Gastritis adalah penyakit pencernaan yang menyebabkan peradangan pada lambung. Gastritis bisa muncul tiba-tiba (gastritis akut) atau secara bertahap dalam waktu lama (gastritis kronis). Apa saja gejala gastritis atau radang lambung yang harus diketahui?
Berbagai gejala gastritis yang umum
Peradangan lapisan lambung dapat disebabkan oleh berbagai hal. Antara lain asam lambung yang naik hingga merusak dinding lambung atau akibat infeksi bakteri yang menyebabkan lambung terluka.
Pemicu naiknya asam lambung pun ada berbagai macam, yang mungkin kita sering alami atau lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, stres berat, merokok, makan makanan yang pedas, asam, dan berlemak, minum minuman berkafein seperti kopi dan teh, minum alkohol terlalu sering saat perut kosong, atau mengonsumsi obat-obatan antinyeri NSAID seperti aspirin dalam jangka panjang.
Masih banyak lagi penyebab radang lambung yang mungkin terjadi. Namun apa pun penyebab gastritis yang Anda alami, umumnya penyakit ini akan memunculkan gejala seperti:
1. Perut kembung
Gastritis dapat memunculkan gejala perut kembung akibat pertumbuhan bakteri H. pylori berlebih di lambung dan usus halus.
Melansir laman Harvard Health Publishing, spesialis gastroenterologi dari Harvard Massachusetts General Hospital, Dr. Kyle Staller mengatakan bakteri berlebih di dalam perut akan terus menghasilkan gas yang kemudian menyebabkan perut terasa penuh dan bergas (kembung).
Selain itu, kembung juga bisa menjadi gejala gastritis akibat terlalu sering minum alkohol saat perut kosong. Alkohol adalah zat penyebab peradangan. Peradangan ini dapat semakin dipicu oleh campuran bahan lain dalam alkohol, seperti pemanis dan air karbonasi.
Berbagai zat tersebut kemudian dapat menyebabkan perut begah atau kembung habis minum alkohol. Maka, peradangan lambung akibat gastritis dapat diperparah oleh efek alkohol dalam perut.
2. Sakit perut
Sakit perut adalah gejala gastritis yang paling umum. Sakit perut yang terjadi akibat gastritis menandakan adanya peradangan pada lapisan lambung. Nyeri perut yang Anda rasakan bisa berupa rasa perih disertai panas.
Peradangan lambuung bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Lapisan lambung yang fungsinya melindungi lambung dari asam untuk mencerna makanan ini akan menipis ketika diserang infeksi bakteri.
Racun asam yang dihasilkan bakteri dapat melubangi dinding lambung dan membentuk luka atau bisul pada lambung. Kerusakan lapisan lambung ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut.
Sakit perut juga bisa muncul setelah Anda mengonsumsi obat, makanan, atau minuman pemicu gastritis. Misalnya, minuman beralkohol, makanan pedas atau asam, obat antiradang NSAID seperti ibuprofen dan aspirin. Berbagai asupan ini dapat mengiritasi lapisan lambung sehingga membuat perut terasa sakit.
3. Muntah dan mual
Munculnya rasa mual dan muntah merupakan respon dari peradangan akibat infeksi bakteri H. pylori di lambung.
Gejala ini pun dapat muncul ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu naiknya asam lambung. Ketika asam lambung naik, gas-gas asam dapat berkumpul di dalam lambung dan mengakibatkan perut Anda terasa penuh atau begah. Inilah yang selanjutnya dapat membuat Anda mual, bahkan hingga muntah.
Gejala mual dan muntah yang dirasakan habis makan bisa menjadi tanda adanya peradangan pada lapisan lambung.
4. Rasa terbakar di dada
Gejala gastritis berikutnya adalah rasa terbakar pada perut bagian atas, sekitar ulu hati. Gejala ini umum dirasakan setelah makan atau saat tidur, karena asam lambung yang bocor mengalir sampai kerongkongan.
Asam lambung dapat bocor ke kerongkongan akibat kelainan pada katup pembatas antara lambung dan kerongkongan Anda.
Ketika gastritis sudah cukup parah, otot sfingter atau katup yang memisahkan lambung dan kerongkongan lemah. Alhasil, asam lambung akan mudah naik ke kerongkongan.
5. Hilang nafsu makan
Adanya peradangan pada lambung yang menyebabkan mual umum membuat penderitanya jadi tidak nafsu makan.
Ketika asam lambung naik dan menghasilkan banyak gas, perut terasa penuh. Ini membuat perut terasa seolah “kenyang” atau begah. Alhasil, Anda pun jadi malas makan.
Apalagi kalau rasa begah ini sampai membuat Anda mual. Pasti rasanya ingin muntah setiap Anda menyuap makanan.
6. Warna feses BAB hitam
Gejala gastritis yang sampai menyebabkan feses berwarna hitam harus Anda waspadai. Kondisi ini berarti peradangan sudah menyebabkan perdarahan dalam lambung.
Perdarahan bisa terjadi ketika infeksi atau peradangan sampai menimbulkan luka di dinding lambung. Ketika luka atau borok itu berdarah dan kemudian bercampur dengan cairan pencernaan lainnya, feses akan berwarna gelap cenderung kehitaman.
Cara meredakan gejala gastritis
Dalam kebanyakan kasus, cara mengobati gejala gastritis akan tergantung penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah masalah asam lambung umum, dokter dapat akan meresepkan obat antasida atau obat-obatan lain untuk mengurangi produksi asam lambung Anda. Obat ini membantu meringankan gejala gastritis seperti sakit perut dan ulu hati, serta sensasi panas di dada dan tenggorokan.
Sementara jika gejala gastritis Anda disebaban oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik yang dikombinasikan dengan obat PPI. Kombinasi dua obat ini efektif untuk membunuh bakteri dan sekaligus menurunkan asam lambung.
Sembari minum obat gastritis, Anda akan disarankan untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak, pedas, dan asam agar gejala tidak makin parah.
Dokter juga menyarankan agar Anda tidak merokok dan minum minuman beralhokol, serta mengurangi stres agar lambung tidak semakin meradang.
The post 6 Gejala Gastritis yang Umum dan Harus Diwaspadai appeared first on Hello Sehat.