8 Macam Makanan untuk Mendukung Kecerdasan dan Perkembangan Otak Bayi

4 min read

Makanan untuk bayi sejak usia 6 bulan bukan hanya berguna memenuhi kebutuhan gizi hariannya, tetapi juga mendukung kecerdasan otak. Itu sebabnya, penting bagi orangtua untuk memerhatikan nutrisi yang terkandung di dalam sumber makanan untuk mendukung perkembangan otak bayi.

Nah, apa saja pilihan makanan yang dapat diberikan sejak bayi usia 6 bulan untuk mengoptimalkan kecerdasan otak dan perkembangannya?

Beragam pilihan makanan untuk kecerdasan otak bayi

Membicarakan soal perkembangan otak bayi, sebenarnya proses ini bukan hanya dimulai saat si kecil baru lahir.

Perkembangan dan pertumbuhan otak bayi sudah dimulai sejak ia masih berada di dalam kandungan ibu.

Ketika bayi lahir, semua pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan semakin cepat, termasuk otak. 

Agar perkembangan otak bayi lebih optimal, pemberian sumber makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat sejak usia 6 bulan tentu semakin mendukung kecerdasan si kecil.

Oleh karena itu, ada beberapa sumber makanan beserta kandungan nutrisi yang dinilai dapat memaksimalkan perkembangan otak bayi.

Asupan makanan pendamping ASI (MPASI) tersebut juga sekaligus mencukupi kebutuhan gizi bayi.

Sumber makanan yang bisa diberikan untuk mendukung kecerdasan otak bayi sejak dini, yakni:

1. Daging dan ikan

vitamin dalam daging makanan bayi kecerdasan otak

Daging dan ikan termasuk ke dalam sumber makanan yang baik untuk kecerdasan otak bayi karena mengandung lemak.

Lemak adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi. Ketika bayi baru lahir, ASI diandalkan sebagai sumber nutrisi berupa lemak paling baik untuk perkembangan dan kecerdasan otak bayi.

Jenis lemak DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (Arachidonic acid) di dalam ASI akan membuat otak bayi bekerja lebih optimal.

DHA dan ARA juga membantu mendukung perkembangan jaringan saraf dan retina mata. Selain dari ASI, DHA dan ARA juga dapat diperoleh bayi dari sumber makanan harian. 

Menurut Food and Drug Administration (FDA), sumber makanan yang mengandung DHA dan ARA meliputi minyak ikan, jamur, hingga telur. 

Sementara sumber nutrisi berupa lemak untuk kecerdasan otak bayi dapat disumbangkan dari buah alpukat, telur, daging sapi, kacang-kacangan, serta ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden.

Ya, jadi bukan hanya dari daging ikan, masih ada berbagai macam pilihan sumber lemak lainnya untuk bayi.

Bila bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, Anda bisa memenuhi kebutuhan nutrisi lemak dari sumber makanan tersebut untuk mendukung kecerdasan dan perkembangan otak.

Baca Juga :  Detak Jantung Terdengar Jelas di Telinga, Apakah Ini Normal?

2. Hati sapi dan ayam

ampela hati ayam jeroan

Sejak bayi baru lahir, ASI diandalkan sebagai sumber utama zat besi untuk bayi.

Namun saat bayi mencapai usia 6 bulan ke atas sangat penting untuk memberikan makanan yang mengandung tinggi besi lainnya, contohnya hati sapi maupun hati ayam.

Hal ini karena kebutuhan gizi bayi mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia, sedangkan ASI tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan bayi saat usianya mencapai 6 bulan. 

Atas dasar itulah dibutuhkan MPASI sebagai makanan padat yang diberikan bergantian dengan ASI sesuai dengan jadwal MPASI bayi.

Pada masa baru lahir hingga 2 tahun tubuh bayi akan tumbuh dengan cepat. Kondisi ini membuat volume darah yang diproduksi pun semakin banyak.

Ketika tubuh bayi kekurangan zat besi di dalam menu MPASI, tubuhnya akan menggunakan semua besi yang ada di tubuh untuk memproduksi darah, dan akhirnya otak tidak mendapatkan besi dengan cukup.

Kurangnya asupan nutrisi tertentu dari makanan, seperti zat besi, dapat memicu munculnya masalah kognitif untuk perkembangan otak dan kecerdasan bayi.

Bukan dari hati sapi dan hati ayam saja, sumber zat besi lainnya juga dapat diperoleh dari daging sapi, ikan, ayam tanpa kulit, dan telur.

Anda juga bisa memberikannya produk makanan bayi yang telah ditambahkan zat besi secara khusus (fortifikasi zat besi).

3. Telur sebagai makanan untuk kecerdasan otak bayi

alergi telur ayam

Telur merupakan salah satu makanan sumber nutrisi kolin yang baik untuk mendukung kecerdasan dan perkemangan otak bayi, termasuk sejak usia 6 bulan.

Kolin adalah salah satu bentuk dari vitamin B kompleks yang bisa diproduksi manusia dalam jumlah yang sangat sedikit.

Jadi, kadar kolin di dalam tubuh tergantung dari asupan makanan yang didapatkan, termasuk bagi bayi.

Kebutuhan kolin dari makanan biasanya selalu mengalami peningkatan bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan, tentu saja digunakan untuk mendukung kecerdasan dan perkembangan otak.

Kolin di dalam tubuh akan diubah menjadi betaine yang berfungsi sebagai zat yang digunakan untuk mengatur fungsi gen, mengatur perkembangan saraf, serta perkembangan otak.

Kekurangan nutrisi kolin dari makanan dapat mengganggu perkembangan untuk otak, kecerdasan, dan saraf bayi.

Melansir dari Stanford Children’s Health, sumber kolin bisa didapatkan antara lain dari kuning telur, daging merah, ikan, daging unggas, hingga produk seperti yoghurt dan keju. 

