Sperma dan air mani adalah dua substansi atau zat yang berbeda. Sel sperma merupakan bagian dari air mani yang biasanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sementara, air mani adalah cairan berwarna keputihan dan kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma yang terkandung dalam air mani inilah yang berfungsi membuahi sel telur (ovum) untuk kemudian membentuk zigot, cikal bakal janin. Sebelum menjadi sel sperma yang siap membuahi sel telur, sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi oleh testis. Proses pembentukan sel sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis.
Memahami proses spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal dari kata spermato yang memiliki arti benih dan genesis yang berarti pembelahan.
Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar secara acak yang disebut sel Sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberi makanan kepada sel sperma yang belum matang.
Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.
Melalui tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa) dan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Satu sel benih yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan akhir. Selama proses ini, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada proses akhir.
Sel sperma berukuran sangat kecil
Sperma yang sudah matang memiliki kepala yang berbentuk lonjong dan datar serta ekor yang bergelombang. Sperma tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sel ini berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 0,05 milimeter dari kepala hingga ekor.
Bagian kepala sperma memiliki kromosom dan juga memiliki struktur badan yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang keduanya berfungsi untuk menembus lapisan sel telur. Di bagian tengah akrosom terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma.
Tingkatkan kualitas sperma Anda dengan gaya hidup sehat
Sperma yang sehat merupakan kunci kesuburan pria. Jika Anda dan pasangan berencana untuk memiliki momongan, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah salah satu resepnya.
Jadi, tak hanya faktor usia yang memengaruhi kesuburan pria, karena faktanya gaya hidup juga bisa menentukan keberhasilan program hamil yang Anda dan pasangan rencanakan.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup sehat yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas sperma.
1. Perhatikan asupan makanan Anda
Makanan yang Anda konsumsi sehari-hari dapat memengaruhi kualitas sperma. Gizi dalam makanan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sperma sehingga membantu sperma untuk bergerak dan melakukan pembuahan.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa makanan yang Anda makan sehari-hari mengandung gizi dan nutrisi seimbang. Selain lebih sehat dan bugar, beberapa makanan penyubur sperma, seperti sayuran hijau, makanan laut, dan gandum utuh yang kaya nutrisi juga membantu meningkatkan kualitas sperma serta gairah seksual pria.
Jika tubuh Anda sehat, maka gairah seksual dan kualitas sperma Anda juga baik. Dengan begitu, tingkat kesuburan Anda pun akan meningkat. Ini artinya, peluang keberhasilan program hamil yang Anda dan pasangan rencanakan bisa lebih besar.
2. Berhenti merokok
Merokok adalah kebiasaan tidak sehat dan memiliki banyak sekali dampak negatif pada tubuh. Salah satu yang mungkin terjadi adalah gangguan kesuburan.
Beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa pria perokok aktif berisiko tinggi mengalami impotensi. Selain itu, kualitas dan kuantitas sperma pria yang merokok juga diketahui lebih buruk dibandingkan non-perokok.
Salah satu penelitian yang dipublikasikan BMC Public Health menyimpulkan bahwa kebiasaan merokok memengaruhi jumlah sperma jadi lebih rendah dan meningkatkan jumlah cacat morfologis spermatozoa. Hal ini tentu berpengaruh pada tingkat kesuburan pria.
Itulah sebabnya, jika Anda ingin memiliki anak, berusahalah untuk berhenti merokok. Meski tidak mudah, hal ini bukan berarti sama sekali tidak bisa Anda lakukan.
Bila perlu, jangan ragu untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat agar upaya Anda untuk berhenti merokok bisa berjalan lancar dan optimal.
3. Rajin olahraga
Obesitas alis kegemukan dapat mengganggu kualitas dan kuantitas sperma, baik dari bentuk maupun pergerakannya. Itu sebabnya menjaga berat badan ideal juga merupakan salah satu perubahan hidup sehat yang perlu Anda lakukan.
Nah, salah satu cara mengendalikan berat badan secara optimal adalah dengan olahraga teratur. Lebih jauh, olahraga juga dapat membuat tubuh Anda lebih bugar sekaligus menurunkan kadar stres.
Tingkat stres yang rendah dapat menimbulkan perasaan senang serta pikiran positif pada diri Anda. Hal ini tentu baik demi keberhasilan program kehamilan bersama pasangan.
Anda tak perlu melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Pilihlah jenis olahraga yang memang sesuai dengan kesukaan dan kondisi kesehatan Anda. Buatlah tubuh Anda bergerak setiap hari.
4. Jaga organ reproduksi Anda
Menjaga suhu testis juga merupakan cara lain untuk meningkatkan kualitas sperma. Pasalnya, menurut beberapa penelitian suhu panas bisa merusak sperma.
Anda bisa mencegah kerusakan sperma dengan menjaga suhu tubuh tetap normal dan menghindari kebiasaan buruk, seperti berendam di dalam air panas, mengenakan celana yang ketat, meletakkan laptop di pangkuan paha, atau duduk terlalu lama.
Walaupun efeknya tidak langsung Anda rasakan, suhu tinggi di sekitar skrotum dan testis dapat mengganggu proses spermatogenesis hingga menurunkan kualitas sperma.
5. Terapkan seks sehat dengan pasangan
Anda juga perlu membersihkan penis sebelum dan sesudah berhubungan intim untuk mendapatkan seks yang sehat dan aman. Hal ini dikarenakan aktivitas seks merupakan salah satu sumber penyebaran infeksi yang paling besar.
Jika Anda ingin menggunakan alat bantu, seperti sex toy, cucilah benda itu sampai bersih setiap kali Anda ingin berhubungan seksual.
Hindari bergonta-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual agar terhindar dari risiko penyakit menular seksual. Selain itu, sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan seks saat mabuk karena hal tersebut justru dapat memicu tindakan berisiko.
The post Mengenal Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sel Sperma pada Testis appeared first on Hello Sehat.