5 Pilihan Obat Masuk Angin yang Manjur Meredakan Gejalanya

6 min read

Saat tidak enak badan karena masuk angin, Anda mungkin memilih untuk istirahat seharian supaya cepat sembuh. Terlebih, minum larutan penangkal masuk angin herbal kadang belum tentu bisa cepat meredakan gejalanya. Lantas, obat masuk angin apa lagi yang bisa dikonsumsi untuk menyembuhkan masuk angin?

Apa itu masuk angin?

gejala masuk angin

Dalam dunia kedokteran sebenarnya tidak ada istilah masuk angin. Dilansir Kompas, seorang ahli penyakit dalam di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, dr. Mulia Sp.PD menyatakan bahwa istilah masuk angin sebenarnya merujuk pada sekumpulan gejala.

Biasanya seseorang dikatakan masuk angin jika mengalami kondisi seperti tubuh pegal-pegal, kembung, buang angin terus, mual, batuk, flu, merasa kedinginan, dan demam.

Dr. Mulia menyatakan bahwa ketika seseorang mulai merasakan satu atau lebih gejala ini, saat itu pula mereka mengklaim bahwa dirinya masuk angin. Penyebabnya biasanya beragam, tetapi terlalu banyak kegiatan atau berkendara di malam hari menjadi salah satu penyebab masuk angin yang paling umum.

Di Indonesia sendiri, kerokan menjadi salah satu cara yang dianggap paling ampuh untuk mengusir masuk angin. Padahal kerokan pun sebenarnya tidak diakui dalam dunia medis. Pasalnya beda penyebab dan gejala beda pula obat masuk angin yang akan Anda minum.

Penyebab masuk angin

mencegah masuk angin

Secara umum, masuk angin merupakan kumpulan gejala antara maag (dispepsia) dan flu. Oleh karena itu, ketika seseorang masuk angin biasanya hal ini disebabkan karena kombinasi kedua faktor tersebut. Berikut berbagai penyebab paling umum dari masuk angin:

Telat makan

Telat makan biasanya menjadi salah satu penyebab masuk angin yang paling sering. Mengapa begitu? Ini  karena tubuh memiliki ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah jadwal kerja bagi setiap organ termasuk pada sistem pencernaan.

Ketika Anda terus-terusan telat makan, otomatis jam kerja tubuh akan terganggu. Akibatnya, Anda akan mengalami serangkaian gejala. Biasanya ketika Anda telat makan, salah satu gejala yang biasanya dialami yaitu kram perut.

Kram perut sendiri biasanya terjadi akibat penyakit lambung. Oleh karena itu, jika Anda membiarkan perut kosong terlalu lama, bukan tidak mungkin perut akan kembung dan terasa sakit. Berbagai keluhan seputar pencernaan inilah yang biasanya menyebabkan masuk angin.

Minum terlalu banyak kafein, alkohol, atau soda

Minum kafein, alkohol, dan soda terlalu banyak bisa menyebabkan maag. Pasalnya, kandungan minuman ini terutama alkohol bisa mengiritasi dan mengikis lapisan lambung Anda. Akibatnya, perut menjadi lebih rentan terhadap efek asam lambung. Jika dibiarkan kondisi ini bisa menyebabkan masalah pencernaan akut.

Virus

Virus influenza atau flu menjadi salah satu penyebab masuk angin. Biasanya gejalanya sering kali muncul secara tiba-tiba. Padahal mungkin sebelumnya Anda merasa sehat-sehat saja. Dilansir dari American Lung Assocation, virus ini biasanya menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus biasanya menyebar ketika orang yang terinfeksi ini batuk, bersin, berbicara, di dekat Anda.

Sering keluar malam

Pada malam hari, suhu lingkungan menurun sehingga membuat udara menjadi lebih dingin. Nah, di udara dingin ini selaput lendir dan rambut di dalam hidung biasanya menjadi lebih kering dan mengalami penurunan fungsi.

