Kasus keracunan makanan masih kerap ditemui di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Kebanyakan kasusnya disebabkan oleh kebiasaan jajan sembarangan di pinggir jalan. Gejala keracunan makanan juga biasanya tidak langsung muncul setelah makan, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah sakit. Namun jika tidak segera diberikan pertolongan pertama, keracunan makanan dapat berakibat fatal. Pelajari cara mengatasi keracunan makanan di bawah ini sebelum terlambat.
Tanda-tanda keracunan makanan
Penyebab keracunan makanan yang paling umum adalah bakteri, meski juga bisa disebabkan oleh jamur, parasit, atau virus. Kuman-kuman tersebut akhirnya ikut tertelan bersama makanan dan masuk ke dalam saluran pencernaan kita, lalu menghasilkan gejala.
Sayangnya, kuman penyebab keracunan butuh waktu yang cukup lama untuk berkembang biak dalam tubuh sehingga biasanya gejalanya tidak langsung muncul.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala keracunan makanan yang harus segera diberi pertolongan pertama:
- Mual dan muntah
- Diare (bahkan dapat disertai darah bila penyebabnya adalah bakteri Campylobacter atau E. coli)
- Perut nyeri dan kram, biasanya dalam 12-72 jam setelah makan
- Dehidrasi, sebagai gejala lanjutan dari mual dan muntah
- Sakit kepala
Cara mengatasi keracunan makanan akan disesuaikan oleh penyebabnya. Sebab beda kuman, beda pula cara pengobatannya. Namun, sebagian besar kasus keracunan makanan dapat sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan medis khusus.
Pertolongan pertama mengatasi keracunan makanan pada orang dewasa
1. Tangani gejala mual dan muntahnya
Dalam 6-48 jam setelah mengonsumsi makanan, kemungkinan Anda akan mengalami mual dan muntah-muntah.
Berikut adalah pertolongan pertama keracunan makanan yang gejalanya berupa mual dan muntah:
- Hindari mengonsumsi makanan padat sampai muntah berakhir. Disarankan makan makanan ringan, hambar, seperti biskuit asin, pisang, nasi, atau roti.
- Hirup aroma yang dapat membantu menghindari muntah, misalnya seperti minyak kayu putih.
- Saat penderita muntah, usahakan muntah dengan posisi badan bungkuk menunduk. Ini agar makanan tidak turun lagi ke dalam tenggorokan dan membuat tersedak.
- Selama masih merasa mual, jangan diberikan makanan yang digoreng, berminyak, pedas, atau manis sampai gejala membaik.
- Jangan minum obat antimual tanpa bertanya konsultasi dokter.
2. Cegah dehidrasi
Penderita keracunan makanan segera diberi pertolongan pertama sebelum benar-benar menunjukkan gejala dehidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan pingsan, dan yang parah bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh mengarah pada kematian.
Berikut adalah pertolongan pertama untuk mencegah dehidrasi karena keracunan makan:
- Minum cairan banyak cairan seperti air mineral. Bisa dimulai dengan tegukan kecil dan secara bertahap minum lebih banyak.
- Jika muntah dan diare bertahan lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi atau oralit yang bisa dibeli di apotek
- Jika darurat, segera buat larutan oralit dengan air 1 liter dicampur 6 sendok makan gula, dan 1 sendok teh garam. Langung minum air larutan tersebut perlahan
Pertolongan pertama untuk anak yang keracunan makanan
Penanganan darurat untuk anak yang keracunan makanan sedikit berbeda dengan orang dewasa. Dalam kebanyakan kasus, kondisi anak akan membaik sendirinya tanpa perawatan. Akan tetapi jika gejala muntah dan buang-buang airnya tidak juga mereda, lakukan pertolongan pertama berikut untuk mencegah dehidrasi akibat keracunan makanan:
1. Untuk bayi
Untuk bayi, langsung berikan apa pun yang biasa dikonsumsinya. Misalnya ASI atau susu formula. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Anda juga bisa memberi bayi Anda minuman elektrolit dari oralit mengikuti takaran dokter sesuai berat badan.
2. Untuk anak yang usianya sudah lebih besar
Pertolongan pertama untuk keracunan makanan pada anak-anak adalah dengan memberikan mereka cairan lebih banyak. Anda bisa beri mereka air mineral, jus tanpa gula, atau atau es batu yang diisap.
- Hindari makan makanan berat selama beberapa jam pertama sampai kondisi muntah atau diare anak membaik
- berikan makan ketika anak sudah mulai tenang. Makanan yang diberi bisa berupa, roti panggang, buah pisang, dan nasi pakai kuah sayur bening
- Usahakan anak istirahat, jangan dulu biarkan anak masuk sekolah atau bermain
- Jangan beri anak Anda obat apa pun untuk menghentikan diare. Diare adalah cara tubuh mengeluarkan bakteri penyebab keracunan makanan. Obat antidiare justru memberikan efek samping yang tidak diinginkan pada anak-anak.
Pertolongan pertama karena keracunan makanan harus segera ditindaklanjuti apabila anak Anda tidak bisa menahan muntah atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut dari dokter.
The post Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Keracunan Makanan appeared first on Hello Sehat.