutuhannya tidak dipenuhi saat anak masih kecil, akan berpengaruh ketika ia dewasa nanti.

Penelitian yang dilakukan Clinical and Translational Allergy menemukan bahwa 60 persen anak yang berusia 4 minggu sampai 16 tahun dan memiliki alergi, mengalami kekurangan vitamin D.

Anak yang memiliki alergi juga kekurangan zinc dan zat besi dari sumber makanan sehari-hari. Maka, penting untuk orangtua mengenali alergi makanan pada anak agar bisa memberikan vitamin untuk anak susah makan yang tepat.

Pilih vitamin yang bentuknya tidak seperti permen

Bagaimana cara memilih suplemen vitamin penambah nafsu makan untuk anak balita? Poin pertama adalah pilih suplemen vitamin yang bukan dalam bentuk seperti permen dan yang tidak mengandung gula tinggi. 

Dikhawatirkan, anak menganggap suplemen tersebut sebagai permen, sehingga ia ingin mengonsumsinya lagi dan lagi. Hal ini akan menyebabkan asupan vitamin dan mineral anak menjadi berlebih.

Hal ini tentu tidak baik. Jika Anda memilih suplemen dalam bentuk seperti permen, sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak-anak dan jelaskan ke anak bahwa itu bukan permen.

Anda bisa mengakalinya dengan memberikan vitamin dalam bentuk sirup dengan rasa yang tidak membuat anak trauma ketika mengonsumsinya.

Pilih vitamin yang lulus BPOM

Ada banyak suplemen vitamin yang mengklaim sebagai penambah nafsu makan balita dengan harga murah. Anda perlu perhatikan apakah produk tersebut sudah lulus sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau belum. 

Pasalnya, vitamin yang tidak atau belum lulus sertifikasi BPOM tidak teruji keamanannya. Hal ini bisa mengancam kesehatan si kecil.

Sesuaikan dengan usia anak

Penting untuk orangtua memilih vitamin penambah nafsu  yang sesuai dengan usia balita. Waktu paling tepat untuk memberikan vitamin adalah ketika anak berumur 4 tahun.

Namun, akan berbeda bila pemeriksaan dokter menunjukan bahwa si kecil membutuhkan suplemen tambahan, meski ia belum berusia 4 tahun.

Ikuti petunjuk dosis pemakaian

Ketika si kecil susah makan dan Anda ingin memberi dosis lebih dari yang disarankan, itu bukan langkah yang tepat. Kelebihan dosis vitamin bisa mengganggu penyerapan nutrisi lain yang kurang.

Jika Anda ragu dengan vitamin yang cocok untuk kondisi anak Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter. 

Perlu diingat juga bahwa pada dasarnya vitamin penambah nafsu makan diberikan sesuai dengan kondisi tubuh si kecil. Artinya, bukan berarti vitamin tersebut benar-benar murni merangsang nafsu makan tetapi hanya mencukupi zat gizi yang kurang karena ia tidak mau makan.

Baca Juga :  REVIEW : Lip Liquid Matte Madame Gie, Harga Murah Bikin Tahan Lama

Oleh karena itu, rekomendasi dokter akan vitamin apa yg dibutuhkan sangatlah penting.

Kondisi yang membuat balita membutuhkan vitamin penambah nafsu makan

anak kekurangan vitamin

Mengutip dari Mayo Clinic, sebenarnya vitamin penambah nafsu makan tidak diperlukan untuk anak balita yang pertumbuhannya baik dan sehat. 

Anak dengan nafsu makan yang baik tidak membutuhkan suplemen vitamin tersebut. Ini karena semua kebutuhan nutrisinya bisa ia dapatkan dari konsumsi makanan yang beragam setiap hari.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat anak balita dianjurkan untuk diberikan vitamin penambah nafsu makan, seperti:

Tidak mendapat gizi seimbang

Balita yang tidak makan teratur dan tidak mendapatkan makanan balita dengan gizi seimbang membutuhkan vitamin penambah nafsu makan.

Bila kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, pemberian suplemen tambahan penting agar gizi anak tetap tercukupi.

Namun sebelum memberikan suplemen, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter anak, agar mendapatkan takaran dan resep vitamin yang sesuai dengan kondisi si kecil.

Intoleransi makanan

Apa itu intoleransi makanan? Ini adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa mencerna zat tertentu yang terkandung di dalam makanan dan minuman. Ini berbeda dengan alergi makanan yang berhubungan dengan imun atau sistem kekebalan tubuh.

Intoleransi makanan terjadi ketika reaksi kimia antara zat makanan yang masuk dalam tubuh, pada kondisi pencernaan anak.

Bila anak Anda memiliki kondisi tersebut, gejalanya akan timbul beberapa jam setelah makanan dikonsumsi. Bahkan bisa dalam waktu yang lebih lama, misalnya 48 jam setelah makan atau minum.

Intoleransi makanan membuat nafsu makan si kecil menjadi menurun drastis.

Komposisi makanan kurang tepat

Dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dijelaskan bahwa ini salah satu penyebab anak susah makan yang paling sering dijumpai.

Faktor komposisi makanan yang kurang tepat, tekstur dan cara pemberian juga berpengaruh pada nafsu makan anak.

