Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi

6 min read

Kawat gigi atau biasa disebut sebagai behel adalah alat berbasis kawat yang digunakan oleh ortodontis untuk memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata dan gigi yang bertumpuk. Selain berbagai keuntungan yang dapat diperoleh, pahami juga mengenai efek memakai behel dan bagaimana cara perawatan behel yang baik.

Banyak orang yang memakai kawat gigi di usia remaja untuk memperbaiki gigi mereka. Namun jangan salah, orang dewasa juga bisa mendapatkan keuntungan dari kawat gigi. Tujuan utama dari behel ini adalah untuk menyelaraskan gigi dan rahang agar dapat menggigit makanan dengan baik dan menghasilkan senyum yang indah.

Jika Anda memiliki rencana untuk memakai behel, pertimbangkan dengan matang apakah hal itu merupakan keputusan terbaik Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya, mari kita lihat beberapa manfaat dan efek memakai behel berikut ini.

Manfaat memakai kawat gigi

Kawat gigi digunakan untuk memperbaiki berbagai masalah gigi dan memberikan sejumlah manfaat. Mari kita bahas beberapa kelebihan utama menggunakan kawat gigi di bawah ini:

1. Meningkatkan kesehatan gigi

Masalah ortodontik seperti gigi tidak rata, plak, gigi tidak beraturan, pola gigitan yang tidak benar, bakteri, penyakit gusi, dan lain-lain dapat diatasi dengan penggunaan kawat gigi. Behel akan menyelaraskan struktur gigi Anda dengan cara yang paling tepat dan hal ini dapat meningkatkan kebersihan gigi Anda.

2. Melindungi gigi

Orang yang memiliki pola gigitan yang tidak rata atau masalah ortodontik lainnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki dampak berbahaya pada gigi, seperti gigi depan menonjol, dan kerusakan atau masalah gigi dini. 

Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami hal tersebut membutuhkan perisai yang kuat untuk melindungi gigi. Behel bertindak sebagai pelindung terhadap dampak buruk tersebut, dan sekaligus menjaga kesehatan gigi.     

3. Menyelesaikan masalah makan

Banyak orang yang menghadapi kesulitan dalam mengunyah atau menggigit makanan mereka. Hal itu disebabkan oleh gigi yang tidak rata. Jika hal tersebut tidak diperbaiki, maka akan menyebabkan masalah gizi dan pencernaan. Oleh karena itu, Anda dapat memakai behel untuk menyelesaikan masalah makan Anda.

4. Memiliki senyum yang indah dan gigi yang lurus

Ini adalah pengetahuan yang umum bahwa kawat gigi dapat meningkatkan penampilan keseluruhan gigi Anda. Setelah gigi yang tidak rata dan tidak beraturan diperbaiki, hasilnya adalah senyum yang indah. 

Efek keseluruhan dari perubahan ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri Anda, sehingga Anda akan dengan bebas mengekspresikan diri secara terbuka tanpa ragu atau malu.

Efek memakai behel atau risiko yang menyertainya

membersihkan kawat gigi

Selain memperoleh manfaatnya, ternyata ada pula risiko memakai behel yang harus disadari sebelum Anda memulai perawatan ini, beberapa contohnya seperti berikut:

1. Merasakan tidak nyaman

Rasa tidak nyaman ini cukup bervariasi pada tiap individu. Secara umum, gigi mungkin akan terasa sedikit sakit, sedikit longgar, dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada beberapa hari pertama penggunaan. 

Bagian dari behel pun dapat menggesek bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan nyeri. Terkadang, ada pula orang yang sampai mengalami sariawan. Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit kesulitan dalam berbicara.

Baca Juga :  Mengenal Basofil, Leukosit yang Berperan Penting dalam Sistem Kekebalan Tubuh

2. Mengalami resorpsi akar

Resorpsi akar adalah pemendekan akar gigi. Beberapa pasien ortodontik cenderung memiliki masalah ini. Perubahan pada panjang akar ini merupakan hal yang normal dalam perawatan ortodontik dan biasanya tidak menyebabkan efek buruk jangka panjang pada mulut yang sehat.

3. Mengalami cedera

Karena kawat gigi menutupi gigi Anda, maka benturan atau pukulan yang mengenai mulut dapat menggores bagian dalam bibir atau pipi Anda. Kawat dan bracket yang longgar atau rusak dapat menggores serta mengiritasi pipi bagian dalam, gusi, atau bibir. 

Ikuti saran dokter gigi Anda mengenai kebiasaan makan yang baik atau kebiasaan lainnya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera.

4. Gigi kembali lagi ke bentuk semula

Jika Anda tidak mengikuti petunjuk dokter gigi dengan hati-hati setelah kawat gigi Anda dilepas maka akan ada risiko yang menyertai. Terutama ketika Anda tidak mengikuti anjuran untuk memakai retainer, Anda mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama Anda memakai kawat gigi. Gigi Anda bisa kembali berantakan jika anjuran perawatan setelah behel dilepas tidak diikuti.

