Anak-anak, remaja, dan orang dewasa pasti pernah merasakan sakit perut. Kondisi ini bukan hanya membuat Anda meringis kesakitan, tapi juga kesulitan melakukan berbagai aktivitas harian. Simak obat sakit perut sesuai penyebabnya berikut ini.
Pilihan obat sakit perut sesuai penyebab
Sakit perut biasanya menjadi pertanda Anda harus segera buang air besar (BAB). Kemudian, sakit perut akan hilang dengan sendirinya.
Meski begitu, pada beberapa kasus sakit perut dapat bertahan lama. Terutama jika ini merupakan gejala dari masalah medis dan Anda belum menemukan obat yang tepat.
Berikut ada berbagai obat sakit perut yang paling sering digunakan untuk menghilangkan rasa mulas, perih, melilit pada perut sesuai dengan penyebabnya.
1. Obat perut mulas karena haid
Menstruasi kerap menyebabkan gejala tidak menyenangkan, yaitu perut mulas dan kram.
Kondisi ini terjadi karena tubuh menghasilkan hormon prostaglandin yang bisa merangsang dinding otot rahim berkontraksi. Tujuannya untuk meluruhkan sel telur yang menempel di rahim untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Sayangnya, proses ini dapat menimbulkan rasa sakit di perut yang sangat mengganggu. Meski tidak dapat dihilangkan, rasa sakit di perut pada hari pertama dan kedua haid ini bisa dikurangi. Caranya dengan menempelkan kompres hangat di sekitar perut.
Anda juga bisa minum obat pereda nyeri, cobalah minum paracetamol lebih dulu. Bila tidak ada perubahan, maka coba ibuprofen atau aspirin.
Masih tidak ampuh juga? Sebaiknya konsultasikan ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri yang lebih kuat, seperti naproxen.
2. Obat perut mulas karena sembelit
Sembelit merupakan salah satu penyakit pencernaan yang umum terjadi. Biasanya, penyakit ini rentan menyerang orang-orang yang tidak suka atau jarang makan buah dan sayur.
Karena kekurangan serat, feses jadi keras dan sulit dikeluarkan. Alhasil, perut terasa keram, penuh, dan ingin buang air besar tapi feses tak kunjung keluar.
Untuk mengatasinya, Anda perlu minum obat pencahar. Obat ini dapat melunakkan feses dengan dengan menjaga cairan yang ada di feses sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Obat pencahar yang umumnya diresepkan biasanya ispaghula, metilselulosa, dan sterculia.
Ada juga obat pencahar tipe lainnya yang bekerja dengan meningkatkan jumlah cairan tubuh dalam perut. Nantinya, obat ini akan melembutkan feses agar lebih mudah dikeluarkan.
Beberapa yang termasuk dalam jenis obat pencahar osmotik yaitu laktulosa dan macrogol.
3. Obat perut melilit karena asam lambung naik
Tahukah Anda jika lambung Anda menghasilkan asam? Ya, asam klorida ini sebenarnya membantu memecah makanan dan melindungi organ dalam tubuh dari patogen, seperti bakteri yang biasanya ada di makanan atau minuman.
Meski melindungi bagian dalam tubuh Anda, asam lambung juga bisa berbahaya ketika jumlahnya terlalu banyak diproduksi.
Akibatnya, masalah pencernaan pun akan terjadi. Makanan jadi terdorong ke kerongkongan dan mengakibatkan asam lambung naik. Anda mungkin akan merasakan sensasi dada terbakar (heartburn), perut kembung, perih, dan melilit.
Beberapa obat sakit perut yang bisa Anda gunakan ketika asam lambung naik, antara lain:
- Obat untuk mengatasi perut kembung. Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi gas, contohnya simetikon.
- Obat untuk mengurangi produksi asam. Obat ini dapat menekan produksi asam, yaitu H-2-receptor blockers, obat ini dijual bebas seperti cimetidine , famotidine, nizatidine, dan ranitidine. Ada pula obat jenis proton pump inhibitor, seperti lansoprazole dan omeprazole.
4. Obat sakit perut karena otot cincin lambung lemah
Produksi asam lambung berlebihan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya, waktu makan yang tidak teratur, pilihan makanan yang memicu asam lambung naik, atau karena kelebihan berat badan.
Namun, ada juga yang disebabkan oleh lemahnya otot cincin lambung (sfingter). Otot ini menggerakan katup di tenggorokan untuk mencegah asam lambung. Sayangnya, karena otot ini sangat lemah, kerap kali menyebabkan gejala refluks asam lambung (GERD).
Salah satu obatnya yaitu jenis agen prokinetic seperti metoclopramide. Obat tersebut bisa mengurangi sakit perut dengan membantu mencerna makanan lebih cepat. Ini memungkinkan asam lambung naik ke arah tenggorokan.
5. Obat stimulan otot sehingga BAB lebih lancar
Sulit buang air besar bukan hanya disebabkan oleh sembelit (konstipasi). Kondisi ini bisa juga terjadi akibat lemahnya otot kontraksi. Meskipun feses tidak keras, otot di sekitar anus harus dapat berkontraksi dengan baik supaya feses dapat keluar dengan lancar.
Jika otot tersebut lemah, maka Anda perlu usaha keras untuk mengeluarkan feses. Biasanya ini akan menimbulkan perut penuh dan mulas.