Akibatnya, sulit untuk rambut-rambut hidung ini menyaring virus yang masuk ke dalam tubuh termasuk salah satunya virus flu.  Hal ini membuat Anda rentan tertular flu.

Baca Juga :  Apa yang Akan Terjadi Ketika Anda Menghirup Debu

Selain berbagai hal yang telah disebutkan, ada banyak penyebab masuk angin lainnya yang mungkin menyerang.

Gejala masuk angin

penyebab masuk angin telat makan

Masuk angin umumnya merupakan sekumpulan gejala maag dan flu. Itu sebabnya tanda-tanda yang Anda rasakan biasanya merupakan kombinasi antara kedua kondisi tersebut. Berikut berbagai gejala yang biasanya muncul saat seseorang masuk angin:

  • Mengalami demam tinggi secara tiba-tiba
  • Sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi
  • Batuk, biasanya batuk kering
  • Panas dingin atau meriang
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat dan pilek
  • Badan lemah dan lemas
  • Sesak napas
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Perut kembung
  • Sakit perut bagian atas
  • Kurang nafsu makan
  • Merasa kenyang padahal belum makan banyak

Biasanya berbagai gejala ini bisa muncul pada orang dewasa ataupun anak-anak. Berbagai gejala masuk angin ini umumnya pulih dalam waktu sekitar satu minggu.

Obat masuk angin yang ampuh meredakan gejalanya

obat penghilang rasa sakit

Obat masuk angin sebenarnya mirip dengan obat flu biasa, karena gejala penyakitnya pun cenderung sama. Yuk, buka kotak obat Anda dan temukan obat masuk angin berikut ini.

1. Paracetamol

Paracetamol atau acetaminophen adalah obat pereda nyeri yang bisa membantu meredakan masuk angin. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai nyeri ringan, demam, serta pilek dan flu. Paracetamol termasuk obat yang aman untuk:

  • Wanita hamil
  • Ibu menyusui
  • Anak di atas dua bulan atas rekomendasi dokter

Namun, jangan asal minum paracetamol sebagai obat masuk angin. Pasalnya, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu jika:

  • Memiliki masalah pada hati atau ginjal
  • Peminum alkohol berat
  • Sangat kurus
  • Sedang minum obat-obatan lain
  • Pernah mengalami alergi akibat paracetamol

Sebelum minum paracetamol yang dijual bebas di pasaran, sebaiknya baca terlebih dahulu label kemasannya. Pasalnya, banyaknya dosis yang perlu diminum disesuaikan dengan usia, berat badan, dan jenis paracetamol yang Anda konsumsi.

Obat ini bisa bereaksi negatif dengan obat-obatan lainnya yang sedang Anda minum. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum meminumnya.

Paracetamol termasuk obat pereda nyeri yang aman digunakan dalam dosis yang tepat. Namun, dalam kasus yang sangat jarang obat ini bisa menimbukan efek samping seperti:

  • Reaksi alergi seperti ruam dan bengkak.
  • Muka merah, tekanan darah rendah, dan detak jantung meningkat (biasanya muncul saat diberikan lewat infus).
  • Gangguan darah, seperti trombositopenia (trombosit rendah) dan leukopenia (sel darah putih rendah).
  • Kerusakan hati dan jantung jika diminum terlalu banyak.

Anda bisa minum paracetamol yang banyak dijual di pasaran untuk mengobati masuk angin. Namun, jika setelah seminggu gejala tak juga membaik sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

2. Ibuprofen

Ibuprofen termasuk salah satu obat penghilang rasa sakit yang juga banyak ditemukan di pasaran tanpa resep dokter. Obat ini termasuk ke dalam obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang biasanya digunakan untuk:

  • Meringankan rasa sakit ringan sampai sedang seperti sakit gigi, migrain, dan nyeri haid
  • Mengendalikan demam, terutama saat seseorang terkena flu
  • Meringankan rasa sakit dan peradangan dalam tubuh
  • Meringankan rasa sakit dan pembengakakan