Baca Juga :  8 Trik Ampuh Mengatasi Telinga Kemasukan Air

Selain itu, kacang-kacangan dan sayur-sayuran seperti brokoli, bok coy, kembang kol, serta kubis juga termasuk penyumbang kolin yang tak kalah baik. 

Anda bisa mengolah makanan sumber kolin ke dalam menu makan utama maupun camilan bayi.

4. Kacang-kacangan

jenis kacang-kacangan

Asam folat adalah salah satu nutrisi makanan dari jenis vitamin B untuk mendukung kecerdasan dan perkembangan otak bayi.

Kekurangan nutrisi ini bahkan sejak saat awal kehamilan berdampak besar pada terjadinya gangguan perkembangan saraf dan otak bayi.

Oleh karena itu sejak awal kehamilan bahkan sebelum hamil, kebutuhan folat ibu sudah harus terpenuhi dengan baik untuk perkembangan otak dan saraf bayi di dalam kandungan.

Asupan nutrisi folat yang kurang berisiko mengakibatkan kurangnya sel darah merah (anemia), diarea, berat badan menurun, tubuh lemas, hingga mudah marah pada bayi dan anak-anak.

Sumber makanan kaya folat bisa didapatkan dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai, hati ayam, hati sapi, alpukat, dan bayam maupun sayuran hijau lainnya.

Beberapa makanan olahan seperti roti dan sereal bayi juga ada yang ditambahkan dengan asam folat sebagai pelengkap kandungan gizinya.

5. Makanan laut untuk kecerdasan otak bayi

alergi seafood

Makanan laut seperti ikan tuna, udang, lobster, hingga rumput laut kaya kandungan nutrisi yodium di dalamnya yang ternyata baik untuk perkembangan otak dan kecerdasan bayi.

Ya, yodium adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.

Sejak masih dalam kandungan hingga lahir, bayi tetap memerlukan makanan yang mengandung yodium untuk perkembangan otak.

Pada dasarnya yodium berfungsi sebagai pembentuk hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Hormon tiroid inilah hormon yang dibutuhkan untuk proses perkembangan normal otak dan saraf bayi.

Selain dari makanan laut, bayi yang sudah berusia 6 bulan bisa memperoleh sumber yodium antara lain dari kentang, minyak ikan cod, telur, dan garam.

Produk olahan seperti keju dan yoghurt juga menyumbang cukup banyak yodium bagi bayi. 

6. Tahu dan tempe

tempe dan tahu makanan bayi kecerdasan otak

Makanan lain dengan kandungan nutrisi yang baik untuk mengoptimalkan kecerdasan dan perkembangan otak bayi yaitu tahu dan tempe.

Ini karena tahu dan tempe memiliki kandungan protein yang menjadi salah satu nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak bayi.

Protein bertugas membentuk sel-sel otak bayi beserta jaringan ikat di sekitar otak. Protein juga bertugas memproduksi sel saraf baru di dalam otak sehingga memungkinkan otak anak untuk terus tumbuh dan berkembang.

Baca Juga :  Tes Pengetahuan Anda Seputar Suplemen Vitalitas Pria di Sini!

Itulah mengapa asupan nutrisi protein dari makanan sangat penting untuk kecerdasan sekaligus perkembangan otak bayi.

Bukan hanya tahu dan tempe, setelah 6 bulan ke atas protein untuk bayi bisa didapatkan antara lain dari telur, daging sapi, daging ayam, ikan, dan kacang-kacangan.

Berbagai makanan sumber protein tersebut dibagi kembali menjadi protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.

Ada juga sumber protein hewani yang berasal dari dagin ayam, daging merah, ikan, dan telur.

7. Kerang (tiram)

Kerang, seperti tiram, bisa diberikan kepada bayi bila tidak mengalami alergi sebagai makanan untuk mengoptimalkan kecerdasan otak.

Hal ini karena kerang mengandung salah satu nutrisi yang baik untuk perkembangan otak bayi. Seng adalah mineral dalam tubuh yang memiliki banyak peran.

Mulai dari pembentukan sel dan pembentukan DNA bahkan dari saat baru terjadinya pembuahan di dalam kandungan.

Umumnya, seiring bertambahnya usia kebutuhan seng semakin meningkat sehingga butuh makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang satu ini.

Oleh karena itu dibutuhkan seng dari asupan makanan padat guna mencegah terjadinya masalah gizi pada bayi.

Sumber seng di dalam makanan untuk mendukung kecerdasan bayi juga bisa didapatkan dari ayam, daging sapi, ikan, kacang-kacangan, yoghurt, serta keju.

8. Ikan salmon

kulit ikan salmon

Ikan salmon mengandung beragam zat gizi atau nutrisi yang baik untuk masa pertumbuhan bayi, salah satunya vitamin D.

Vitamin untuk bayi terkenal memiliki berbagai manfaat, termasuk vitamin D yang baik untuk menopang kekuatan tulang.

Namun ternyata bukan hanya tulang, vitamin D juga sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

Vitamin D dibutuhkan untuk perkembangan otak sejak sejak janin di dalam kandungan dan terus berlanjut sampai bayi lahir dan tumbuh besar. 

Vitamin D bisa didapatkan dari makanan seperti ikan berlemak, minyak ikan, susu bayi yang difortifikasi, serta paparan sinar UV dari matahari.

Semua sumber makanan tersebut bisa mulai Anda berikan untuk bayi sejak usianya 6 bulan, baik dengan cara disuapi (spoon feeding) maupun makan sendiri (baby led weaning).

The post 8 Macam Makanan untuk Mendukung Kecerdasan dan Perkembangan Otak Bayi appeared first on Hello Sehat.