Pantangan Cacar Air yang Perlu Dipatuhi, Bolehkah Mandi dan Kena Angin?

4 min read

Cacar air merupakan penyakit yang sering kali terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh virus Varicella zoster, yang termasuk kelompok virus herpes. Proses penyembuhan penyakit cacar air dapat dibantu oleh perawatan rumahan. Orang yang sakit cacar air mungkin saja mengalami gejala yang lebih parah apabila tidak mematuhi beberapa pantangan, baik itu berupa larangan makanan atau aktivitas tertentu. Adapun pantangan seperti tidak boleh mandi atau terkena angin saat sakit cacar air. Benarkah demikian?

Saat terkena cacar air, boleh mandi atau tidak?

Cacar air boleh mandi atau tidak

Saat mengalami cacar air, permukaan kulit pada bagian wajah, badan, tangan, dan kaki akan dipenuhi bintik-bintik merah (lenting) yang menimbulkan rasa gatal. 

Ada anggapan untuk mencegah gejala cacar air bertambah parah, Anda perlu menghindari kulit terkena air sehingga tidak boleh mandi sama sekali.

Ketakutan adalah lainnya adalah mandi bisa membuat cacar air menyebar ke bagian tubuh yang belum terdampak. 

Benarkah saat sakit cacar tidak boleh mandi? Pasalnya, menjaga higienitas tubuh juga penting untuk mempercepat masa penyembuhan cacar air.

Secara medis, tidak ada larangan mandi untuk penderita cacar air.

Bukannya tidak boleh, mandi saat cacar air malah dianjurkan untuk meredakan rasa gatal karena bisa mengangkat kotoran di permukaan kulit yang berpotensi menambah rasa gatal. 

Akan tetapi, Anda tetap perlu berhati-hati dalam membersihkan bagian kulit yang terdampak. Jangan sampai menggosok terlalu keras.

Hindari juga sabun kimia yang mengandung pewangi kuat karena menimbulkan rasa perih yang memperparah gejala. 

Sebaiknya gunakanlah sabun untuk kulit sensitif yang melembabkan kulit. Selain itu, Anda juga bisa mandi menggunakan bahan yang menjadi obat alami cacar air seperti oatmeal atau soda kue.

Pantangan utama penyakit cacar air

Cacar air adalah penyakit yang mudah menular. Risiko penularan akan lebih tinggi terjadi pada anak kecil dan orang dewasa yang tidak mendapatkan vaksin cacar air.

Hampir 90% penderitanya adalah anak-anak yang belum mendapatkan vaksin cacar air. 

Nah, agar sakit cacar air yang Anda atau anak alami cepat sembuh dan tidak menular pada orang lain, cobalah untuk menaati beberapa pantangan ini:

1. Jangan melakukan kontak fisik dengan orang lain

Wajib bagi orang yang sedang sakit cacar menghindari kontak fisik langsung dengan orang-orang yang belum terinfeksi. Ini termasuk berada dalam satu ruangan yang sama.

Baca Juga :  Perkembangan Bayi 1 Minggu

Maka itu, orang yang sedang sakit cacar air seharusnya diisolasi dulu sampai benar-benar sembuh.

Pasalnya, virus penyebab cacar air mudah menyebar melalui cipratan air liur ketika seseorang yang sakit baru batuk atau bersin dan orang lain di dekatnya menghirup udara sekitar.

Cacar air juga bisa ditularkan dari kontak langsung dengan cairan lenting cacar itu sendiri.

Mengenali Proses Penularan Virus Cacar Air dan Cara Mencegah Penyakitnya

2. Jangan berikan obat aspirin dan ibuprofen untuk anak yang sakit cacar

Cacar air menunjukkan gejala awal seperti kelelahan, demam, dan pusing. Pada umumnya, berbagai gejala ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, paracetamol, atau aspirin.

Namun, pantangan yang perlu diperhatikan adalah jangan berikan ibuprofen dan aspirin sebagai obat cacar air untuk meredakan demam dan sakit kepala.

Penggunaan aspirin pada anak kecil dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit bernama sindrom Reyes yang menyerang hati dan otak.

Sementara itu, konsumsi ibuprofen dapat meningkatkan risiko infeksi kulit yang lebih parah.

3. Jangan menggaruk lenting cacar

Pantangan utama lainnya yang harus selalu ditaati saat sakit cacar adalah jangan menggaruk lenting cacar air.

Gatal, memang, tapi menggaruk akan memecahkan lenting dan kemudian menyebarkan virus.

Cairan tersebut dapat menguap ke udara dan terhirup orang sekitar atau menempel pada barang-barang yang akan dipegang oleh orang lain.

Menggaruk juga membuat lenting jadi makin menyebar ke bagian tubuh lainnya, bahkan bisa menyebabkan bekas cacar sulit hilang.

Cobalah untuk menahannya, karena rasa gatal akan mulai berkurang dalam tiga atau empat hari.

Dalam seminggu lebih, lenting yang sudah pecah dan menjadi keropeng sudah tidak terasa gatal lagi.

4. Hindari paparan angin 

Penderita cacar air perlu mengurangi paparan angin. Virus penyebab cacar air dengan sangat mudah menyebar ke orang di sekitar Anda melalui udara.

Cara penularan cacar air ini terjadi ketika lenting pecah dan cairan yang dipenuhi virus menguap ke udara. 

Angin akan membawa virus tersebut dengan mudah ke orang di sekitar Anda. Virus cacar air akan masuk ke dalam tubuh saat orang lain menghirup udara yang terkontaminasi ini. 