Dibandingkan dengan paracetamol, ibuprofen perlu digunakan dengan lebih hati-hati. Anda tidak boleh minum ibuprofen jika:

  • Pernah mengalami reaksi hipersensitif pada aspirin dan golongan NSAID lainnya
  • Baru saja terkena sakit maag
  • Mengalami gagal jantung yang parah
  • Memiliki penyakit hati yang parah
  • Sedang minum aspirin dosis rendah untuk mencegah penyakit kardiovaskular
Baca Juga :  Mungkinkah Kena Depresi Akibat Kulit Jerawatan?

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati sebelum minum ibuprofen jika memiliki:

  • Asma
  • Masalah ginjal atau hati
  • Lupus
  • Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
  • Perdarahan di perut
  • Memiliki hipertensi
  • Memiliki penyakit penyempitan pembuluh darah(arteri perifer)
  • Mengalami stroke
  • Memiliki masalah dengan jantung

Ibuprofen juga bisa diminum oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi asal disesuaikan dengan resep yang diberikan dokter.

Sama seperti obat-obatan lainnya, ibuprofen sebagai obat masuk angin bisa menimbulkan berbagai efek samping umum seperti:

  • Mual atau muntah
  • Sembelit atau diare
  • Gangguan pencernaan atau sakit perut

3. Aspirin

Aspirin adalah obat penghilang nyeri yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, dan sakit karena haid. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengobati pilek dan gejala flu lainnya seperti menurunkan demam.

Tak seperti ibuprofen dan paracetamol, aspirin tidak bisa diminum oleh anak terutama yang berusia di bawah 16 tahun. Pasalnya, banyak penelitian menunjukkan tentang hubungan antara aspirin dan sindrom Reye. Sindrom Reye adalah penyakit langka yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada hati dan otak.

Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum minum aspirin. Apalagi jika Anda memiliki kondisi seperti:

  • Alergi terhadap obat penghilang rasa sakit
  • Pernah memiliki maag
  • Baru saja mengalami stroke
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Memiliki asma atau penyakit paru-paru
  • Pernah memiliki masalah pembekuan darah
  • Memiliki masalah hati atau ginjal
  • Memiliki asam urat
  • Sedang hamil atau menyusui

Sebagai obat, aspirin bisa menyebabkan berbagai efek samping seperti gangguan pencernaan dan mudah mengalami perdarahan. Ini karena aspirin bersifat mengencerkan darah sehingga membuat Anda terkadang lebih mudah berdarah saat terluka.

4. Dekongestan

Dekongestan dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Kandungan dalam dekongestan dapat mengecilkan pembuluh darah dan jaringan yang membengkak dalam hidung. Alhasil, Anda bisa bernapas lebih lega.

Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari pil, semprotan hidung, dan obat tetes seperti:

  • Oxymetazoline nasal
  • Phenylephrine nasal
  • Phenylephine oral

Obat dekongestan yang dijual bebas di pasaran umumnya relatif aman. Namun ingat, obat ini hanya boleh digunakan untuk orang dewasa saja dan hanya boleh dipakai maksimal lima hari. Dekongestan tidak untuk pemakaian jangka panjang.

Selain itu, Anda juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum minum dekongestan jika memiliki kondisi seperti:

  • Sedang hamil atau menyusui
  • Anak di bawah enam tahun
  • Sedang minum obat-obatan lain
  • Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Memiliki masalah hati, ginjal dan jantung
  • Memiliki glaukoma

Dekongestan biasanya memiliki efek samping yang ringan atau bahkan tidak ada sama sekali pada sebagian orang. Adapun beberapa efek samping yang biasa dirasakan yaitu:

  • Mengantuk
  • Iritasi pada selaput hidung
  • Sakit kepala
  • Mulut kering

5. Obat antihistamin

Obat antihistamin bekerja membantu menghambat pelepasan histamin, zat alami yang memunculkan reaksi alergi ketika Anda terpapar alergen. Histamin itu pulalah yang memicu gejala flu saat masuk angin, seperti bersin, batuk, dan pilek.

