Penikmat kuliner khas nusantara tentu sudah akrab dengan kluwek. Nama lainnya adalah kluwak, kepayang, dan pucung. Ya, biji tanaman yang satu ini sering digunakan untuk membuat rawon, salah satu sajian makanan yang kuahnya berwarna khas hitam atau cokelat pekat. Tak hanya menjadi bumbu dapur, kluwek ternyata juga memiliki manfaat lainnya, lho. Memangnya apa saja manfaat kluwek alias pucung itu? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.
Kluwek itu apa, sih?
Kluwek adalah jenis biji tanaman yang berasal dari pohon kluwek asli Indonesia. Pohon kluwek ini dikenal sebagai pohon serba guna, karena hampir semua bagian tumbuhan ini bisa dimanfaatkan. Mulai dari daun, buah, biji, batang, hingga kulit kayunya.
Kluwek nyatanya memiliki banyak nama, tergantung dari masing-masing daerah. Ada yang menyebutnya kluwak atau keluak, ada pula yang menyebutkan picung atau pucung. Bahkan, ada pula yang menyebutnya kepayang, sebab bau menyengat yang dihasilkan katanya bisa membuat Anda jadi mabuk kepayang.
Biji tanaman yang memiliki nama latin Pangium edule ini umumnya berwarna cokelat gelap hingga kehitaman. Itulah mengapa, kuah rawon atau sop konro sangat khas berwarna cokelat gelap atau kehitaman karena menggunakan kluwek di dalamnya.
Berbagai manfaat kluwek yang sayang untuk dilewatkan
Kluwek alias pucung umumnya digunakan sebagai bumbu dapur. Selain membuat rasa dan aroma masakan jadi lebih sedap, kluwek juga mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Nutrisi yang terdapat dalam kluwek di antaranya zat besi, vitamin C, vitamin B1, fosfor, kalium dan kalsium. Namun hati-hati, kluwek juga mengandung asam sianida, sejenis racun yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara langsung.
Kandungan asam sianida tertinggi terdapat dalam daging biji kluwek. Itulah mengapa, Anda harus merendamnya terlebih dahulu untuk menghilangkan racunnya sebelum diolah ke dalam masakan.
Selain menjadi bumbu masakan, Anda juga bisa memanfaatkan kluwek untuk banyak hal, lho. Beberapa manfaat kluwek di antaranya:
1. Mengawetkan ikan dan daging
Manfaat kluwek yang satu ini mungkin lebih akrab di kalangan para nelayan. Kluwek dinilai lebih efektif dan ekonomis digunakan sebagai pengawet ikan dan daging, ketimbang menggunakan formalin.
Hal ini dipengaruhi oleh kandungan asam sianida pada kluwek. Asam sianida tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan dan daging sehingga bisa tetap segar dalam waktu yang lama.
Ikan dan daging yang diawetkan dengan kluwek biasanya dapat bertahan hingga enam hari. Proses pembuatannya pun sangat sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
2. Membantu meredakan gejala penyakit kulit
Bagi Anda yang terkena penyakit kulit, coba manfaatkan kluwek. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Diah Irawati Dwi Arini dari Balai Penelitian Kehutanan Manado, manfaat kluwek bisa digunakan untuk terapi tambahan pada penyakit kusta, dan beberapa penyakit kulit lainnya.
Ini karena biji kluwek mengandung dua jenis asam lemak siklik, yaitu asam hidnokarpat dan asam khaulmograt. Dua jenis asam lemak ini memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mengatasi berbagai penyakit kulit. Terutama yang disebabkan oleh infeksi.
3. Obat cacingan dan luka bakar
Selain mendapatkan manfaat kluwek dari bijinya, Anda juga bisa meraup manfaat daun kluwek. Daun segar maupun getah daun kluwek ternyata bisa digunakan sebagai obat cacing, penawar keracunan makanan, hingga membersihkan luka bakar.
Kluwek atau pucung memiliki sifat antiseptik dan disinfektan yang ampuh mengobati luka bakar. Kluwek juga mengandung tanin, yaitu zat bersifat antimikroba yang dapat membantu mengatasi cacing kremi yang bersarang di sistem pencernaan Anda.
The post Berkenalan dengan Kluwek (Pucung) yang Menyimpan Segudang Khasiat appeared first on Hello Sehat.