Tidak hanya di luar rumah, penularan melalui udara juga lebih mudah terjadi di ruangan tertutup.

Baca Juga :  Apakah Vaksin Mampu Menyelesaikan Semua Masalah Pandemi COVID-19?

Oleh karena itu, penderita cacar air juga sebisa mungkin menunda beraktivitas dengan orang lain di satu ruangan seperti di kelas, kantor, atau tempat penitipan anak.

Penderita cacar air memang sebaiknya mengurangi paparan angin, tetapi ini bukan berarti jika penderita cacar air yang terkena angin kondisi cacarnya akan semakin bertambah.

Hal ini belum terbukti secara ilmiah. 

Hanya saja, orang yang sedang kena cacar air perlu banyak beristirahat supaya tubuh mampu melawan virus.

Karena itu, sebaiknya memang Anda tidak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dan terpapar angin. 

Pantangan makanan saat sakit cacar air

Makanan pantangan sakit atau penyakitcacar air

Lenting cacar air juga bisa muncul pada sekitar mulut dan bagian dalamnya, seperti lidah, pipi dalam, gusi, dan tenggorokan.

Berdasarkan studi dalam Journal of Clinical Pediatric Dentistry, jumlah ruam yang muncul sangat bergantung dari tingkat keparahan penyakit.

Bintil tidak selalu muncul di dalam mulut jika cacar air termasuk taraf ringan. Ketika muncul, jumlahnya pun tidak lebih dari 10 bintil. 

Namun pada kasus yang parah, jumlah yang muncul dalam mulut bisa mencapai 30 bintil.

Pada orang yang kondisi sistem imun tubuhnya melemah secara drastis, ruam bisa muncul lebih banyak di dalam mulut.

Semakin banyak ruam di dalam mulut, orang yang sakit cacar bisa tidak nafsu makan karena kesulitan untuk mengunyah dan menelan.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut akibat ruam penyakit cacar air adalah dengan menerapkan pantangan makanan tertentu.

Beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan saat sakit cacar air dilaporkan dapat memperparah gejalanya. 

1. Makanan tinggi lemak jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, seperti daging, susu full cream, merupakan makanan pantangan pertama yang sebaiknya dihindari ketika sakit cacar air.

Makanan dengan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan peradangan pada tubuh.

Hal ini akan menyebabkan ruam yang dialami anak Anda semakin parah dan proses penyembuhannya semakin lama.

Selain mengurangi konsumsi makanan pantangan ini, penderita penyakit cacar air juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dingin untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.

Jika Anda ingin mengonsumsi es krim atau milkshake, lebih baik memilih jenis yang rendah lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.

Baca Juga :  Mengapa Marah Bisa Menyebabkan Sakit Kepala?

2. Makanan asam

Ruam cacar air yang muncul pada tenggorokan bisa menyebabkan peradangan sehingga tenggorokan terasa sangat kering dan perih ketika menelan makanan.

Maka dari itu, hindari buah jeruk dan buah lain yang mengandung asam tinggi.

Konsumsi makanan dengan asam yang tinggi akan menyebabkan tenggorokan dan mulut teriritasi yang semakin parah dan menimbulkan rasa sakit. Tentunya, kondisi ini semakin memperlambat proses penyembuhan.

Selain menjadikan makanan yang mengandung asam tinggi sebagai pantangan sakit cacar air, perhatikan juga makanan kemasan atau minuman ringan yang akan dikonsumsi oleh anak.

Cobalah untuk menjauhkan makanan tersebut jika mengandung asam sitrat, karena akan mengakibatkan memburuknya gejala cacar air sama seperti ketika mengonsumsi makanan yang kadar asamnya tinggi.

3. Makanan pedas dan asin

Rasa pedas dan asin pada makanan bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan mulut, termasuk kaldu ayam yang memiliki rasa asin.

Saat anak sakit cacar air, makanan-makanan yang terlalu pedas atau asin harus dijadikan pantangan. 

Sebagai gantinya, makanlah sup sayuran sehat dengan kaldu sayur yang memiliki kadar natrium lebih rendah dibandingkan dengan kaldu ayam.

4. Makanan sumber ariginin

Arginin adalah sejenis protein yang berpengaruh terhadap proses replikasi virus cacar air di dalam tubuh.

Studi dalam jurnal Antiviral Chemistry & Chemotherapy menjelaskan, asam amino arginin memicu proses sintesis protein yang dimanfaatkan oleh virus untuk berkembang biak.

Maka saat virus penyebab cacar air bereplikasi, jumlah virus yang menginfeksi permukaan kulit menjadi semakin banyak sehingga gejala semakin parah.

Kondisi ini menyebabkan orang yang sakit cacar makin lama sembuhnya.

Makanan mengandung arginin yang perlu dijadikan pantangan saat sakit cacar air di antaranya adalah cokelat, kacang tanah, dan kismis. 

Meski begitu, belum banyak bukti ilmiah yang menunjukan pantangan makanan yang mengandung arginin dapat membantu pemulihan cacar air.

Mematuhi pantangan saat sakit cacar air sangat penting dalam proses pemulihan.

Menghindari hal atau makanan tertentu juga memperkecil risiko terjadinya komplikasi seperti infeksi kulit akibat bakteri dan gangguan pencernaan.

The post Pantangan Cacar Air yang Perlu Dipatuhi, Bolehkah Mandi dan Kena Angin? appeared first on Hello Sehat.