Burning mouth syndrome atau sindrom mulut panas merupakan kondisi yang ditandai dengan sensasi panas pada bagian mulut, seperti terkena air panas. Cara mengobati burning mouth syndrome biasanya dilakukan dengan mengurangi faktor penyebabnya.
Cara mengobati burning mouth syndrome (BMS)
Seperti yang dilansir dari Harvard Health, jika seseorang menderita burning mouth syndrome sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter sebelum mengobati sendiri. Pasalnya, terdapat dua jenis burning mouth syndrome yang pengobatannya berbeda, yaitu BMS primer dan BMS sekunder.
Para ahli menerangkan bahwa bentuk primer disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengatur nyeri dan indra perasa. Sementara itu, bentuk sekunder disebabkan oleh penyakit lain.
Berikut beberapa cara mengobati kedua jenis burning mouth syndrome.
1. Primary BMS (BMS primer)
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2014 soal penanganan pasien sindrom mulut panas, mengobati burning mouth syndrome primer cukup rumit. Kurang dari 30% yang gejalanya berkurang setelah menjalani perawatan.
Meskipun demikian, masih ada harapan agar sindrom mulut panas bisa diobati melalui dukungan psikologis, mengenali gejala, dan beberapa pengobatan, seperti:
a. Capsaicin
Capsaicin adalah zat yang ada pada cabai dan menciptakan rasa pedas di dalam mulut ketika dimakan.
Biasanya, senyawa ini digunakan sebagai penghilang rasa nyeri dengan mengurangi zat alami tertentu pada tubuh Anda (substansi P) yang membantu meloloskan sinyal rasa sakit ke otak.
Jika capsaicin dijadikan gel dan obat kumur, senyawa ini mungkin saja dapat mengurangi gejala burning mouth syndrome. Walaupun terbilang efektif, capsaicin juga memiliki efek samping yang membuat mulut terasa pahit dan terbakar lebih lagi.
Oleh karena itu, coba tanyakan kepada dokter Anda terlebih dahulu sebelum mulai mengobati burning mouth syndrome dengan capsaicin.
b. Mengganti pasta gigi
Salah satu cara mengatasi burning mouth syndrome adalah mengganti pasta gigi Anda.
Belakangan ini, sudah banyak beredar pasta gigi bagi untuk mereka yang memiliki gigi dan mulut sensitif. Jika pasta gigi Anda yang sekarang membuat rasa sakit dan terbakar semakin parah, cobalah untuk menggantinya dengan pasta gigi kategori mulut sensitif.
Apabila tidak memungkinkan, Anda bisa menggantinya dengan soda kue sebagai pasta gigi dan obat kumur. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Larutkan 1 sdm soda kue dengan air hangat
- Bilas mulut Anda dengan larutan soda kue tersebut agar asam di dalam mulut menjadi netral dan mendinginkan rasa terbakar.
c. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Tahukah Anda bahwa CBT tidak hanya digunakan untuk mengobati gangguan psikologis, melainkan juga meringankan gejala sindrom mulut panas?
Pada tahun 2014 terdapat sebuah uji coba dengan menggunakan terapi perilaku kognitif yang melibatkan 30 pasien BMS. Uji coba yang berlangsung selama 12 minggu ini ternyata cukup membuahkan hasil.
Ketiga puluh pasien tersebut dilaporkan mengalami penurunan rasa sakit dan terbakar setelah menjalani perawatan selama 6 bulan. Walaupun masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut, uji coba kecil-kecilan yang dilakukan para peneliti tersebut memungkinkan terapi ini sebagai cara mengobati burning mouth syndrome.
d. Menghindari makanan dan minuman tertentu
Selain mengganti pasta gigi, ada beberapa pantangan yang mesti Anda perhatikan ketika menderita sindrom mulut panas. Misalnya, Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan dan minuman tertentu, seperti:
- Minuman panas dan alkohol karena dapat memperparah gejala.
- Makanan yang mengandung asam tinggi, seperti buah sitrus.
- Makanan pedas
e. Mendinginkan mulut
Selain soda kue, ternyata minum minuman dingin dapat mengurangi rasa terbakar pada mulut Anda. Anda juga bisa mendinginkan mulut dengan mengunyah es batu yang sudah dihancurkan untuk melawan rasa panas tersebut.
2. Secondary BMS (BMS Sekunder)
Umumya, BMS sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Itu sebabnya, untuk mengatasi burning mouth syndrome biasanya dilakukan dengan mengobati penyebab medis utamanya.
Ini dia beberapa cara mengobati secondary burning mouth syndrome berdasarkan gejala dan penyebabnya.
Mengelola stres
Salah satu penyebab yang mungkin tanpa Anda sadari membuat mulut Anda terasa terbakar adalah stres. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik dapat menjadi alternatif untuk mengobati burning mouth syndrome.
Anda bisa memulai meditasi atau yoga sekali dalam sepekan sebagai permulaan. Selain itu, mungkin terapi perilaku kognitif dan psikoterapi dapat membantu Anda mengatasi gejala sindrom mulut panas.
Melakukan pengobatan berdasarkan kondisi medis
Selain stres, ada beberapa gangguan kesehatan yang mungkin menjadi penyebab burning mouth syndrome, seperti:
- Asam lambung naik. Kondisi ini bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan yang dapat menetralisasi asam lambung.
- Mulut kering juga jadi salah satu gejala sindrom mulut panas. Kondisi ini dapat diatasi dengan minum yang cukup.
- Infeksi mulut juga bisa menyebabkan mulut terasa terbakar sehingga mengobatinya dengan obat pereda nyeri mungkin bisa membantu.
Beberapa cara mengobati untuk meredakan gejala burning mouth syndrome di atas sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter . Hal ini dilakukan agar Anda mengetahui sindrom mulut panas yang diderita dan cara menanganinya dengan tepat.
Sumber foto: Connect Nigeria
The post Atasi Mulut yang Terasa Perih dan Terbakar dengan 7 Cara Ini appeared first on Hello Sehat.