5. Risiko memakai behel saat dewasa

Bila dokter menemui masalah pada tulang penyokong gigi saat Anda dewasa, Anda perlu dioperasi dulu sebelum pasang behel. Ini karena pertumbuhan tulang rahang Anda umumnya telah berhenti pada usia dewasa.

Orang dewasa kemungkinan besar butuh waktu lebih lama dalam menggunakan kawat gigi ketimbang anak kecil atau remaja. Meski begitu, jangka waktu pemakaian behel pada sesama orang dewasa bisa juga berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kondisi gigi dan bagaimana Anda merawat gigi selama dipasang kawat.

Di sisi lain, risiko Anda terkena berbagai masalah mulut cenderung semakin besar seiring bertambahnya umur. Itu sebabnya Anda akan perlu lebih sering rutin kontrol ke dokter gigi. Apalagi bila sebelumnya Anda sudah punya masalah gigi dan mulut, seperti penyakit gusi atau gigi berlubang.

6. Membuat gigi menjadi kuning

Terkadang, lem bekas pemakaian behel juga ada yang masih tersisa di gigi setelah Anda melepasnya. Meski masalah ini tergolong umum, gigi yang menguning tentu akan membuat percaya diri Anda menurun.

Behel kerap dituduh sebagai dalang dari memudarnya warna gigi Anda. Padahal, penyebab gigi kuning bukanlah behel yang Anda kenakan. Bagaimana cara Anda membersihkan gigi ketika memakai behel adalah faktor utama yang dapat berpengaruh pada tampilan gigi Anda.

Gigi kuning disebabkan oleh penumpukan plak dari sisa makanan yang terperangkap di sela-sela kawat dan bracket behel. Plak merupakan lapisan bakteri tidak berwarna yang mulai terbentuk pada gigi saat Anda makan dan minum.

Jika tidak dibersihkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi atau tartar yang dapat terbentuk dalam 24 jam. Tartar inilah yang membuat gigi Anda terlihat kuning atau coklat seperti bernoda.

Panduan perawatan behel atau kawat gigi

1. Hati-hati pilih makanan

Mengonsumsi makanan yang salah dapat merusak kawat gigi Anda. Selama beberapa hari pertama, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang lunak dan halus. Potong kecil-kecil makanan Anda agar lebih mudah untuk dikunyah. Contoh makanan yang dapat Anda konsumsi antara lain adalah seperti nasi, pasta, fish cake, mashed potato, daging yang dimasak lunak, puding, es krim, pisang, dan buah yang dijus.

Baca Juga :  Kesusupan Bikin Tak Nyaman, Atasi dengan 4 Cara Aman Ini

Beberapa makanan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ketika Anda menggunakan kawat gigi karena dapat merusaknya adalah makanan yang keras, kenyal, lengket, dan perlu digigit. Contoh makanan yang harus dihindari adalah apel, permen karamel, kacang, dan permen karet. Permen karet sangat tidak dianjurkan karena dapat melekat pada kawat gigi.

2. Hindari kebiasaan buruk yang merusak gigi Anda

Anda mungkin punya kebiasaan menggigit kuku atau menggigit pensil. Kebiasaan tersebut harus segera Anda hentikan karena selain merusak gigi Anda, juga dapat mengganggu kawat gigi yang baru Anda pasang.

3. Bersihkan sela-sela kawat gigi setelah makan

Penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi Anda. Selalu sikat gigi setiap selesai makan untuk menghindari adanya makanan yang terselip di kawat gigi. Waktu yang tepat untuk sikat gigi adalah 1 jam setelah makan.

4. Menggunakan benang gigi

Membersihkan gigi saat Anda sedang menggunakan kawat gigi dengan dental floss hukumnya sangat wajib. Sebab, risiko menumpuknya plak dan kotoran akan lebih mudah terjadi saat Anda menggunakan kawat gigi daripada tidak. 

Setiap hari, sebaiknya bersihkan gigi selama 10-15 menit, dari gosok gigi dan juga ditambah dengan penggunaan benang gigi. Berikut langkah mudahnya:

  • Potong selembar benang sekitar 40 cm.
  • Masukan benang antara kawat dan gigi Anda. 
  • Kaitkan ujung benang gigi di jari telunjuk Anda.
  • Dengan lembut, masukan benang gigi di belakang behel, dan selipkan di sisi antar gigi. Geser benang ke atas dan ke bawah. Pastikan Anda menggerakan benang gigi di sela-sela gigi yang satu dan sebelahnya, dan di sela-sela gusi dengan gigi.
  • Kemudian, lepaskan benang dengan lembut dari balik kawat. Jangan langsung ditarik, hati-hati tersangkut di kawat gigi.
  • Pindah ke gigi-gigi berikutnya yang Anda ingin bersihkan. Sebisa mungkin jangan menarik behel dengan benang. Perhatikan letak benang yang sudah Anda selipkan, baru kemudian tekan dan geser benang untuk membersihkan gigi.
  • Pastikan Anda menggerakan benang di setiap sisi gigi-gigi Anda agar semuanya bebas dari kotoran yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi.
  • Selanjutnya kumur-kumur untuk membilas gigi Anda yang sudah dibersihkan.

