Pilihan Pengobatan Hemofilia untuk Mengatasi Gejalanya

2 min read

Hemofilia adalah penyakit kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku. Penyakit ini membuat penderitanya mengalami perdarahan yang lebih lama dari orang normal saat terluka, dan kondisi ini tentunya membutuhkan penanganan medis yang lebih intensif. Seperti apa cara pengobatan untuk mengatasi hemofilia?

Bagaimana cara pengobatan hemofilia?

Cara mengobati hemofilia biasanya tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang diderita. Jadi, setiap tingkatan hemofilia mungkin memiliki jenis pengobatan yang berbeda-beda.

Namun, penting untuk diketahui bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan umumnya hanya dapat mengurangi gejala-gejala, serta mengontrol atau mencegah perdarahan berlebih. Maka itu, orang yang hidup dengan hemofilia, terutama yang sudah cukup parah, harus menjalani pengobatan seumur hidupnya.

Menurut situs NHS, berikut adalah 2 jenis pendekatan sebagai cara mengobati gejala-gejala hemofilia:

  • pengobatan pencegahan atau profilaksis, ketika obat diberikan untuk mencegah perdarahan serta kerusakan otot dan sendi
  • pengobatan segera atau on-demand, ketika obat diberikan untuk menghentikan perdarahan secepat mungkin

1. Pengobatan pencegahan atau profilaksis

Sebagian besar kasus hemofilia tergolong dalam tingkatan yang parah. Maka itu, pengobatan pencegahan dalam jangka panjang atau profilaksis sangat penting, bahkan sejak penderita baru lahir.

Pengobatan biasanya diberikan dengan cara disuntik. Apabila Anda memiliki anak yang terlahir dengan hemofilia, Anda akan diajari cara memberi suntikan sejak mereka masih kecil. Seiring berjalannya waktu, anak harus belajar cara menyuntik sendiri.

Baca Juga :  Apakah Kepribadian Anda Introvert atau Ekstrovert? Ini Pengaruhnya untuk Kesehatan

Tujuan dari pengobatan profilaksis ini adalah mengurangi risiko terjadinya perdarahan mendadak atau spontan pada pengidap hemofilia tingkat berat. Dengan begitu, Anda dan anak Anda tidak perlu sering-sering ke rumah sakit. Pengobatan profilaksis juga dapat membantu mencegah kerusakan otot dan sendi.

Pengobatan ini umumnya berlangsung seumur hidup. Obat yang digunakan biasanya berupa konsentrat faktor pembekuan atau partikel pembeku darah buatan. Fungsinya adalah menggantikan faktor pembeku darah yang jumlahnya terlalu sedikit pada pengidap hemofilia.

Obat hemofilia A

Secara spesifik, obat yang diberikan untuk masing-masing jenis hemofilia bisa berbeda. Pengobatan pencegahan untuk hemofilia A tingkat berat menggunakan obat bernama octocog alfa.

Obat tersebut adalah konsentrat pengganti faktor pembekuan VIII. Pada pengidap hemofilia A, tubuh kekurangan faktor pembekuan darah tersebut akibat mutasi genetik pada gen F8. Pemberian octocog alfa umumnya diberikan setiap 48 jam sekali. Namun, dosis pemberian obat akan disesuaikan lagi oleh dokter, tergantung dengan kondisi kesehatan pasien.

Obat hemofilia B

Sedikit berbeda dengan cara mengatasi gejala hemofilia A, obat yang diberikan untuk hemofilia tipe B adalah nonacog alfa. Akan tetapi, cara kerjanya serupa dengan octocog alfa.

Nonacog alfa adalah konsentrat pengganti faktor pembekuan IX, yang dibutuhkan oleh pengidap hemofilia B dengan mutasi gen F9. Obat ini juga diberikan dengan cara disuntik. Biasanya, nonacog alfa disuntikkan sebanyak 2 kali seminggu.

