Sering Tidak Disadari, Bulu Mata Juga Bisa Kutuan! Apa Gejalanya?

1 min read

Pernakah Anda mendengar tungau atau kutu yang menyerang bulu mata? Mungkin sebagian besar orang belum pernah mendengarnya. Padahal, kira-kira 95% orang pernah memiliki kutu pada bulu mata tanpa disadari.

Kutu bulu mata atau yang disebut dengan Demodex folliculorum adalah parasit yang ditemukan di folikel rambut wajah Anda. Kutu ini dapat ditemukan di hidung, pipi, dan terutama pada daerah bulu mata. Karenanya, parasit ini disebut juga tungau atau kutu bulu mata.

Apa itu kutu bulu mata (eyelash mites)?

Demodex merupakan kutu yang hidup di kulit, terutama di kelenjar minyak dan folikel rambut. Siklus hidup tungau bulu mata ini sangat pendek, bahkan tubuh mereka tidak memiliki organ untuk membuang zat sisa atau racun dari tubuhnya sendiri.

Tungau bulu mata hidup dengan makan bakteri yang ada di kulit manusia. Kemudian tungau atau kutu akan bertelur dan mati dalam waktu dua minggu setelah menetas. Tungau ini biasanya hidup di dalam dan sekitar bulu mata, dan sering kali tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, ketika jumlah mereka terlalu banyak, barulah timbul gejala peradangan pada sekitar bulu mata Anda.

Baca Juga :  Apa Bedanya Bercak Darah Tanda Hamil atau Menstruasi?

Apa penyebab adanya kutu bulu mata?

Munculnya kutu bulu mata bukan semata-mata disebabkan oleh kebiasaan yang jorok atau kurang bersih. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa wanita yang sering memakai maskara (riasan bulu mata) cenderung memiliki lebih banyak tungau atau kutu di bulu mata mereka.

Selain itu, berbagi maskara dengan orang lain juga dapat menularkan tungau atau kutu bulu mata ke orang lain. Tidur dengan menggunakan riasan mata juga menjadi penyebab meningkatnya jumlah tungau bulu mata.

Apa saja gejala yang mungkin muncul?

Sering kali, tungau atau kutu di bulu mata tidak menimbulkan gejala. Namun, Anda tetap perlu mengenali gejala yang mungkin timbul, misalnya seperti yang disebutkan di bawah ini.

  • Kemerahan dan pembengkakan pada kulit
  • Pori-pori tersumbat, sehingga dapat timbul jerawat dan komedo
  • Kulit di area mata yang kemerahan, seperti ada ruam
  • Rasa gatal dan sensasi perih terbakar
  • Rambut atau bulu mata rontok

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang di atas, segeralah ke dokter untuk memeriksakan apakah benar terdapat kutu pada kulit atau bulu mata Anda. Dokter Anda akan memeriksakan secara histologis di bawah mikroskop untuk mendiagnosis secara pasti.

Baca Juga :  Cara Jitu Menghilangkan Gatal Akibat Bintik Berair di Tangan

serba-serbi extension bulu mata

Bagaimana cara mengobatinya?

Pengobatan dan pencegahan yang dapat dilakukan di rumah Anda, meliputi:

  • Menggunakan sampo bayi pada rambut dan bulu mata setiap hari
  • Membersihkan wajah dengan menggunakan cairan pembersih wajah hingga dua kali sehari
  • Menghindari penggunaan pembersih wajah berbasis minyak (oil-based cleansers) dan makeup yang berminyak
  • Lakukan perawatan peeling wajah atau pengelupasan sel kulit mati pada wajah secara berkala

Pengobatan dengan acaricides atau obat pestisida yang dapat membunuh parasit termasuk kutu, ditujukan untuk mengurangi penyebaran kutu yang berlebihan, serta menyembuhkan gejala yang ditimbulkan. Obat-obatan tersebut harus sesuai dengan indikasi dan diresepkan oleh dokter, seperti:

  • Larutan benzil benzoat
  • Krim permetrin
  • Salep sulfur
  • Selenium sulfida
  • Gel metronidazol
  • Krim asam salisilat
  • Krim ivermektin

The post Sering Tidak Disadari, Bulu Mata Juga Bisa Kutuan! Apa Gejalanya? appeared first on Hello Sehat.