Sentuhan adalah kebutuhan dasar manusia. Itulah alasan sentuhan hangat seperti genggaman tangan, pelukan, bahkan tepukan penyemangat di pundak dapat membuat Anda merasa bahagia. Namun, bagi orang-orang yang memiliki allodynia, mereka mungkin akan sebisa mungkin menghindari bersentuhan dengan orang lain. Bukan karena takut disentuh, tapi demi mencegah rasa sakit yang ditimbulkan dari sentuhan itu sendiri — meski benar-benar hanya sekilas. Allodynia bahkan bisa membuat kulit terasa nyeri ketika disentuh oleh hembusan angin atau bahan baju yang Anda pakai. Apa penyebabnya?
Apa itu allodynia?
Cubitan atau tamparan adalah sentuhan kulit yang menyebabkan sakit. Rasa sakit akibat dicubit atau ditampar berasal dari sinyal yang dikirim dari ujung saraf nosiseptor di bawah kulit untuk memperingatkan otak atas bahaya. Otak kemudian mewujudkan sinyal ini sebagai rasa sakit, yang membuat Anda terlonjak kaget, menangis, marah, hingga kulit yang memerah.
Tapi beda ketika Anda memiliki allodynia. Allodynia adalah sensasi rasa sakit tak biasa pada kulit yang disebabkan oleh suatu kontak sederhana yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Misalnya, ketika mengusap kulit dengan sangat lembut atau hanya sekadar meletakkan ibu jari di lengan.
Allodynia terjadi akibat adanya kerusakan atau gangguan fungsi pada susunan saraf pusat atau tepi, yang seharusnya membantu meneruskan sinyal sentuhan dari kulit ke otak. Akibatnya, sentuhan sederhana yang seharusnya diterjemahkan sebagai sesuatu yang wajar atau menenangkan malah disalahpahami otak sebagai sentuhan yang membahayakan. Maka, timbullah nyeri.
Allodynia itu sendiri berbeda dengan dysesthesia, yaitu sekelompok sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat berwujud rasa panas, sensasi terbakar, kesemutan, geli, baal (mati rasa), hingga seperti ditusuk jarum ketika disentuh. Allodynia menyebabkan hanya rasa sakit atau nyeri luar biasa ketika kulit disentuh.
Mengenal jenis-jenis allodynia
Ada tiga jenis utama dari allodynia, yaitu:
- Allodynia taktil merupakan rasa sakit yang disebabkan oleh sentuhan. Ini bisa termasuk pakaian yang menempel langsung pada kulit (terutama bagian pakaian yang lebih ketat, seperti ikat pinggang, tali bra, atau karet kaus kaki di pergelangan kaki)
- Allodynia mekanis disebabkan oleh pergerakan atau gesekan di kulit. Ini bisa terjadi saat Anda mengeringkan badan dengan handuk, menggosok badan saat mandi, atau bahkan udara yang berhembus atau bergerak di atas kulit Anda.
- Allodyna termal disebabkan oleh perubahan suhu ekstrem (sangat panas atau sangat ingin) sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan Anda. Jika tangan dan kaki Anda menjadi biru saat kedinginan, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter Anda. Ini mungkin merupakan gejala dari kondisi yang berbeda yang disebut Sindrom Raynaud.
Apa saja gejala allodynia?
Gejala paling umum adalah nyeri akibat rangsangan sentuhan yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin merasakan sentuhan lembut yang menyakitkan. Anda juga mungkin merasa sakit saat sedang menyikat gigi atau gerakan lain di sepanjang kulit atau menyisir rambut. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin merasa suhu air hangat suam kuku atau air dingin terasa sakit di kulit.
Bergantung pada penyebab allodynia yang Anda miliki, Anda mungkin juga mengalami gejala lain. Misalnya, allodynia yang disebabkan oleh fibromyalgia seringnya juga menyebabkan kegelisahan, depresi, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, dan kelelahan. Jika Anda mengalami allodynia yang disebabkan oleh migrain, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala yang menyakitkan, sangat sensitif terhadap cahaya dan suara, mual, dan perubahan penglihatan.
Apa saja penyebab allodynia?
Allodynia itu sendiri bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun lebih sebagai sindrom gejala yang umumnya menyertai suatu kondisi medis tertentu yang mendasarinya. Faktor risiko terjadinya allodynia termasuk fibromyalgia, sakit kepala migrain, neuropati perifer (komplikasi diabetes atau kondisi lainnya), hingga neuralgia postherpetik (komplikasi herpes zoster).
Bagaimana allodynia didiagnosis?
Jika Anda tiba-tiba merasa kulit Anda lebih sensitif terhadap sentuhan dari biasanya, anda bisa melakukan pemeriksaan pribadi terlebih dulu sebelum memastikannya di dokter. Misalnya, cobalah pelan-pelan mengupas kapas kering di kulit Anda. Apakah terasa sakit? Selanjutnya, tempelkan kompres hangat atau dingin pada kulit Anda.
Kompres biasanya bersifat menyembuhkan, namun jika Anda justru merasa kesakitan luar biasa, buatlah janji konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis formal.
Dokter dapat melakukan berbagai tes untuk menilai sensitivitas saraf Anda. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan gejala lain yang mungkin Anda miliki. Hal ini dapat membantu dokter Anda untuk memulai mengidentifikasi penyebab allodynia yang Anda miliki. Beri tahu dokter Anda perubahan apa saja yang Anda rasakan pada kulit Anda.
The post Kenali Allodynia, Kelainan yang Membuat Kulit Sakit Luar Biasa Saat Disentuh appeared first on Hello Sehat.