2. Pengobatan segera (on-demand)

Pengobatan segera atau on-demand biasanya diresepkan untuk pasien pengidap hemofilia tingkat ringan dan sedang. Obat hemofilia hanya diberikan ketika terjadi perdarahan akibat luka dan bertujuan untuk menghentikannya secepat mungkin.

Baca Juga :  Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Beberapa obat yang biasanya diresepkan untuk menangani perdarahan pada orang hemofilia, antara lain:

  • Desmopressin
    Obat hormon desmopressin bekerja dengan cara mendorong tubuh agar menghasilkan lebih banyak faktor pembeku darah. Obat ini kadang diberikan sebelum prosedur pencabutan gigi atau operasi kecil lainnya untuk mencegah perdarahan berlebih.Namun, penting untuk diingat bahwa obat desmopressin tidak bekerja pada pengidap hemofilia B dan hemofilia A yang sudah parah.
  • Antifibrinolitik
    Obat antifibrinolitik adalah obat yang efektif bekerja mengurangi perdarahan berlebih, terutama ketika terjadi mimisan. Biasanya, antifibrinolitik dapat diberikan bersamaan dengan desmopressin atau suntikan konsentrat faktor pembeku darah.Saat ini, obat antifibrinolitik yang tersedia adalah dalam bentuk aminokaproat dan asam traneksamat.

Apakah ada efek samping dari pengobatan hemofilia?

Sama dengan obat-obatan pada umumnya, obat yang diberikan untuk mengatasi gejala-gejala hemofilia juga berisiko memicu efek samping. Namun, tidak semua pengidap hemofilia akan mengalami efek-efek samping tersebut.

Untuk obat octocog alfa dengan merek dagang Advate, efek samping yang umum timbul adalah sakit kepala dan demam. Efek-efek tersebut dilaporkan muncul pada 1-10 dari 100 pasien. Selain itu, obat ini juga berpotensi memicu reaksi alergi pada orang-orang tertentu.

Sementara itu, obat nonacog alfa dengan merek dagang BeneFIX juga dapat menyebabkan efek samping seperti reaksi alergi, tekanan darah rendah, serta detak jantung tidak beraturan.

Baca Juga :  Muncul Flek Darah Saat Tidak Menstruasi: Haruskah Khawatir?

Tidak hanya itu, kedua obat di atas juga berisiko memicu komplikasi hemofilia yang disebut dengan inhibitor. Inhibitor terjadi ketika pasien hemofilia A dan B memiliki antibodi yang berbalik melawan faktor pembeku dalam tubuh. Padahal, antibodi yang normal seharusnya hanya melawan infeksi dari luar tubuh, seperti serangan virus dan bakteri.

Jika inhibitor terjadi, baik obat octocog alfa dan nonacog alfa tidak lagi mampu bekerja, sehingga perdarahan semakin tidak terkendali.

Apakah ada pengobatan alami atau rumahan untuk hemofilia?

Hemofilia memang bukan penyakit yang bisa disembuhkan secara total. Penderitanya pun diharuskan mengonsumsi obat seumur hidupnya. Namun, tidak ada salahnya penderita hemofilia juga menjalani pengobatan serta gaya hidup alami untuk menjaga kondisi kesehatannya, supaya risiko perdarahan parah dapat dikurangi.

Berikut adalah beberapa tips dan perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan sebagai pengobatan rumahan untuk hemofilia:

  • Rutin berolahraga, tapi konsultasikan dulu dengan dokter
  • Hindari obat-obatan pereda nyeri tertentu, seperti ibuprofen dan aspirin
  • Hindari obat-obatan pengencer darah, seperti warfarin, heparin, dan clopidogrel
  • Jagalah kebersihan mulut dan gigi secara teratur
  • Lindungi diri atau anak Anda dari kecelakaan yang menyebabkan perdarahan

The post Pilihan Pengobatan Hemofilia untuk Mengatasi Gejalanya appeared first on Hello Sehat.