Banyak yang beranggapan, melakukan perawatan whitening dapat membuat gigi lebih sensitif. Ini memang benar, tetapi ada beberapa cara untuk meminimalkan gigi ngilu atau sensitif setelah perawatan pemutihan gigi.
Bila Anda sedang mempertimbangkan perawatan ini, yuk ketahui dulu apa penyebab gigi sensitif yang timbul di saat dan setelah whitening serta perawatannya.
Mengapa gigi lebih sensitif saat perawatan whitening?
Perawatan pemutihan gigi sering dikenal dengan whitening gigi. Prosedur dental ini bertujuan untuk menaikkan tingkat kecerahan gigi atau memutihkan gigi dengan menggunakan larutan whitening. Larutan whitening yang digunakan untuk bantu mencerahkan warna gigi dalam prosedur ini adalah hidrogen peroksida dan karbamid peroksida.
Sebenarnya terdapat dua cara whitening gigi, yaitu whitening yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri di rumah (take home) atau whitening yang dilakukan di klinik oleh dokter gigi (in office). Perbedaan utama antara whitening gigi di rumah dengan di rumah sakit adalah metode dan bahan pemutih yang digunakan.
Dalam melakukan prosedur whitening di klinik, dokter gigi akan menggunakan sinar laser dan bahan pemutih dengan kandungan peroksida (karbamid atau hidrogen peroksida) sekitar 15 hingga 43 persen.
Perlu diketahui, cara kerja whitening atau whitening gigi tidaklah mengikis lapisan enamel atau lapisan terluar gigi melainkan mencerahkan permukaan warna gigi.
Gigi akan lebih sensitif saat dan setelah melakukan perawatan whitening, karena prosedur dilakukan dengan memasukkan gel peroksida ke dalam pori-pori gigi. Bahan whitening akan bereaksi dengan kromogen.
Kromogen adalah zat yang menimbulkan warna gelap pada gigi. Zat ini biasanya merupakan hasil transfer dari makanan atau minuman yang meninggalkan noda atau stain pada gigi.
Reaksi bahan whitening dengan kromogen pada gigi inilah yang membuatnya kadang terasa ngilu atau sensitif setelah perawatan whitening.
Jadi, rasa ngilu pada gigi saat proses whitening gigi itu wajar, karena di dalam gigi ada pori-pori yang berhubungan dengan syaraf gigi. Untuk mengantisipasinya, dokter akan mengaplikasikan fluoride setelah tindakan.
Faktor lain penyebab gigi sensitif
Namun, ada juga faktor lain penyebab gigi sensitif. Misalnya, terdapat restorasi atau tambalan pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif saat dilakukan tindakan whitening. Mungkin saja, pasien juga memiliki kondisi bernama resesi gusi yaitu gigi yang terekspos karena penurunan gusi.
Oleh sebab itu, sebelum tindakan perlu dikonsultasikan dan dilakukan pemeriksaan klinis terlebih dahulu oleh dokter gigi untuk mengecek efek samping yang mungkin akan terjadi. Dokter akan mencari tahu apa penyebab gigi sensitif yang Anda rasakan. Dokter gigi juga akan mengecek efek samping yang mungkin akan terjadi.
Tips perawatan whitening gigi
Prosedur perawatan whitening akan dilakukan dengan hati-hati oleh dokter gigi. Namun, prosedur ini memang dapat menimbulkan efek samping gigi ngilu. Rasa sensitif pada gigi umumnya berlangsung selama sekitar tiga sampai tujuh hari setelah perawatan whitening.
Dokter gigi akan merekomendasikan penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif dengan kandungan potassium nitrate setelah Anda melakukan tindakan whitening gigi. Selain itu, dokter gigi juga akan memberikan beberapa anjuran berikut usai prosedur whitening gigi dilakukan.
1. Gunakan pasta gigi khusus
Untuk mengatasi gigi sensitif setelah whitening, biasanya dokter gigi akan merekomendasikan penggunaan pasta gigi sensitif saat menyikat gigi. Ulasan klinis pada laman American Dental Association juga mengatakan, kandungan potassium nitrate pada pasta gigi sensitif efektif mengurangi rasa sensitif pada gigi. Potassium nitrate bekerja dengan cara menumpulkan saraf sensorik pada gigi, sehingga rasa ngilu berkurang.
2. Desensitisasi gigi
Bila ngilu pada gigi sensitif mulai mengganggu setelah prosedur whitening, terapkan desensitisasi gigi untuk bantu meredakan gejala. Caranya, oleskan pasta gigi kira-kira sebesar biji kacang pada permukaan gigi. Oleskan dengan gerakan memijat pada gigi dan gusi selama 30 detik. Dengan begitu, gigi ngilu bisa berkurang dengan sedikit lebih cepat.
3. Pilih bulu sikat gigi yang lembut
Jangan lupa untuk menyikat gigi dua kali sehari untuk menjaga gigi putih, bersih, dan sehat. Pastikan juga menggunakan bulu sikat yang lembut dan gosoklah gigi secara perlahan. Pemilihan bulu sikat ini penting dalam perawatan gigi sensitif setelah melakukan prosedur whitening.
4. Hindari dulu makanan dan minuman yang panas dan dingin
Agar perawatan gigi sensitif setelah prosedur whitening tetap optimal, hindari dulu konsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin. Lakukan cara ini dengan tiga langkah di atas lainnya.
Nah, bila gigi sensitif menetap dan tak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter gigi.
Kapan boleh melakukan prosedur pemutihan gigi lagi?
Prosedur pemutihan gigi memiliki efek samping seperti terjadinya gigi sensitif. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan dan lebih baik tidak dilakukan secara sering. Bila ingin mengulangi prosedur untuk menjaga estetika gigi yang cerah, Anda bisa kembali melakukan whitening dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
Namun, warna gigi dapat berubah lebih cepat tergantung dari pola diet Anda. Bila Anda sering mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat menimbulkan noda di gigi (stain), tentunya keputihan gigi lebih cepat pudar kurang dari 12 bulan.
Nah, kalau Anda tertarik melakukan prosedur pemutihan gigi, jangan lupa pelajari terlebih dulu efek samping dan perawatan untuk meredakan gigi sensitif. Salah satunya, penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif sebagai pasta gigi harian. Semoga pembahasan ini bisa memberikan informasi bagi Anda yang sedang mempertimbangkan prosedur pemutihan gigi.
The post Tips Melakukan Perawatan Whitening Jika Punya Gigi Sensitif appeared first on Hello Sehat.