Pentingnya Persiapkan Daya Tahan si Kecil Sebelum dan Sesudah Lahir

3 min read

Tubuh memang dirancang untuk tidak mudah terserang penyakit karena masing-masing individu memiliki sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh alias sistem imun merupakan sistem yang bekerja untuk melindungi tubuh dari berbagai hal yang bisa menyebabkan tubuh mengalami sakit. Namun, bagaimana dengan sistem tubuh yang dimiliki anak? Kenapa anak lebih rentan terkena penyakit? Apakah ini berarti mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah?

Terdiri dari apa saja komponen sistem kekebalan tubuh manusia?

tips menjadi orangtua

Sistem kekebalan manusia adalah sistem pertahanan yang dibentuk untuk mencegah manusia terkena penyakit. Sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi, sel darah putih, dan berbagai zat yang dapat menghancurkan zat-zat asing seperti bakteri dan virus. Tidak hanya itu, sistem kekebalan juga terdiri atas:

  • Tonsil (amandel) dan timus yang berfungsi untuk membuat antibodi di dalam tubuh.
  • Kelenjar getah bening, yang bertanggung jawab atas sirkulasi cairan limfa yang terdiri dari sel darah putih yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi.
  • Sumsum tulang, merupakan jaringan lunak yang terdapat pada tulang-tulang panjang, seperti lengan, kaki, tulang belakang, dan tulang panggul. Jaringan ini berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, trombosit, sumsum kuning, dan beberapa jenis sel darah putih.
  • Limpa, yaitu organ yang ada di dalam tubuh yang bertugas untuk menyaring dan menghancurkan sel-sel darah merah dan trombosit yang sudah tua ataupun rusak, serta membantu sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan berbagai zat asing yang dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
  • Sel darah putih, yaitu sel darah yang dibentuk pada jaringan tulang lunak yang memiliki fungsi utama untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Antibodi bayi yang baru lahir 

perkembangan kemampuan bahasa bayi

Sebenarnya bayi yang baru lahir tidak bisa langsung menghasilkan sistem kekebalan tubuh sendiri. Sehingga, semua komponen sistem kekebalan tubuh yang ada di bayi yang baru lahir didapatkannya dari sang ibu.

Baca Juga :  Posisi Seks di Kamar Mandi yang Aman Tanpa Takut Terpeleset

Ketika kehamilan usia tua dan mendekati hari kelahiran, maka sistem kekebalan tubuh ibu akan ditransfer ke janin melalui pembuluh darah dan plasenta. Komponen sistem kekebalan tubuh yang diberikan ibu pada janin melalui plasenta yaitu Immunoglobulin G (IgG).

Imunoglobulin adalah jenis antibodi yang dibentuk oleh tubuh untuk melawan racun, bakteri, virus, dan zat asing lainnya. Di antara berbagai macam immunoglobulin, hanya IgG lah yang dapat melintasi plasenta dan merupakan antibodi yang paling kecil yang dibentuk tubuh, tetapi jumlahnya paling banyak.

Setidaknya terdapat 75 hingga 80 persen IgG dari total antibodi yang dibentuk. Oleh karena itu pada bayi yang lahir prematur sangat rentan terkena berbagai penyakit karena tidak mendapatkan antibodi yang cukup dari sang ibu.  

IgG dianggap sangat penting untuk menjaga janin di dalam kandungan agar tidak terkena infeksi dan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan kesehatannya. Kondisi ini disebut dengan imunitas pasif, karena antibodi dihasilkan dari ibu kemudian diberikan kepada anak melalui berbagai proses. 

Setelah lahir, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif dari sang ibu, karena ASI mengandung antibodi yang lengkap yaitu, Immunoglobulin A, Immunoglobulin D, Immunoglobulin G, dan Immunoglobulin M.

Oleh karena itu, ASI dianggap sebagai makanan yang paling sempurna untuk bayi. Karena selain sangat mudah dicerna, ASI juga mampu melindungi bayi yang rentan terhadap bermacam-macam penyakit infeksi.

Selain itu, ASI yang pertama kali keluar sesaat setelah ibu melahirkan atau yang sering disebut cairan kolostrum berwarna kuning mengandung antibodi yang sangat banyak yang cukup untuk melindungi bayi saat lahir. Kolostrum banyak mengandung sIgA (Immunoglobulin A sekretorik) yang berguna untuk melapisi saluran cerna bayi terhadap berbagai bakteri patogen dan virus. 