Baca Juga :  Disorientasi Lingkungan Bisa Jadi Pertanda Serius Bagi Lansia Pengidap COVID-19

Antihistamin yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung bahan-bahan aktif yang relatif aman, di antaranya:

  • Brompheniramine (Dimetane)
  • Chlorpheniramine (Allerest, Sudafed Plus)
  • Clemastine (Tavist)
  • Diphenhydramine (Benadryl)
  • Doxylamine (Aldex AN)

Hati-hati, obat yang mengandung antihistamin biasanya menyebabkan kantuk. Itu sebabnya obat masuk angin yang mengandung antihistamin lebih baik dikonsumsi malam hari menjelang tidur.

Selain mengantuk, beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah minum obat antihistamin yaitu mulut kering dan penglihatan yang kabur.

Obat masuk angin alami

Selain dengan obat-obatan medis, Anda juga bisa mengatasi masuk angin dengan berbagai cara alami seperti:

Banyak beristirahat

Usahakan untuk cukup istirahat dan tak terlalu aktif berkegiatan saat Anda masuk angin. Simpan tenaga Anda dan berikan tubuh kesempatan untuk memerangi infeksi virus di dalamnya.

Dengan beristirahat, tubuh akan terbantu untuk memulihkan kondisinya. Biasanya berbagai obat masuk angin yang diberikan dokter atau yang dibeli di pasaran membuat Anda mengantuk. Hal ini bertujuan agar Anda bisa beristirahat dengan lebih nyaman.

Minum banyak cairan

Air putih dan jus bisa menjadi sumber cairan yang bisa Anda coba saat masuk angin. Pasalnya mencukupi kebutuhan cairan membuat tubuh terhidrasi dengan baik. Ketika tubuh memiliki cukup cairan, tubuh bisa melakukan fungsinya dengan baik termasuk mengembalikan kekuatan sistem kekebalan tubuh Anda.

Selain itu, makanan dan minuman hangat, seperti sup ayam atau air lemon hangat menjadi obat masuk angin alami yang sangat direkomendasikan. Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, cairan hangat membantu melegakan pernapasan dan sumbatan di saluran napas.

Makan makanan bergizi seimbang

Makanan bergizi seimbang sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi. Oleh karena itu, saat Anda masuk angin jangan malas untuk makan makanan sehat dan bernutrisi. Meski mulut terasa pahit atau hambar, tetap paksakan diri Anda untuk makan.

Pastikan bahwa makanan yang Anda makanan memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin terutama C dan E untuk membantu melawan infeksi. Jangan lupa untuk makan secara teratur agar perut tidak kosong terlalu lama. Makanlah camilan jika kesibukan membuat Anda belum sempat untuk makan besar.

Menjaga suhu kamar tetap hangat

Saat masuk angin badan sudah pasti terasa tidak enak. Anda pasti merasa serba salah karena bahkan tidur pun rasanya tak nyaman. Usahakan untuk menjaga ruangan kamar tetap hangat dan tidak terlalu dingin.

Jika udaranya kering, Anda bisa menggunakan humidifier untuk membantu melembapkan udara. Ketika udara di kamar lembap, hidung yang tersumbat pun akan terasa lebih lega. Selain itu, pelembap udara juga membantu mengurangi intensitas batuk saat masuk angin.

Menggunakan tetes hidung saline

Tetes hidung saline bisa membantu meringankan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Anda bisa membeli obat tetes ini di apotek tanpa perlu resep dari dokter. Tetes hidung ini akan membantu meredakan gejala masuk angin terutama yang disebabkan oleh flu.

The post 5 Pilihan Obat Masuk Angin yang Manjur Meredakan Gejalanya appeared first on Hello Sehat.