Kenapa Beberapa Orang Bisa Sulit Diambil Darahnya?

2 min read

Penyakit atau kondisi kesehatan tertentu kadang mengharuskan seseorang untuk ambil darah. Beberapa orang berhasil menjalaninya dengan lancar tanpa halangan, tetapi ada pula yang sulit diambil darahnya. Kesulitan mengambil darah bisa menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman, karena jarum harus dicabut dan dimasukkan kembali berulang kali sampai darah bisa diambil. Kenapa beberapa orang bisa susah ambil darah? Adakah cara menyiasatinya?

Seperti apa prosedur pengambilan darah?

Proses pengambilan darah, yang disebut dengan venipuncture, dilakukan oleh perawat atau teknisi lab di klinik atau rumah sakit.

Biasanya, petugas ambil darah akan menyuntikkan jarum di pembuluh vena (pembuluh balik), bukan pembuluh arteri (pembuluh nadi).

Ini karena dinding pembuluh vena lebih tipis dan terletak lebih dekat dengan permukaan kulit sehingga memudahkan proses ambil darah.

Petugas akan meraba bagian lengan pasien untuk menemukan pembuluh vena yang paling menonjol untuk dijadikan lokasi ambil darah.

Setelahnya, area kulit tersebut dibersihkan dengan alkohol untuk membunuh kuman supaya tidak ikut masuk ke dalam darah.

Bagian lengan atas pasien selanjutnya akan diikatkan dengan turniket untuk memperjelas keberadaan pembuluh vena dan memaksimalkan jumlah aliran darah di pembuluh tersebut.

Anda kemudian akan diminta untuk mengepalkan tangan untuk membantu memperjelas pembuluh darah, baru setelahnya jarum akan jarum akan didorong secara perlahan menuju lokasi pengambilan darah.

Saat darah mulai mengalir, turniket akan dilepas secara perlahan agar peredaran darah kembali lancar.

Baca Juga :  Apa Dampaknya Bila Terlalu Sering Menyalahkan Diri Sendiri?

Kenapa ada orang yang susah ambil darah?

Proses pengambilan darah bagi sebagian besar orang umumnya berjalan singkat dan tanpa rasa sakit, tapi ada juga yang sebaliknya.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kelancaran proses ambil darah, di antaranya:

1. Pembuluh kecil atau tersembunyi

Beberapa orang memiliki pembuluh vena yang kecil atau tersembunyi sehingga sulit ditemukan saat diambil darah.

Saat hal ini terjadi, perawat biasanya akan mengencangkan ikatan turniket atau meletakkan bantalan hangat dan kembali meraba vena pasien sampai ketemu.

Grogi menghadapi ambil darah yang membuat telapak tangan dingin juga dapat membuat pembuluh darah vena menjadi lebih tersembunyi.

Suhu tubuh hangat justru meningkatkan sirkulasi dan tekanan darah sehingga vena lebih mudah ditemukan.

Itulah sebabnya beberapa perawat meletakkan bantalan hangat di bagian lengan untuk meningkatkan tekanan darah pasien.

2. Menjalani prosedur medis tertentu

Orang yang menjalani kemoterapi biasanya menemui kesulitan saat diambil darah.

Hal ini disebabkan karena pembuluh darah mereka sudah terlalu sering ditusuk sehingga proses pengambilan darah cenderung lebih sulit.

3. Dehidrasi

Anda sering mengalami kesulitan saat diambil darah? Bisa jadi Anda sedang dehidrasi. Pasalnya, darah terdiri dari 50 persen air.

Jika tubuh tidak terhidrasi dengan baik maka aliran darahnya menjadi tidak lancar. Lain halnya dengan orang yang cukup minum air.

Baca Juga :  Manfaat Air Mineral untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

Aliran darahnya lebih cepat dan lancar sehingga pembuluh darahnya lebih mudah ditemukan.

Oleh karena itu, pastikan kebutuhan cairan Anda terpenuhi dengan baik minimal 2 hari sebelum proses ambil darah.

Tips mempermudah proses ambil darah dan minim rasa sakit

Berikut tips agar Anda lebih mudah saat ambil darah:

1. Atur napas

Pengaturan napas memegang proses penting saat pengambilan darah. Sebab, hal ini bermanfaat untuk mencegah rasa pusing atau mual saat darah mulai diambil.

Oleh karena itu, cobalah untuk berjalan-jalan sebentar sambil mengatur napas untuk untuk meminimalkan rasa sakit saat proses pengambilan darah.

2. Jangan takut untuk berkata jujur

Jika Anda pernah mengalami pingsan atau ketakutan yang berlebih saat mengambil darah sebelumnya, beri tahukan pada perawat (phlebotomist).

Flebotomis atau phlebotomist adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam proses flebotomi.

Mereka akan mengantisipasi hal ini dengan memperbaiki posisi duduk Anda agar lebih nyaman saat diambil darah.

3. Jangan lihat prosesnya

Orang yang takut dengan darah sangat dianjurkan untuk tidak melihat prosesnya. Pasalnya, ini dapat menimbulkan ketegangan di sekujur tubuh sehingga darah semakin susah diambil.

Itu sebabnya, alihkan perhatian Anda pada hal-hal lain, misalnya membaca majalah atau melihat benda-benda di sekitar sambil mengatur napas.

4. Jika tidak berhasil, minta bantuan perawat lain

Bila proses pengambilan darah tidak berhasil setelah dua kali percobaan, mintalah bantuan perawat atau phlebotomist lainnya.

Baca Juga :  Saraf Kejepit, Apa Penyebab dan Bagaimana Gejalanya?

Mungkin hal ini memang disebabkan karena pembuluh vena Anda tersembunyi atau terlalu tipis, namun tidak menutup kemungkinan bila perawat tersebut kurang berpengalaman.

Untuk mengatasinya, perawat atau phlebotomist kemungkinan akan menggunakan jarum yang lebih kecil, disebut jarum kupu-kupu, yang biasanya berhasil untuk kasus pembuluh darah kecil.

5. Duduk dengan tenang

Atur posisi Anda senyaman mungkin dan duduklah dengan tenang.

Sekalipun diliputi rasa gugup atau gelisah, usahakan untuk setenang mungkin agar pembuluh darah Anda tidak tegang dan semakin memanjangkan waktu pengambilan darah.

Cobalah untuk minum air putih yang cukup agar Anda lebih tenang. Semakin Anda tenang, maka semakin cepat pula proses ini selesai.

6. Menggunakan anastesi lokal

Anastesi lokal paling sering digunakan untuk anak-anak, meskipun orang dewasa juga ada yang menggunakannya.

Prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan obat tertentu pada kulit beberapa menit sebelum proses pengambilan darah dimulai.

Jika proses pengambilan darah terasa begitu menyakitkan, konsultasikan pada ahlinya untuk mendapatkan anastesi ini jika tersedia.

Cara ini tergolong sangat aman untuk digunakan, sebab efeknya hanya sementara dan cukup diaplikasikan pada area yang kecil.

The post Kenapa Beberapa Orang Bisa Sulit Diambil Darahnya? appeared first on Hello Sehat.