Membersihkan gigi dengan flossing diperbolehkan setiap hari, guna mencegah penumpukan plak di mulut. Benang gigi juga tidak bisa digantikan fungsinya dengan cara lain, seperti obat kumur. Keduanya membersihkan gigi dan mulut dengan cara yang berbeda.

Selain itu, jangan sampai gusi Anda berdarah saat melakukan flossing, jika berdarah itu artinya gerakan Anda terlalu keras.

5. Kontrol rutin

Selalu kontrol rutin ke dokter gigi untuk melihat perkembangan dan memperbaiki kawat gigi yang mulai longgar. Dianjurkan untuk kontrol setiap 3-10 minggu tergantung dari jenis kawat gigi yang Anda pakai dan anjuran dokter gigi Anda.

Baca Juga :  5 Daftar Makanan Sehat yang Baik untuk Pasien Kemoterapi

6. Lindungi gigi saat olahraga

Jika Anda seorang atlet atau memiliki hobi olahraga, gunakan pelindung mulut setiap berolahraga untuk melindungi gigi dan kawat gigi. Terutama apabila Anda melakukan olahraga kontak yang memiliki risiko tinggi. 

Apabila Anda menggunakan kawat gigi yang dapat dilepas, selalu lepas kawat gigi Anda saat bermain dan tetap gunakan pelindung mulut.  

Cara mengurangi rasa nyeri saat baru pasang behel dan baru dikencangkan

sakit kawat gigi

Secara alamiah rasa sakit saat memasang behel akan hilang dengan sendirinya tanpa diberikan tindakan apa-apa. Ini bukan sesuatu yang membahayakan. Lama-lama Anda akan terbiasa dengan tekanan ini, rasa sakit hilang, dan Anda pun bisa mengunyah seperti sedia kala.

Namun, jika Anda memang tidak tahan, beberapa tips di bawah ini bisa Anda lakukan untuk meringankan rasa sakit setelah kontrol behel gigi.

1. Minum air dingin atau es loli

Minum air dingin adalah cara yang praktis untuk meredakan rasa tidak nyaman yang Anda rasakan setelah mengencangkan behel gigi. Suhu dingin memberikan sensasi seperti mati rasa di sekitar mulut. Suhu dingin juga membantu mengurangi peradangan pada gusi yang sedang terasa sakit.

Selain air dingin, Anda juga bisa makan es loli dari jus buah asli yang teksturnya sangat lembut. Ini bisa membantu meredakan rasa sakit yang Anda rasakan sekaligus memberikan kenikmatan untuk lidah.

2. Minum obat pereda nyeri

Kalau sakit giginya sudah tidak bisa ditahan lagi, minumlah obat pereda nyeri. Coba minum obat pereda nyeri satu jam sebelum Anda mengencangkan kawat gigi di dokter. Ini akan mengurangi rasa ngilu dan tidak nyaman yang Anda rasakan nantinya setelah behel dikencangkan.

Obat pereda nyeri biasanya dijual bebas di apotik, tetapi pastikan untuk mengikuti aturan pakai pada label obat tersebut. Tidak disarankan untuk minum pereda nyeri dalam jangka panjang karena penggunaan berlebihan bisa membahayakan.

3. Kumur air garam

Behel gigi biasanya juga menyebabkan luka pada pipi bagian dalam, bibir, dan juga gusi. Ini yang membuat Anda semakin tidak nyaman. Untuk meredamnya, kumur mulut dengan air garam untuk menenangkan mulut Anda yang sedang terasa nyut-nyutan.

Caranya, campurkan satu sendok teh garam dengan segelas air hangat sampai larut. Lalu kumur dengan larutan ini. Anda bisa berkumur beberapa kali dalam sehari, selanjutnya kumur dengan air biasa. Ingat, jangan sampai menelan airnya.

4. Kompres hangat

Jika rahang masih terasa sakit setelah mencoba berbagai cara di atas, cara yang satu ini bisa jadi penyelamat. Kompres bagian yang sakit dengan kain yang sudah dibasahi dengan air panas. Tempelkan ke bagian pipi, dagu, atau rahang yang terasa sakit.

Kompres dan tekan dengan perlahan. Kompres hangat selama beberapa menit hingga rasa sakitnya bisa sedikit berkurang.

The post Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi appeared first on Hello Sehat.