Penyebab Gigi Tonggos dan Pilihan Cara Memperbaikinya

5 min read

Memiliki gigi tonggos dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Gigi depan yang terlihat maju juga dapat mengubah bentuk wajah dan bahkan membuat pemiliknya sulit mengatupkan mulut rapat-rapat. Lantas, apa saja penyebab seseorang bisa punya gigi yang begitu maju? Lalu, bisakah kondisi ini diperbaiki? Yuk, cari tahu semua jawabannya dalam ulasan berikut.

Apa itu gigi tonggos?

maloklusi, gigi tonggos

Gigi tonggos dikenal juga dengan istilah overbite atau maloklusi. Kondisi ini terjadi ketika posisi gigi atas lebih maju dibandingkan dengan posisi gigi bawah. Beda jarak yang normal antara deret gigi atas dengan bawah biasanya tidak terlalu kentara, tapi dapat dikatakan tonggos jika berjarak lebih dari 2 mm.

Seseorang dikatakan punya gigi tonggos, bila:

  • Ukuran rahang atas lebih besar dari ukuran normal, namun ukuran rahang bawah normal.
  • Ukuran rahang atas normal, namun ukuran rahang bawah lebih kecil dari normal.

Berbagai penyebab gigi tonggos

peyebab gigi berlubang

Gigi tonggos sering dikaitkan dengan faktor genetik. Sebab, bentuk rahang dan wajah kita merupakan warisan turunan genetik dari generasi ke generasi. Apabila nenek, kakek, atau orang tua Anda ada yang bergigi tonggos, maka Anda berisiko untuk mengalaminya juga.

Di samping faktor genetik, beberapa kebiasaan sehari-hari yang Anda jalani juga dapat memicu posisi gigi Anda berubah. Berikut beberapa hal yang dapat mengubah bentuk dan struktur rahang.

1. Mengisap jempol

Mengisap jempol adalah insting yang umum dilakukan anak kecil karena sudah tidak bisa lagi mengisap puting susu ibu. Meski begitu, mengisap jempol lama-lama dapat menekan gigi depan dan menyebabkan gigi jadi lebih maju.

2. Mengisap dot

Mengisap dot atau empeng juga bisa jadi salah satu faktor pemicu anak punya gigi tonggos. Penelitian yang terbit dalam Journal of American Dental Association pada 2016 mengatakan bahwa gigi anak yang suka mengisap dot cenderung lebih maju ketimbang anak yang tidak mengisap dot.

  1. Gangguan pada susunan gigi dan tulang rahang

Gigi renggang atau berantakan dapat menyebabkan tampilan gigi atas jadi lebih maju. 

Kondisi ompong di gigi bagian atas Anda, misalnya, dapat membuat gigi lain bergeser dan memengaruhi posisi gigi depan Anda.

Begitu pula bila ruang untuk gigi yang akan tumbuh tidak mencukupi. Gigi yang tumbuh dapat merusak tulang rahang dan struktur gigi hingga menyebabkan posisi sebagian gigi lebih maju dari gigi yang lain.

4. Tumor di mulut

Tumor di mulut maupun rahang juga dapat mengubah posisi gigi dan bentuk rahang Anda. Pertumbuhan jaringan lunak atau tulang yang tidak normal di mulut atau rahang bagian atas dapat menyebabkan gigi bergeser ke depan. Alhasil, gigi Anda terlihat lebih maju.

Baca Juga :  5 Tanda Gula Darah Anda Terlalu Tinggi, Plus Cara Tepat Mengatasinya

Komplikasi gigi tonggos yang perlu diwaspadai

maloklusi, gigi tonggos

Meski sekilas tampak seperti masalah estetika saja, gigi tonggos dapat menyebabkan komplikasi. Namun, seberapa parah komplikasinya tergantung pada seberapa maju rahang atau gigi Anda.

Kondisi rahang yang terlalu maju membuat gigi sering menyembul keluar sehingga menyulitkan Anda menutup mulut dengan benar. Tanpa disadari, mulut yang sering menganga dapat mengering karena Anda akan terbiasa untuk bernapas lewat mulut. Bernapas lewat mulut juga dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan lainnya.