Baca Juga :  Osteoporosis

Nutrisi lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi

antibodi bayi

Selain dari ASI, si kecil juga dapat meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuhnya dalam mencegah infeksi penyakit melalui asupan nutrisi. Terdapat dua jenis nutrisi yang bisa membantu bangun imunitas bayi, yakni omega-3 dan 6 serta FOS:GOS 1:9.

Tubuh memang memiliki sistem mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan infeksi penyakit. Namun, dengan adanya tambahan asupan asam lemak rantai panjang, yakni omega-3 dan 6, sel imun dapat bekerja lebih kuat dalam melawan penyakit. Keduanya memiliki sifat imunomodulator (meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh) dan antiperadangan dalam memerangi penyakit.

Sifat imunomodulator omega-3 dan 6 juga menstimulasi kerja makrofag, bagian sel darah putih untuk “memakan” kuman penyebab penyakit. Di samping itu, omega-3 dan 6 dapat meningkatkan kerja sel darah putih dalam meredam peradangan akibat infeksi penyakit. Mekanisme kerja ini lah yang memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh bayi.

pengaruh daya tahan tubuh si kecil

Kerja sistem imun si kecil juga didukung dengan pencernaan yang sehat. Asupan prebiotik akan menjalankan tugasnya untuk melindungi kesehatan pencernaan si kecil. Berdasarkan penelitian dari jurnal Gut Microbes, komposisi prebiotik FOS:GOS 1:9 dapat melindungi sistem pencernaan dengan menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus, sehingga menguatkan kerja sistem imun.

Respons imun juga terkait erat dengan penguatan antibodi di dalam tubuh si kecil. Dalam penelitian yang sama, diulas bahwa FOS:GOS 1:9 dapat menstimulasi respons antibodi dalam mencegah penyakit. Kombinasi kerja prebiotik tersebut menunjang daya tahan tubuhnya.

Baca Juga :  Kondisi Kesehatan yang Menjadi Penyebab Gagal Ginjal Kronis

Manfaat dari omega-3 serta FOS:GOS 1:9 dapat Ibu peroleh melalui susu pertumbuhan atau formula. Selain dua kandungan utama tersebut, susu pertumbuhan sebaiknya diformulasikan khusus dengan tambahan kandungan zat besi, serta 12 vitamin dan 9 mineral tanpa gula tambahan. Maka dari itu, pastikan pilihan susu pertumbuhan si kecil mengandung komposisi yang telah disebutkan di atas untuk dukung tumbuh kembang si kecil secara optimal.

Berapa lama antibodi ibu dapat bertahan di dalam tubuh bayi? Kapan bayi menghasilkan sistem imunnya sendiri?

membacakan dongeng sebelum tidur

Pada bayi yang sehat, seiring dengan bertambahnya umur, bayi akan secara alami membentuk antibodinya sendiri. Antibodi yang berhasil diterima bayi dari ibu melalui ASI lama-lama akan menurun. Ketika bayi berumur 2 hingga 3 bulan, bayi sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuh dan memproduksi antibodinya sendiri.

Setelah bayi memasuki usia 6 bulan, sistem kekebalan tubuhnya sudah bisa bekerja dengan normal, layaknya sistem kekebalan tubuh orang dewasa. Pada fase inilah kekebalan tubuh si kecil juga dapat ditunjang melalui konsumsi susu pertumbuhan.

Pemberian imunisasi pada anak balita juga sangat penting untuk dilakukan. Karena dapat meningkatkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka yang baru saja dibentuk.

Imunisasi dasar diperlukan oleh bayi yang baru lahir, yang terdiri dari bacillus calmette guerin (BCG), diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b (DPT-HB) atau diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b-hemophilus influenza type b (DPT-HB-Hib), hepatitis B pada bayi baru lahir, polio, dan campak. Kemudian terdapat imunisasi lanjutan yang  merupakan imunisasi ulangan untuk memperpanjang perlindungan dari penyakit.

The post Pentingnya Persiapkan Daya Tahan si Kecil Sebelum dan Sesudah Lahir appeared first on Hello Sehat.