Jenis Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Menstruasi

2 min read

Meski datangnya hanya sebulan sekali, menstruasi bukanlah yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan perempuan. Pasalnya, kram perut dan sakit punggung yang datang menyertai bisa menyulitkan untuk beraktivitas. Belum lagi gejolak mood swing yang bisa mengacaukan hari Anda. Tidak heran kebanyakan perempuan lebih memilih untuk mengurung diri di kamar sampai PMS-nya berlalu. Tapi tahukah Anda kalau olahraga saat menstruasi bisa membantu Anda meredakan gejalanya? Tentu tidak semua olahraga akan baik dilakukan saat menstruasi. Lalu, apa saja olahraga saat menstruasi yang perlu dihindari?

Apa manfaatnya olahraga saat menstruasi?

Semakin aktif Anda berolahraga saat menstruasi dan semakin rutin Anda menjalani latihan tersebut, maka gejala PMS tidak akan lagi menyiksa. Begitu ungkap Stacy Sims, seorang fisiologis dari USA Cycling Women’s Track Endurance Program, dilansir dari Health. Ia mengatakan bahwa olahraga teratur selama datang bulan dapat mengendalikan perdarahan haid yang berat, mengurangi nyeri punggung, serta kram perut akibat PMS.

Sebab, tubuh akan terus menghasilkan endorfin saat berolahraga. Endorfin adalah senyawa kimia yang dilepaskan otak untuk membantu meringankan rasa sakit yang dialami wanita saat haid. Kekuatan hormon endorfin untuk meredakan nyeri dilaporkan hampir setara dengan efek morfin. Selain itu, endorfin yang dihasilkan akan membantu karena membuat Anda merasa lebih positif dan rileks, sehingga Anda merasa lebih baik dan tidak begitu stres.

Baca Juga :  7 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dimakan Saat Perut Kosong

Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi dari Khorasgan Azad University asal Iran yang diterbitkan di Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research. Tim periset mengamati 40 responden mahasiswa perempuan yang mengalami PMS. Kelompok pertama diminta berolahraga aerobik selama 60 menit untuk 3 kali seminggu dalam 8 minggu, sementara sisanya tidak diminta untuk melakukan apapun untuk meredakan PMS-nya. Ternyata, mereka yang rutin olahraga saat menstruasi melaporkan bahwa mereka tak lagi mengalami kram perut dan sakit kepala hebat selama haid. 

Pada dasarnya seluruh aktivitas fisik baik untuk Anda lakukan saat menstruasi. Namun studi di atas menunjukkan bahwa olahraga jenis aerobik, seperti jogging, sepeda, lari, dan jalan kaki adalah pilihan olahraga terbaik selama menstruasi. Lantas, olahraga apa yang sebaiknya tidak dilakukan saat datang bulan?

Jenis-jenis olahraga yang sebaiknya tak dilakukan dulu saat menstruasi?

1. Olahraga berat

Selama menstruasi, Anda tidak disarankan untuk berolahraga yang membutuhkan tekanan dan kerja otot terlalu berat. Misalnya saja lompat tali, Muay Thai, basket, sepak bola, atau angkat beban. Olahraga intensitas tinggi ini dapat meningkatkan risiko cedera pada tulang, otot dan persendian.

Baca Juga :  Kanker Mulut (Gusi, Lidah, dan Bibir)

Dilansir dari Chicago Tribune, Ellen Casey, seorang profesor kedokteran olahraga dan rehabilitasi di University of Pennysylvania menjelaskan bahwa pelepasan hormon selama menstruasi akan membuat ligamen otot dan persendian menjadi lebih kendur dan melunak. Otot yang lembek dan dipaksa bekerja keras akan lebih rentan mengalami cedera, khusunya cedera robekan ACL.

Statistik olahraga menunjukkan bahwa atlet perempuan paling rentan mengalami cedera ACL pada lututselama menstruasi. Jika ingin tetap melakukannya, hindari gerakan yang terlalu berlebihan agar tidak mengalami cedera.

2. Berenang

Sebenarnya, sah-sah saja untuk berenang selama menstruasi. Namun mungkin hindari berenang di hari-hari darah mens sedang mengalir deras. Dan sebaiknya jangan berenang dulu jika Anda sering mengalami perut kram selama menstruasi. Pasalnya, kram yang kambuh di dalam air akan berbahaya untuk Anda. Kram yang terasa amat menyakitkan dan tak tertahankan hingga menyebabkan sesak napas dapat meningkatkan risiko Anda untuk tenggelam.

Jika kedua hal di atas tidak menjadi masalah Anda, boleh saja berenang saat menstruasi. Hanya saja, akan lebih baik untuk menggunakan tampon selama berenang daripada pembalut kertas biasanya. Tampon digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam vagina dan berfungsi untuk menyerap darah sebelum keluar.

Baca Juga :  Tips Memilih Sabun Muka untuk Kulit Sensitif

3. Yoga

Pada dasarnya hampir semua gerakan yoga aman dilakukan saat menstruasi. Namun ada beberapa jenis postur gerakan yang perlu Anda hindari saat darah sedang banyak-banyaknya keluar. Beberapa gerakan yoga yang membutuhkan postur “kepala di kaki, kaki di kepala” semisal shoulder stand, sikap lilin (headstand), atau plow pose dapat menekan dan memicu penyumbatan pembuluh darah di rahim sehingga dapat memperbanyak volume darah yang keluar.

The post Jenis Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Menstruasi appeared first on Hello Sehat.