Spondilolistesis adalah kondisi satu tulang belakang yang bergeser ke tempat tulang di bawahnya. Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri punggung bawah. Supaya gejala tidak kambuh dan menurunkan kualitas hidup Anda, simak beberapa perawatan spondilolistesis yang bisa Anda ikuti berikut ini.
Apa saja gejala spondilolistesis?
Orang dengan spondilolistesis mengalami pergeseran satu tulang belakang ke area bawah. Turunnya tulang menyebabkan adanya tekanan saraf di area punggung bawah. Itulah sebabnya, orang dengan kondisi ini akan merasakan nyeri di sekitar punggung bawah.
Selain rasa nyeri, ketegangan otot juga bisa terjadi. Biasanya ketegangan terjadi di sekitar otot hamstring, yakni di sekitar paha bagian belakang. Otot ini bertugas untuk membantu seorang berjalan, melompat, membungkuk, dan gerakan kaki lainnya.
Bila gejala spondilolistesis tersebut kembali kambuh, aktivitas yang melibatkan kaki tidak bisa Anda lakukan dengan nyaman. Menurut Cleveland Clinic, pergeseran tulang belakang yang menekan saraf bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada kaki. Entah itu nyeri, kesemutan, atau mati rasa.
Perawatan untuk orang dengan spondilolistesis
Menurut Andrew H. Milby, MD, seorang dokter di Penn Medicine mengatakan, “tidak semua orang dengan spondilolistesis membutuhkan pengobatan”.
Pasalnya, kondisi ini tidak berbahaya atau mengancam jiwa. Memilih perawatan atau tidak adalah keputusan pasien sebab tidak semua orang dengan spondilolistestesis akan merasakan gejala. Jika gejala memang menganggu, melakukan perawatan adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan kualitas.
Beberapa perawatan untuk spondilolistesis yang mungkin bisa membantu meredakan gejala, antara lain:
1. Kompres air hangat atau es
Spondilolistesis yang menyebabkan ketegangan bisa Anda redakan dengan kompres air hangat. Suhu panas dari kompres membantu merelaksasi otot sehingga ketegangan akan berkurang.
Bisa juga dengan menggunakan kompres es. Suhu dingin dari es bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul pada area punggung. Perawatan ini bisa dilakukan beberapa kali sehari, setiap Anda membutuhkan. Namun, kompres tidak boleh ditempelkan lebih dari 20 menit karena bisa mengiritasi kulit.
2. Menurunkan berat badan dan olahraga
Gejala spondilolistesis juga bisa reda dengan mengurangi berat badan. Jadi, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan diet, yakni memperhatikan pilihan dan porsi makanan. Selain itu, perawatan spondilolistesis juga perlu diseimbangkan dengan olahraga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai rencana diet ini.
Namun, pilihan olahraga sangat perlu diperhatikan. Pasalnya, beberapa gerakan olahraga bisa menekan saraf di sekitar tulang punggung dan memperparah gejala. Berikut gerakan peregangan yang direkomendasikan untuk orang dengan spondilolistesis, yaitu:
Pelvic tilt
- Posisikan tubuh berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk dan telapak kaki menempel lantai.
- Ratakan bagian punggung dengan lantai, sambil mengencangkan otot perut bagian bawah.
- Pertahankan gerakan tersebut selama 10 hingga 20 detik. Kemudian, kendurkan kembali otot perut. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali.
Double knee to chest
- Posisikan tubuh berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk dan telapak kaki menempel lantai
- Letakkan tangan di samping tubuh lalu kencangkan otot perut ke arah bawah sambil dorong kedua lutut Anda ke atas.
- Tahan posisi tersebut sampi hitungan lima dan ulangi gerakan sebanyak 10 kali.
3. Minum obat nyeri dan berhenti merokok
Agar gejala spondilolistesis tidak kembali kambuh, Anda bisa minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau obat steroid.
Meski bisa dijadikan perawatan, jangan gunakan obat ini dalam jangka panjang karena bisa menimbulkan efek samping, seperti iritasi lapisan lambung. Jadi, gunakan obat di bawah pengawasan dokter.
Selain minum obat, pasien juga tidak disarankan untuk merokok. Kebiasaan merokok bisa menyebabkan peradangan yang berdampak buruk pada kesehatan tulang.
4. Pembedahan
Jika perawatan spondilolistesis di atas tidak menunjukkan hasil, dokter akan merekomendasikan pengobatan lanjutan, yaitu pembedahan. Ada dua kategori operasi untuk mengobati spondilolistesis, yakni:
- Operasi untuk mengurangi tekanan pada saraf (dekompresi)
- Operasi untuk mengembalikan stabilitas tulang dengan memperbaiki letak tulang yang abnormal. Ini dilakukan jika spondilolistesis sudah sangat parah.
Untuk memilih jenis operasi mana yang akan dilakukan, dokter akan lebih dulu melakukan pemeriksaan lebih mendalam pada kondisi pasien.
Setelah menjalani operasi, proses pemulihan membutuhkan waktu lama. Pasien diharapkan lebih menjaga kesehatan tulangnya dengan mengurangi gerakan pada aktivitas tertentu yang bisa menggeser kembali tulang belakang.
The post Agar Gejala Spondilolistesis Tak Terus Kambuh, 4 Perawatan Ini Perlu Dilakukan appeared first on Hello Sehat.