Pernah dengar terapi cahaya? Ya, terapi ini mengandalkan cahaya yang langsung disorot ke bagian tubuh tertentu. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa terapi cahaya adalah salah satu cara mengatasi depresi, jet lag, dan gangguan tidur. Lantas, mengapa bisa terapi cahaya menghilangkan depresi? Bagaimana caranya?
Terapi cahaya, cara mengatasi depresi yang baru
Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Psychiatry, membuktikan bahwa cahaya bisa digunakan untuk menghilangkan depresi. Cara mengatasi depresi seperti ini cukup ampuh, apalagi jika dikombinasikan dengan antidepresan.
Sebenarnya, penelitian ini dilakukan pada kelompok orang yang mengalami gangguan suasana hati musiman atau seasonal affective disorder (SAD). Gangguan depresi ini terjadi akibat kurangnya terkena sinar matahari saat musim tertentu, misalnya cuaca dingin.
Kebanyakan orang dengan SAD merasa lebih baik setelah mereka menggunakan terapi cahaya. Hal ini mungkin dikarenakan terapi ini dapat menggantikan paparan sinar matahari yang tak di dapatkan selama cuaca tersebut terjadi.
Bahkan para ahli menyimpulkan bahwa terapi cahaya adalah cara mengatasi depresi yang lebih efektif untuk dilakukan ketimbang memberikan obat antidepresi. Meski begitu, penelitian ini memang harus dikaji dan ditelaah lebih lanjut untuk mendapatkan bukti yang lebih kuat.
Bagaimana menggunakan terapi cahaya untuk menghilangkan depresi?
Cara mengatasi depresi yang satu ini mungkin akan berkerja lebih efektif ketika Anda menggunakannya di pagi hari, saat bangun tidur. Namun bila dokter menyarankan Anda untuk melakukan terapi ini, maka dokter yang akan menjadwalkan kapan sebaiknya pengobatan dilakukan.
Dalam penelitian yang sebelumnya diketahui bahwa tubuh akan merespon terapi ini dalam dua sampai empat hari. Akan tetapi fototerapi biasanya akan tetap dilakukan selama tiga minggu hingga gejala depresi berkurang.
Tidak jelas seberapa baik terapi ini bekerja pada di waktu lain. Namun terapi cahaya sebaiknya dilakukan selama satu sampai dua jam sebelum tidur malam hari.
Apakah terapi cahaya aman untuk dilakukan?
Cara mengatasi depresi seperti ini umumnya aman dan dapat dilakukan bersama dengan perawatan lain. Jika gejala depresi tidak membaik, atau jika menjadi lebih buruk, segera hubungi dokter atau terapis Anda.
Efek samping yang paling umum dari terapi ini meliputi mata lelah atau gangguan penglihatan, sakit kepala, agitasi, mual, dan berkeringat. Anda dapat meringankan efek samping ini dengan mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan di bawah cahaya.
Orang yang sensitif pada mata atau kulit sebaiknya tidak menggunakan terapi ini tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selalu beri tahu dokter jika Anda menggunakan terapi alternatif atau jika Anda berpikir untuk menggabungkan terapi alternatif dengan perawatan medis konvensional Anda.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda terkait gejala yang Anda rasakan. Pasalnya, setiap orang akan membutuhkan pengobatan yang berbeda-beda dalam menghilangkan depresi.
The post Memanfaatkan Cahaya, Terapi yang Dapat Membantu Mengatasi Depresi appeared first on Hello Sehat.