Di samping itu, memiliki gigi tonggos dapat mengganggu proses mengunyah makanan karena gigi atas yang tak bertemu secara tepat dengan gigi bawah. Maka, orang yang punya gigi terlalu maju lebih rentan mengalami masalah pencernaan dan malnutrisi. 

Anak-anak dengan kondisi ini juga sering kali merasa minder karena tampilan giginya terlalu besar atau tampilan wajahnya yang tidak simetris.

Pilihan pengobatan untuk gigi tonggos

Pada dasarnya, gigi tonggos tidak perlu diberikan perawatan apapun jika tidak menimbulkan masalah yang berarti. Sejumlah artis besar bahkan cuek saja bergigi tonggos dan membiarkannya tanpa pengobatan khusus. Salah satu contohnya adalah Freddie Mercury, vokalis band Queen yang sangat fenomenal.

Namun jika Anda merasa terganggu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter gigi dan memperbaiki struktur gigi. Selain memperbaiki estetika gigi, perawatan khusus juga dapat bertujuan untuk menghindari komplikasi yang mungkin timbul.

Secara umum, berikut pilihan perawatan melalui prosedur medis untuk merapikan gigi yang maju.

1. Pemasangan kawat gigi

pemakai behel kawat gigi

 

Pemasangan kawat gigi atau behel merupakan perawatan yang paling sering dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi gigi tonggos. Semakin dini perawatan ini dilakukan maka hasilnya akan semakin baik. Namun, pastikan kondisi gusi dan gigi Anda dalam keadaan sehat dan kuat.

Sebelum pasang kawat gigi, Anda harus melakukan beberapa sesi konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah memeriksa kondisi mulut Anda. 

Rontgen gigi dengan sinar X biasanya dilakukan supaya dokter bisa melihat kondisi mulut Anda secara menyeluruh. Dari hasil pemeriksaan tersebut dokter gigi akan menilai apakah Anda memerlukan pemasangan kawat gigi atau tidak.

Mulut Anda mungkin akan merasa tidak nyaman setelah pemasangan kawat gigi. Gesekan antara kawat dan jaringan lunak di mulut juga bisa memicu luka seperti seriawan yang menyebabkan sensasi perih. 

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya meresepkan obat anti nyeri. Supaya rasa nyeri tidak semakin parah, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lembut dan lunak.

Baca Juga :  Cari 3 Kandungan Suplemen Ini untuk Cegah Osteoporosis

Jangan lupa untuk rajin kontrol ke dokter gigi supaya dokter dapat memantau perkembangan gigi sekaligus mengencangkan kawat gigi Anda.

Durasi pemakaian behel dapat berbeda pada setiap orang, tergantung tingkat kerusakan giginya. Meski begitu, umumnya behel dipakai sekitar dua tahun sebelum dilepas.

2. Invisalign

invisalign adalah cara merapikan gigi

Sama seperti behel, invisalign adalah perawatan untuk memperbaiki kelainan susunan gigi, misalnya karena gigi terlalu rapat, renggang, atau maju alias tonggos. Bila behel terbuat dari kawat, maka invisalign menggunakan plastik bening yang fleksibel dan didesain membentuk susunan gigi. 

Selain minim efek samping, perawatan ini pun cukup praktis. Invisalign dapat dilepas-pasang. Anda cukup memasukkan gigi ke dalam invisalign yang rongganya sudah sesuai dengan struktur gigi. 

Idealnya, alat ini harus digunakan selama 20 sampai 22 jam sehari. Namun, Anda harus melepas alat ini ketika membersihkan gigi, makan dan minum yang bersuhu panas dan mengandung gula. Invisalign juga harus rajin dibersihkan agar tidak ada noda yang menempel pada alat ini.

Pada awal pemakaian, mulut Anda akan terasa seperti ada yang mengganjal. Anda mungkin juga akan merasa kesulitan ketika menggerakkan gigi atau berbicara. Seiring waktu rasa tidak nyaman ini tidak akan hilang karena mulut Anda beradaptasi dengan penggunaan invisalign.

3. Operasi

Operasi gigi bungsu

Operasi bisa jadi solusi terbaik untuk memperbaiki kelainan struktur rahang dan gigi yang parah. Dokter dapat memasang sebuah pelat atau sekrup untuk menstabilkan tulang rahang.

