Jantung Berdebar Kencang Setelah Bangkit dari Duduk, Apakah Ini Normal?

2 min read

Beberapa orang kadang mengeluhkan kepala kliyengan dan pusing setelah berdiri mendadak. Namun, ada juga yang merasa jantung berdebar ketika berdiri setelah bangkit dari duduk. Apakah ini normal? Apa penyebabnya?

Apa penyebab jantung berdebar ketika berdiri mendadak?

Jantung berdebar ketika berdiri mendadak disebabkan oleh sebuah kondisi yang bernama sindroma takikardi ortostatik postural (sindrom POT). Peningkatan denyut jantung ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi ketika Anda berubah posisi, misalnya dari duduk lama atau rebahan dan langsung berdiri cepat. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah sensasi berkunang-kunang dan tubuh goyah karena penurunan tekanan darah mendadak.

Normalnya, darah akan sedikit demi sedikit mengalir turun ke kaki begitu Anda bangkit berdiri perlahan dari duduk atau rebahan. Namun ketika Anda berdiri terburu-buru, gaya gravitasi bumi jadi menarik paksa sebagian besar aliran darah mengalir cepat menuju kaki dan menggenang di pembuluh darah bawah. Bayangkan derasnya aliran air terjun.

Sebagai upaya ganti rugi, otak memaksa jantung untuk bekerja ekstra keras memompa lebih banyak darah agar bisa disalurkan ke bagian tubuh lainnya. Kerja jantung yang semakin keras akan meningkatkan denyut jantung, dan di saat yang bersamaan, memperketat pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah. Mekanisme ini sebenarnya bertujuan untuk mengembalikan tekanan darah seperti sedia kala.

Baca Juga :  Hemofilia B

Penyebab lainnya yang mungkin terjadi

Selain karena perubahan postur mendadak, keluhan jantung berdebar saat berdiri tiba-tiba  kemungkinan juga berkaitan dengan kondisi:

  • Kehamilan
  • Terlalu lama berbaring (bed rest)
  • Baru mengalami trauma fisik
  • Mengalami luka serius
  • Gangguan jantung yang menyebabkan perubahan fungsi jantung atau pembuluh darah
  • Kerusakan saraf atau gangguan fungsi saraf tubuh bagian bawah
  • Terlalu lama mengalami stress

Kebanyakan kasus jantung berdebar saat berdiri hanya terjadi sesekali, terutama ketika perubahan postur terjadi mendadak dalam waktu cepat.

Kalau Anda sering sekali mengalaminya, Anda harus konsultasikan lebih lanjut pada dokter. Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan gejala takikardi ortostatik postural, seperti:

  • Penyakit autoimun
  • Diabetes dan prediabetes
  • Infeksi virus Epstein-Barr
  • Infeksi Mononucleosis
  • Infeksi Hepatitis C
  • Penyakit multiple-sclerosis
  • Penyakit Lyme
  • Sindroma murmur
  • Sindroma Ehlers Danlos
  • Defisiensi nutrisi, terutama anemia

Tanda dan gejala dari takikardi ortostatik postural

Seseorang dikatakan mengalami sindrom POT ketika detak jantungnya meningkat hingga 30-40 denyut setelah 10 menit berdiri. Sindrom takikardi ortostatik postural juga dapat didiagnosis ketika tiba-tiba detak jantung meningkat jadi 120 denyut per menit setelah 10 menit berdiri.

Baca Juga :  Memahami Prosedur Sistoskopi untuk Masalah Kandung Kemih

Selain jantung berdebar ketika berdiri dan penurunan tekanan darah tiba-tiba, takikardi ortostatik postural juga memiliki gejala lainnya yang dapat bersifat ringan hingga mengganggu aktivitas, di antaranya:

  • Mual dan ingin muntah
  • Rasa sakit pada tangan dan kaki
  • Merasa pusing, berkunang-kunang, kepala kliyengan
  • Kelelahan tiba-tiba
  • Tremor
  • Tubuh terasa lemah, lemas
  • Mudah merasa cemas
  • Sulit bernapas
  • Nyeri dada
  • Perubahan warna pada tangan dan kaki tanpa sebab
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sensasi dingin pada ujungjari atau kaki
  • Masalah pencernaan (sembelit atau diare)

Diagnosis takikardi ortostatik postural

Jika Anda sering mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik terkait dengan gejala-gejala yang Anda alami untuk memastikan diagnosisnya.

Pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter adalah cek detak jantung. Sindroma takikardi ortostatik postural dapat dideteksi dengan melihat peningkatan denyut jantung hingga 40 denyut/menit untuk anak berusia 12-19 tahun, dan peningkatan hingga 30 denyut/menit untuk orang dewasa di atas 19 tahun. Gejala dan peningkatan denyut jantung tersebut harus terjadi minimal selama enam bulan terakhir.

Dokter juga mungkin akan menggunakan alat bantu seperti tilt table test untuk memonitor denyut jantung ketika tubuh mengalami perubahan postur serta pemeriksaan irama jantung dengan elektrokardiogram (ECG).

Baca Juga :  Psoriasis Vulgaris

Bagaimana cara mengatasi jantung berdebar ketika berdiri mendadak?

Hingga saat ini belum ada obat penawar untuk menghilangkan gejala-gejala sindroma takikardi ortostatik postural secara keseluruhan. Namun dokter kemungkinan akan memberikan obat untuk membantu memperbaiki aliran darah Anda, seperti:

  • Beta blocker.
  • SSRI.
  • Flurdrocortisone.
  • Midodrine.
  • Benzodiazepine.

Beberapa hal lain yang bisa Anda coba untuk meringankan gejala takikardi ortostatik postural adalah:

  • Jaga keseimbangan cairan tubuh dengan banyak minum air dan membatasi asupan garam.
  • Hindari minum banyak kafein atau alkohol.
  • Rutin beraktivitas fisik. Sekadar aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki yang dilakukan rutin dapat meningkatkan aliran darah dan menjaga kesehatan jantung.
  • Jika mudah lelah, pilihlah olahraga yang dapat dilakukan dengan posisi duduk seperti yoga atau menggunakan sepeda statis.
  • Jaga tekanan darah dalam batas normal
  • Buat jadwal tidur tepat waktu.
  • Gunakan alas kepala yang lebih tinggi dari permukaan tubuh saat tertidur.

The post Jantung Berdebar Kencang Setelah Bangkit dari Duduk, Apakah Ini Normal? appeared first on Hello Sehat.