Sering kali hal ini disebabkan karena komposisi protein hewani yang kurang dalam menu makanan anak.  Padahal, sumber makanan dari protein hewani bisa menambah cita rasa makanan yang sesuai jadwal makan balita.  

Anak mengalami sembelit

Rasa sakit atau tidak nyaman di tubuh juga berpengaruh terhadap nafsu makan anak. Hal ini kerap membuat orangtua memutuskan untuk memberi vitamin penambah nafsu makan balita.

Sembelit atau konstipasi merupakan kondisi susah buang air besar (BAB) pada orang dewasa dan anak-anak. Frekuensi buang air besar pada anak biasanya sehari sekali.

Namun ketika anak mengalami sembelit kebiasaan buang air besarnya berubah dan jadi hanya satu kali dalam seminggu. Kondisi ini bisa membuat anak susah makan, bahkan tidak ingin mencoba jenis makanan baru.

Diare

Selain sembelit, diare juga sering membuat nafsu makan anak menurun drastis. Diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, ini membuat anak kekurangan cairan dan sering buang air besar.

Diare pada anak membuatnya menjadi lemas dan tidak bertenaga karena cairan dalam tubuh berkurang melalui feses yang teksturnya tidak padat. Terkadang kondisi ini butuh vitamin untuk anak susah makan.

Anak pemilih makanan

Si kecil yang sangat pemilih dalam hal menu makanan balita sangat membutuhkan vitamin penambah nafsu makan. Alasannya ia kemungkinan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan.

Baca Juga :  Lakukan 5 Hal Ini Saat Cinta Anda Tak Direstui Orangtua

Dalam jurnal berjudul Proceeding of the Nutrition Society, konsekuensi yang diterima anak pemilih makanan atau picky eater adalah:

  • Kekurangan zinc dan zat besi
  • Sembelit
  • Pertumbuhan anak terhambat

Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa anak membutuhkan vitamin penambah nafsu makan tambahan demi mendukung pertumbuhan anak balita berjalan dengan baik.

Anak vegetarian

Anak yang menjalani pola makan vegetarian, sangat membutuhkan suplemen tambahan karena kemungkinan gizinya belum terpenuhi.

Mengutip dari NPR, pola makan vegetarian pada anak tidak memberikan cukup vitamin dan mineral untuk anak. Berbagai nutrisi yang biasanya tidak tercukupi yaitu vitamin D, vitamin B12, zat besi, kalsium, dan zinc.

Bila Anda khawatir seputar kebutuhan nutrisi si kecil, bisa konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Biasanya, dokter akan merekomendasikan suplemen vitamin dan mineral untuk anak.

Anak makan makanan kurang bergizi

Bila anak Anda terbiasa mengonsumsi makanan olahan atau minum minuman bersoda, ia membutuhkan suplemen tambahan. 

Alasannya karena anak kurang mendapatkan makanan segar sehingga kemungkinan besar tidak mendapatkan gizi untuk balita yang sesuai. Ia tidak cukup mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Jika anak tidak nafsu makan, sebaiknya rayu anak terlebih dahulu secara perlahan agar ia mau makan, tapi jangan sampai memaksa anak.

Buat suasana yang menyenangkan saat makan sehingga anak menikmati makanannya. Coba juga sediakan makanan yang disukai anak agar ia mau makan, serta batasi konsumsi snack agar anak tidak kekenyangan saat makan besar.

Jika cara-cara tersebut sudah dilakukan tetapi nafsu makan balita tidak meningkat, mungkin Anda bisa memberikan vitamin penambah nafsu makan untuk merangsang nafsu makan si kecil.

Memiliki masalah kesehatan tertentu

Nafsu makan orang dewasa sering menurun ketika merasa tubuhnya kurang sehat, begitu juga dengan anak-anak. Beberapa masalah kesehatan yang membuat anak susah makan yaitu:

  • Sariawan
  • Flu
  • Ruam di kulit
  • Radang tenggorokan
  • Demam
  • Infeksi saluran kencing

Masalah kesehatan tersebut sering membuat nafsu makan anak terganggu dan tidak enak makan apapun.

Kondisi lainnya

Mengutip dari About Kids Health, beberapa masalah kesehatan terkadang menyebabkan hilangnya nafsu makan balita. Kondisinya yaitu mengalami sakit tenggorokan, ruam, demam, batuk, dan pilek.

Namun selain penyakit, ada beberapa hal yang menyebabkan anak kehilangan nafsu makan, yaitu:

  • Si kecil makan di jeda waktu istirahat makan sehingga sudah kenyang di waktu makan.
  • Anak balita terlalu banyak mengonsumsi air (misalnya minum jus) di jeda waktu makan.
  • Balita usia 1-5 tahun sedang mengalami periode pertumbuhan.
  • Aktivitas yang dilakukan tidak terlalu banyak sehingga energi tidak terbakar.

Kalau tidak mengalami hal di atas tapi anak tetap aktif, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetap pantau kesehatan si kecil dan melihat perkembangan balita, apakah semakin maju atau mengalami kemunduran.

Bila mengalami kemunduran, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan pemberian vitamin penambah nafsu makan anak balita.

The post Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak: Ketahui Jenis, Kandungan, dan Cara Memilihnya appeared first on Hello Sehat.