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa menggunakan obat pencahar. Namun, jangan sembarang pilih.
Memiliki beberapa jenis, Anda harus pilih obat pencahar yang merangsang otot pada saluran pencernaan dan sekitar anus Anda. Dengan begitu, produk limbah yang ada di sepanjang usus besar akan terdorong ke arah anus untuk segera dibuang.
Pencahar stimulan yang paling sering diresepkan adalah senna, bisacodyl dan natrium picosulphate. Pencahar ini biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek dan mulai bekerja dalam waktu 6 – 12 jam.
6. Obat nyeri perut akibat infeksi bakteri H. pylori
Sakit maag atau tukak lambung sering disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Jika obat tanpa resep tidak berefek pada kondisi ini, jangan tunda untuk pergi ke dokter. Ini memudahkan pengobatan sekaligus mencegah infeksi bertambah buruk.
Adanya infeksi menyebabkan lambung memproduksi asam lambung meningkat. Untuk mengurangi asam lambung terkait infeksi ini, beberapa obat yang biasanya digunakan, meliputi:
- antasida, bekerja untuk menetralkan asam lambung dan meredakan gejala,
-
histamin (H-2) blockers, untuk mengurangi asam lambung dengan menghalangi reseptor histamin di perut,
- proton pump inhibitor (PPP), untuk menghambat produksi asam, dan
- agen sitoprotektif, untuk melindungi perut dan usus kecil.
Ketika dokter Anda mengkonfirmasi bahwa ulkus lambung Anda disebabkan oleh infeksi H. pylori, Anda mungkin perlu minum antibiotik selain obat yang disebutkan di atas.
Durasi pengobatan biasanya berkisar 2 – 4 minggu. Anda mungkin perlu untuk mengulangi pengobatan jika bakteri masih terdeteksi.
Biasanya antibiotik yang sering digunakan, meliputi amoxicilin, clarithromycin, metronidazole, tinidazole, tetracycline, dan levofloxacin.
7. Obat sakit perut akibat diare
Masalah pencernaan yang umum terjadi dan menyebabkan sakit perut yaitu penyakit diare. Banyak hal yang menyebabkan diare, tapi yang paling sering terjadi yaitu infeksi bakteri dari makanan.
Beda dengan buang air besar yang menjadi rutinitas, diare bisa membuat Anda BAB lebih banyak dari biasanya dalam sehari.
Pada kasus ringan, diare tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa obat diare tanpa resep yang bisa membantu Anda merasa lebih baik, di antaranya:
- loperamide (Imodium), obat ini memperlambat pergerakan makanan melalui usus Anda sehingga memungkinkan tubuh Anda menyerap lebih banyak cairan, dan
- bismuth subsalisilat, obat ini dapat menyeimbangkan cairan sehingga dapat bergerak melalui saluran pencernaan dengan baik.
Jika Anda masih merasakan sakit perut parah, feses berdarah, demam tinggi, dan tidak membaik dalam waktu 2 hari setelah minum obat tersebut, sebaiknya segera pergi ke dokter.
8. Obat nyeri pada perut karena stres
Banyak orang yang tidak menyadari jika stres bisa memicu sakit perut. Begitu pula dengan sakit perut akan semakin parah gejalanya jika Anda sedang stres. Bagaimana bisa terjadi?
Emosi yang Anda rasakan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk sistem pencernaan. Saat Anda stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang ternyata dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Itulah sebabnya kenapa stres bisa jadi pemicu sakit perut sekaligus memperparah kondisinya.
Selain stres, perasaan cemas dan takut juga memiliki dampak yang sama. Beda dengan penanganan sakit perut yang sudah dibahas sebelumnya, kondisi ini perlu diatasi dengan mengetahui penyebab stres dan kecemasan yang Anda rasakan.
Jika obat diare atau penyebab sakit perut lainya mudah ditemukan di apotek dan dapat digunakan tanpa resep dokter, obat untuk mengatasi masalah kejiwaan ini tidak bisa dipakai secara bebas.
Anda sangat memerlukan instruksi dari dokter untuk menggunakan obat seperti antidepresan trisiklik atau serotonin-nonepinepherin reuptake inhibitors.
Hal lainnya yang harus diperhatikan
Selain minum obat, terapkan kebiasaan makan yang sehat seperti makan dengan tenang dan perlahan, kunyah makanan sampai halus.
Hindari kebiasaan “makan-minum-makan-minum” agar perut tidak terasa kembung. Minumlah sedikit sebelum makan, kemudian minum berikutnya dilakukan setelah makan. Jangan membiasakan menunda atau melewatkan jadwal makan.
Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Kurangi konsumsi makanan yang tak ramah di lambung seperti makanan pedas, asam, berminyak dan tinggi garam. Usahakan juga untuk membeli makan di tempat yang bersih.
Bila Anda berencana membuat makanan sendiri, Anda harus lebih berhati-hati saat mengolah bahan makanan. Cucilah bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan dengan air bersih mengalir. Masak makanan hingga matang supaya bakteri mati.
Dengan melakukan kebiasaan-kebiasan ini, niscaya Anda akan dijauhkan dari risiko sakit perut.
The post 8 Obat Ampuh untuk Sakit Perut Sesuai Penyebabnya appeared first on Hello Sehat.