Penyebab Mata Minus, dari Genetik hingga Kebiasaan yang Tidak Disadari

2 min read

Orang yang punya mata minus atau rabun jauh tidak bisa melihat objek di jarak yang jauh dengan jelas. Itu sebabnya, mereka akan menggunakan kacamata atau kensa kontak agar dapat melihat lebih baik. Berbagai hal dapat menjadi penyebab seseorang memiliki mata minus (miopi) termasuk kebiasaan membaca dan bermain gadget. Simak lebih jelas penyebab rabun jauh dalam ulasan berikut ini.

Apa saja yang menjadi penyebab mata minus?

Membaca terlalu dekat penyebab rabun jauh

Pada proses melihat yang normal, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar Anda bisa melihat dengan jelas. Namun pada mata minus, cahaya jatuh berada di depan retina mata sehingga benda atau tulisan yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur.

Hal ini terjadi karena bola mata lebih panjang dari yang seharusnya atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar.

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa penyebab dari mata minus. Namun, American Optometric Association menyebutkan penyebab rabun jauh dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kebiasaan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata minus yang umum terjadi: 

Baca Juga :  Mengenal Basofil, Leukosit yang Berperan Penting dalam Sistem Kekebalan Tubuh

1. Genetik

Penyebab mata minus yang mungkin tidak Anda sadari adalah faktor keturunan alias genetik. Bila salah satu orangtua Anda mengalami rabun jauh, peluang Anda untuk mengalami hal yang sama akan lebih besar.

Semakin besar lagi risikonya jika kedua orangtua Anda sama-sama memiliki mata minus. Sampai saat ini, penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang menjadi penyebab seseorang mengalami rabun jauh.

2. Kebiasaan membaca dan bermain gadget

Meskipun bukan menjadi penyebab mata minus yang utama, kebiasaan membaca meningkatkan risiko Anda untuk mengalami rabun jauh. Terutama jika Anda sering membaca di tempat yang redup dan jaraknya terlalu dekat ke mata. 

Anda yang gemar membaca memiliki risiko rabun jauh lebih besar ketimbang orang lain yang jarang membaca. Namun, risiko mengalami rabun jauh karena membaca dalam jarak dekat atau di tempat gelap juga berlaku untuk dalam penggunaan gadget dalam kondisi yang sama.

Jadi, sebaiknya biasakan untuk membaca ataupun menulis dari jarak sekitar 40 sentimeter (cm) dari layar atau buku.

3. Jarang melakukan aktivitas di luar ruangan

Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penyebab rabun jauh juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan jarang melakukan aktivitas di luar ruangan. Pasalnya, tingkat cahaya di dalam dan luar ruangan berbeda sehingga berpengaruh pada kesehatan mata Anda.

Baca Juga :  Kenali 5 Ciri Utama “Toxic People”, Racun Dalam Persahabatan Anda

Pencahayaan dalam ruangan umumnya lebih gelap dan terbatas daripada pancaran sinar alami di luar sana. Hal ini kemudian membuat mata lama-lama lelah dan menurun kemampuannya untuk menangkap cahaya.

Oleh karena itu, jika keadaan mengharuskan Anda berkegiatan di dalam ruangan, usahakan atur pencahayaan ruangan sebaik mungkin agar tidak merusak mata.

Apakah mata minus bisa dicegah?

Membaca dengan jarak ideal

Meskipun penyebab mata minus yang paling utama belum bisa diketahu secara pasti, Anda tetap bisa menurunkan risikonya. Beberapa hal yang dapat menurunkan risiko rabun jauh seperti:

  • Tidak membaca, menulis, dan melihat dalam jarak pandangan yang sangat dekat.
  • Sering-sering beraktivitas di luar ruangan.
  • Jika mata lelah, istirahatkan dulu mata Anda, jangan dipaksakan.
  • Hindari membaca dan menulis di tempat yang gelap atau kurang cahaya.

Biasanya, mata minus mulai terjadi ketika masa anak-anak dan berhenti saat masa remaja. Namun, tidak semuanya terjadi demikian. Tak jarang juga gangguan penglihatan, seperti mata minus bertahan hingga dewasa.

Apabila Anda mulai merasa mengalami gejala atau tanda-tanda mata minus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Tanda Anda mengalami rabun jauh tak hanya ditunjukkan dari tidak bisa melihat objek yang jauh dengan jelas saja, tapi biasanya muncul juga gejala seperti:

  • Sering sakit kepala dan pusing
  • Mata cepat lelah
  • Mata terasa tegang
Baca Juga :  Mengenal Perbedaan Kanker Getah Bening dan TB Kelenjar

Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk menjalani visus mata. Pengobatan untuk mengatasi mata minus yang paling umum dilakukan adalah dengan memakai lensa kontak atau kacamata dengan lensa minus.

Anda juga bisa memilih melakukan lasik mata yaitu prosedur operasi dengan laser untuk memperbaiki kemampuan penglihatan sehingga bisa menurunkan minus mata.

Setelah mengetahui berbagai penyebab rabun jauh atau miopi, mulai sekarang usahakan untuk menghindari berbagai faktor risikonya. Jaga dan sayangi mata Anda agar tidak menyesal di kemudian hari.

The post Penyebab Mata Minus, dari Genetik hingga Kebiasaan yang Tidak Disadari appeared first on Hello Sehat.