Sebelum menjalani prosedur operasi perbaikan gigi dan tulang rahang, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu ke dokter. Tanyakan semua hal yang ingin diketahui dan sampaikan pula kekhawatiran Anda terkait kondisi ini. Dokter gigi dapat memberikan saran tentang pilihan perawatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Perawatan rumahan untuk gigi tonggos

penyebab bau mulut

Perawatan rumahan ini bukan untuk memundurkan gigi yang maju. Merawat gigi tonggos di rumah adalah sebagai cara untuk menghindari gigi Anda terhindar dari berbagai kerusakan yang lebih serius. 

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merawat kondisi ini di antaranya:

1. Rajin menyikat gigi

Sama seperti perawatan gigi pada umumnya, menyikat gigi dua kali sehari adalah hal yang wajib dilakukan semua orang. Pastikan Anda menyikat gigi dengan teknik yang benar. Tak perlu menggosok gigi keras-keras, cukup ayunkan sikat gigi secara perlahan ke seluruh permukaan gigi.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena pasta gigi jenis ini efektif membantu melindungi dan menjaga kekuatan enamel gigi.

Baca Juga :  Aneka Pilihan Camilan dan Finger Food untuk Bayi yang Bergizi Tinggi dan Lezat

2. Bersihkan gigi dengan benang gigi (flossing)

Menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan plak dan sisa makanan di gigi. Anda butuh membersihkan gigi menggunakan benang (dental floss) supaya gigi benar-benar bersih. 

Benang gigi efektif membersihkan bagian sela-sela gigi dan garis gusi yang sulit atau tidak terjangkau dengan sikat gigi biasa. Caranya, gesekkan benang di sela-sela gigi dengan perlahan. Gesekan yang terlalu keras dapat melukai gusi dan membuat gusi berdarah.

3. Pakai pelindung mulut

Lindungi mulut dengan alat khusus setiap kali akan berolahraga atau aktivitas fisik yang ekstrem. Pelindung mulut dapat mencegah kerusakan gigi bila sewaktu-waktu Anda mengalami cedera saat melakukan kegiatan tersebut.

Gunakan pula pelindung mulut bila Anda punya kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur atau stres. Jangan sungkan untuk minta rekomendasi dari dokter terkait produk pelindung mulut yang bagus dan cocok untuk Anda.

4. Berhenti merokok

Merokok merupakan salah satu faktor penyebab berbagai masalah gigi dan mulut. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) bahkan mengatakan bahwa perokok aktif dua kali berisiko mengalami periodontitis dibanding mereka yang tidak perokok.

Periodontitis adalah infeksi serius yang menyerang gusi. Bila kondisi ini dibiarkan terus-terusan, Anda dapat mengalami kerusakan gigi yang parah.

Itu sebabnya, supaya gigi yang maju terhindar dari berbagai kerusakan gigi, ada baiknya untuk Anda berhenti merokok. Tak hanya terhindar dari kerusakan gigi, berhenti merokok juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh.

Bisakah gigi tonggos dicegah?

periksa gigi rutin

Sebenarnya cukup sulit untuk mencegah kondisi ini karena kebanyakan kasus gigi tonggos merupakan faktor genetik atau bawaan dari lahir.

Meski begitu, deteksi dini ke dokter gigi bisa jadi salah satu pilihan tepat untuk mencegah berbagai masalah gigi dan mulut. Ingat, semakin cepat suatu penyakit terdeteksi, maka semakin besar pula peluang Anda untuk sembuh.

Selain membantu merawat kesehatan gigi, dokter juga dapat mendeteksi ada tidaknya kelainan pada rongga mulut Anda. Bila setelah pemeriksaan dokter menemukan suatu masalah, ia dapat segera menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Idealnya setiap orang dianjurkan rutin cek ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Namun, orang yang punya riwayat medis tertentu mungkin butuh cek ke dokter gigi lebih sering.

Pilihlah dokter yang nyaman untuk diajak berdiskusi mengenai masalah kesehatan gigi serta mulut Anda. Jadi, jangan ragu untuk rajin periksa ke dokter gigi, ya!

The post Penyebab Gigi Tonggos dan Pilihan Cara Memperbaikinya appeared first on Hello Sehat.