Setelah melepas behel untuk mengatasi gigi berantakan, Anda biasanya dianjurkan untuk menggunakan retainer. Mungkin beberapa orang akan merasa tidak nyaman karena harus menggunakan alat lain lagi di mulutnya. Sebenarnya, seberapa perlu retainer gigi? Kemudian, apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih alat tersebut?
Kenapa saya perlu retainer gigi?
Alasan paling umum kenapa Anda perlu memakai retainer adalah demi menjaga posisi gigi yang baru diperbaiki dengan behel gigi tetap pada posisi seharusnya.
Fungsi retainer gigi sangat penting dalam proses merapikan gigi Anda. Dikutip dari Oral Health Foundation, retainer akan menahan struktur gigi yang sudah diperbaiki behel sementara gusi dan tulang gigi memulai beradaptasi.
Jika langkah ini tidak dilakukan, gigi yang sudah dirapikan dengan behel bisa bergeser lagi. Ini bisa membuat penggunaan behel Anda sebelumnya jadi sia-sia dan menyebabkan sebuah kondisi yang disebut sebagai relapse.
Dokter akan menentukan berapa lama seseorang harus menggunakan retainer ini. Ada yang menggunakannya selama tiga bulan, setahun, atau mungkin lebih. Selain itu, ada juga yang diinstruksikan dokter untuk menggunakan retainer sepanjang hari atau waktu tertentu, tergantung masalah gigi yang Anda alami.
Jenis retainer apa yang cocok bagi saya?
Terkait jenis retainer yang harus digunakan, sebaiknya diskusikan dahulu dengan dokter. Setiap orang memerlukan retainer yang berbeda-beda dari jenis, lama pemakaian, dan posisi pemakaian. Ada retainer yang digunakan di depan, tapi ada juga yang digunakan di belakang gigi sehingga tak terlalu terlihat.
1. Retainer yang bisa dilepas pasang sendiri
Salah satu jenis retainer yang banyak Anda jumpai adalah retainer yang bisa dilepas pasang atau removable. Retainer seperti ini akan lebih mudah dibersihkan setelah makan. Sebab, Anda bisa melepaskannya terlebih dahulu ketika ingin makan dan membersihkannya secara langsung.
Akan tetapi, memang diperlukan kesadaran yang lebih tinggi untuk menggunakannya retainer model ini. Beberapa kekurangan lainnya adalah berikut ini:
- Bisa hilang jika tidak disimpan dengan baik
- Mudah rusak jika dibiarkan tergeletak
- Menyebabkan produksi air liur berlebihan (hipersalivasi)
- Bakteri lebih rentan tumbuh di atasnya sebab retainer akan sering keluar masuk dari mulut
Meskipun memiliki kekurangan, Anda jadi lebih mudah untuk menjaga kebersihan retainer jenis ini. Namun, masalah utama penggunaan jenis ini adalah sering lupa atau tidak rutin menggunakannya sehingga bisa membuat gigi yang sudah dirapikan berantakan lagi.
2. Retainer permanen
Retainer permanen terdiri dari kawat padat yang dikepang melengkung agar sesuai dengan bentuk gigi Anda. Retainer ini disebut juga dengan kawat lingual atau retainer terikat. Retainer jenis ini tidak dapat dilepaskan sendiri kecuali oleh dokter gigi Anda.
Menurut para dokter gigi, potensi gigi kembali berantkan akan lebih kecil terjadi jika menggunakan retainer permanen ini. Sebab, retainer ini tidak akan dilepas pasang oleh penggunaannya terlalu sering dan selalu menempel di gigi untuk menjaga posisi gigi.
Apa saja bahan retainer gigi yang umum digunakan?
Selain mempertimbangkan jenis, Anda juga harus mengenali material dan bahan retainer yang umum digunakan. Konsultasikan dengan dokter gigi atau ortodontis untuk mengetahui tipe yang tepat sesuai dengan kondisi yang dialami.
1. Retainer Hawley
Jenis retainer Hawley disebut juga dengan retainer kawat. Meskipun dari kawat, retainer ini juga tetap bisa dilepas pasang. Retainer ini terbuat dari kawat logam tipis dan ada sedikit campuran plastik dan akrilik. Retainer Hawley ini akan digunakan di sepanjang bagian gigi bawah dan juga di bagian gigi atas.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan retainer Hawley yang perlu Anda pahami sebelum mulai memilihnya.
Kelebihan
- Dapat disesuaikan lebih detail atau lebih baik dengan posisi gigi dibandingkan jenis retainer lain
- Lebih tahan lama
- Bisa bertahan bertahun-tahun jika dirawat dengan benar
Kekurangan
- Penggunaan jenis retainer gigi ini sedikit memengaruhi kemampuan Anda berbicara sebab ada benda asing di dalam mulut
- Kawat dapat mengiritasi bibir dan pipi sehingga perlu pencegahan yang tepat
Sekarang ini juga mulai tersedia retainer Hawley dengan kawat transparan. Ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang tidak mau kawat berwarna.
2. Retainer plastik
Retainer plastik termasuk jenis yang dapat dilepas pasang sendiri. Nama retainer jenis ini sering disebut dengan retainer vakum, atau retainer termoplastik. Retainer ini dicetak agar sesuai dengan posisi baru gigi Anda setelah menggunakan behel.
Dikarenakan bentuk dan warnanya yang transparan, retainer plastik sering disamakan dengan invisalign. Padahal invisalign memiliki fungsi seperti behel dan materialnya lebih lentur ketimbang retainer transparan.
Jika membahas retainer plastik ini, ada tiga merek besar yang paling banyak digunakan, yakni Vivera, Essix, dan Zendura. Retainer plastik ini lama kelamaan jadi lebih populer dan sering digunakan dibanding dengan retainer Hawley.
Tentunya retainer plastik ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut beberapa di antaranya.
Kelebihan
- Tidak terlalu terlihat sebab warnanya yang transparan
- Terasa lebih nyaman daripada jenis Hawley sebab bahannya tidak terlalu tebal
- Tidak terlalu memengaruhi kondisi berbicara Anda
Kekurangan
- Jika rusak, pecah, atau retak, maka tidak bisa diperbaiki lagi dan harus diganti seluruhnya
- Bisa melengkung jika terkena paparan panas
- Semakin sering digunakan, warna transparannya bisa berubah
Untuk mengetahui jenis yang bagus dan cocok, diskusikan dengan dokter dan sesuaikan dengan budget yang dimiliki. Retainer yang dipilih harus tepat, sebab Anda akan menggunakannya dalam waktu lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Selain itu, Anda juga tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi demi mengetahui apakah retainer perlu diperbaiki atau dibuat baru. Jika rusak atau pecah, segera konsultasikan dengan dokter gigi Anda.
The post Setelah Lepas Behel, Apakah Perlu Pakai Retainer Gigi? appeared first on Hello Sehat.