Anda mungkin pernah reflek mencoba mendekatkan hidung ke ketiak karena takut bau badan. Namun, Anda malah tidak mencium bau apa pun, entah itu bau badan atau parfum yang baru saja disemprotkan ke baju. Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa Anda bisa mencium bau badan orang lain, tapi tidak bisa mencium bau badan sendiri? Cari tahu faktanya berikut ini.
Hidung manusia dapat mendeteksi triliunan jenis bau
Memasuki musim hujan, Anda dapat menghirup aroma semerbak bau tanah yang menenangkan. Begitu juga dengan bau rumput sehabis terkena hujan, aroma pizza yang menggugah selera, hingga bau kaus kaki yang tidak sedap karena berkeringat.
Anda bahkan juga bisa mencium bau badan atau wangi parfum orang lain ketika berada di dekatnya. Karena memang, sebuah penelitian dalam jurnal Nature tahun 2014 mengungkapkan bahwa manusia memiliki kemampuan mencium satu triliun jenis bau di dunia, lho!
Anda mungkin sudah rajin mandi dan pakai deodoran supaya terhindar dari bau badan tak sedap. Namun tanpa disadari, teman di meja sebelah masih saja menghindar dan mengeluhkan bau tidak sedap. Seketika Anda reflek mencium bau ketiak, tapi ternyata malah tidak tercium bau apa pun. Kok bisa, ya?
Kenapa susah untuk mencium bau badan sendiri?
Memang sangat mudah untuk mencium bau badan orang lain. Ya, Anda hanya tinggal duduk di sebelahnya dan langsung bisa mencium baunya. Namun sayangnya, hal ini tidak berlaku jika Anda mencoba mencium bau badan sendiri. Kenapa bisa begitu, ya?
Kondisi ini disebut dengan olfactory fatigue, yaitu ketika indera penciuman manusia sudah terbiasa mencium dan mengenali jenis bau tertentu. Saking seringnya, reseptor bau di hidung jadi lelah dan pada akhirnya berhenti mendeteksi jenis bau tersebut. Ini berlaku juga saat Anda berusaha mencium bau badan sendiri.
Hal ini diungkapkan oleh Pamela Dalton, seorang psikolog dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia. Ia mengungkapkan bahwa ketika Anda mencium bau tertentu untuk yang pertama kali, reseptor bau di hidung akan mengirimkan sinyal ke otak dan menentukan apakah bau ini termasuk bau wangi atau bau busuk.
Namun, ketika Anda terus-terusan mencium aroma yang sama setiap hari, otak Anda akan terbiasa menerima sinyal yang mengenali bau tersebut. Pada saat inilah, otak akan menganggapnya sebagai sebuah informasi yang tidak penting lagi.
Contohnya begini, Anda memasang pengharum ruangan otomatis dengan wangi lavender di kamar. Pengharum ruangan tersebut bisa disetel untuk menyemprotkan aroma wanginya setiap 5, 10, atau 30 menit sekali.
Pada awalnya, Anda mungkin sadar setiap kali aroma lavender merebak ke seisi ruangan. Seiring berjalannya waktu, hidung Anda jadi terbiasa mencium aroma lavender tersebut sampai tidak mengenalinya lagi. Anda pun beraktivitas seperti biasa di dalam kamar, seolah-olah tidak sedang mencium aroma apa pun.
Begitu juga ketika Anda memakai parfum, Anda tidak dapat mencium aroma parfum yang Anda pakai setiap hari. Namun saat Anda mengganti parfum, reseptor bau di hidung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengenali jenis bau yang baru. Lagi dan lagi, hidung Anda lama-lama akan terbiasa dan membuat Anda tidak bisa mencium bau badan atau aroma parfum itu lagi. Begitu seterusnya.
Bagaimana cara mencium bau badan sendiri?
Sebetulnya, Anda bisa mencium bau badan sendiri, lho! Eits, tunggu dulu. Ini bukan dengan cara mengangkat tangan dan mendekatkan hidung ke ketiak supaya aromanya tercium, ya.
Anda membutuhkan benda lain agar bisa mencium bau badan Anda sendiri. Bukan dengan cara mengusap permukaan ketiak dan mencium jari Anda, tapi dengan melepaskan baju dan mengendus bau baju tersebut.
Begitu juga jika Anda ingin mengecek bau mulut. Anda tentu saja tidak bisa mencium bau mulut dengan meniup telapak tangan dan mengendus baunya. Caranya, jilat bagian punggung tangan atau lengan Anda dan biarkan air liurnya mengering. Setelah itu, coba endus area kulit yang Anda jilat tadi.
Nah, sekarang Anda bisa mencoba mencium bau badan atau bau mulut sendiri. Selamat mencoba!
The post Kenapa, Sih, Kita Tidak Bisa Mencium Bau Badan Sendiri? appeared first on Hello Sehat.