Kurap, atau yang memiliki nama medis tinea, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur tinea. Ia bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh dengan sebutan medis yang berbeda-beda. Jika di kepala disebut tinea kapitis, di wajah bernama tinea fasialis, di badan disebut tinea korporis, di sela paha tinea kruris, di kaki tinea pedis, dan di kuku disebut tinea unguium.
Berbeda dengan panu, yang disebabkan oleh mikroorganisme normal pada kulit, jamur tinea adalah patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) yang seharusnya tidak ada di kulit normal. Jika sudah menempel dikulit dan tidak segera dibersihkan, maka jamur ini akan berkembang dan menyebabkan bercak kurap.
Mengapa kurap (tinea) disebut jamur yang merayap?
Ketika menempel di kulit manusia, jamur penyebab tinea ini memakan sel keratinosit (sel kulit lapisan atas). Jika keratinosit pada bagian kulit yang ditempati sudah habis, maka jamur ini akan meninggalkan area awal dan merayap mencari sel-sel keratinosit baru.
Oleh karena itu secara klinis kita akan melihat, kurap/tinea ini berupa bercak yang lebih aktif (merah/tebal) di area pinggir. Sedangkan area tengah lebih tipis dan bersisik, kondisi bersisik ini diakibatkan keratinosit yang telah mati.
Kondisi kurap ini disebut juga dengan istilah ringworm atau central healing.
Sumber penularan jamur kulit penyebab kurap
Jamur kulit penyebab kurap ini bisa ditularkan dari tiga sumber penularan, yakni manusia, hewan (paling sering kucing dan anjing), serta dari lingkungan seperti tanah atau tanaman.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui untuk menghindari potensi penularan jamur:
- Perhatikan kondisi kesehatan hewan peliharaan, misalnya ketika bulu rontok atau tampak bercak jamur di badannya.
- Penularan jamur dari lingkungan biasanya setelah aktivitas di luar, berjibaku dengan tanah dan tanaman.
- Sedangkan penularan dari manusia ke manusia, umumnya melalui penggunaan pakaian bersama, handuk, pakaian, topi, kaus kaki, dan lain sebagainya.
Tanda dan gejala kurap di setiap bagian tubuh yang berbeda
Keluhan utama tinea adalah bercak merah dengan tepi yang lebih aktif, terasa gatal, dan jika tidak diobati akan makin melebar.
Jika keluhan terdapat di kepala, dapat menyebabkan rambut rontok dan kebotakan. Jika penyebabnya adalah jamur dari hewan dan lingkungan, bercak kurap umumnya lebih berat, lebih merah, meradang, dan terkadang sampai bengkak. Kondisi ini harus segera di bawa ke dokter, begitu juga hewan peliharaan yang sakit harus diobati ke dokter hewan.
Tinea di kuku ditandai dengan permukaan kuku yang rusak, rapuh, berwarna putih atau kekuningan, kuku yang menebal, dan lainnya.
Bagaimana cara penanganan kurap?
Pertama, sebaiknya dipastikan bahwa bercak tersebut memang benar kurap. Sebab, cukup banyak bercak merah di kulit yang mirip bercak kurap namun penanganannya berbeda-beda. Beberapa contoh penyebab bercak merah di kulit adalah penyakit kulit psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dermatitis kontak, atau jenis dermatitis lainnya.
Jika ragu, dokter biasanya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis. Sampel kerokan kulit yang berjamur tersebut diambil dan diperiksa di laboratorium dengan kalium hidroksida (KOH).
Setelah mengetahui secara pasti bahwa bercak tersebut adalah kurap dari jamur kulit tinea, maka terapinya adalah dengan obat anti-jamur yang sesuai etiologi. Umumnya adalah obat golongan allylamine (terbinafine).
Jika bercak masih dalam kondisi kecil, maka dapat diobati dengan obat jamur topikal. Tetapi jika bercak kurap luas, maka diperlukan obat jamur oral atau sistemik. Obat ini harus dengan resep dokter dan akan dilakukan evaluasi terapi 2-14 minggu.
Khusus tinea kapitis atau bercak jamur tinea di kepala, maka harus disertai obat minum. Pengobatannya juga terkadang butuh waktu lebih lama yaitu 6-10 minggu, tergantung respons terapi.
Tatalaksana linen infeksius
Penting untuk diketahui, tatalaksana tinea bukan hanya obat jamur, tetapi harus telaten memutus rantai penularan ulang.
Jamur tinea ini bisa hidup beberapa hari di serat pakaian, dan tidak mati dengan pencucian biasa. Sehingga pakaian, handuk, sprei, kaus kaki, topi, dan lainnya yang kontak dengan bercak jamur ini harus direndam dengan cairan karbol (4 tutup botol karbol+2 liter air) selama 2 jam untuk pakaian berwarna. Sedangkan untuk pakaian putih bisa menggunakan cairan pemutih (3 tutup botol+2 liter air) selama 5-10 menit.
Setelah melalui proses perendaman, baru dicuci seperti biasa dengan deterjen. Prosedur ini dilakukan sampai kurap atau tinea dinyatakan sembuh.
The post Jamur pada Kulit [Part 2]: Kurap, Jamur yang Merayap appeared first on Hello Sehat.