Operasi caesar atau c-section memiliki efek terhadap imunitas si Kecil. Pasalnya, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Science Magazine, anak yang dilahirkan melalui persalinan caesar tidak terpapar bakteri baik yang didapatkan dari jalur lahir atau vagina Ibu.
Padahal, bakteri baik ini diyakini dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Oleh karena itu, tubuh mereka diyakini akan lebih rentan terserang penyakit.
Efek operasi caesar terhadap daya tahan tubuh si Kecil
Bakteri dalam tubuh Ibu hamil, tak hanya mempengaruhi kesehatan Ibu, namun juga bayi yang dikandungnya.
Menurut hasil penelitian Akademi Sains Nasional Amerika Serikat, saat bayi dilahirkan melalui persalinan normal, tubuh bayi akan secara alamiah terisi bakteri baik, seperti Lactobacillus, Prevotella atau Sneathia spp. Bakteri baik ini bisa didapatkan dari jalan lahir atau vagina Ibu.
Di penelitian yang sama, bayi dengan kelahiran normal diyakini akan terpapar bakteri baik dari permukaan kulit Ibu, seperti Staphylococcus, Corynebacterium, dan Propionibacterium spp.
Sementara, bayi yang terlahir melalui operasi caesar tidak mendapatkan bakteri baik tersebut. Hal ini dikarenakan bayi dikeluarkan melalui pembuatan sayatan di perut.
Meski begitu, bayi kelahiran caesar akan tetap terpapar bakteri baik dari permukaan kulit Ibu, bila Ibu langsung menggendongnya setelah proses persalinan.
Tanpa bakteri baik dari jalur lahir atau vagina Ibu, si Kecil yang dilahirkan melalui operasi caesar akan lebih sulit melawan infeksi penyakit dan mungkin mengalami gangguan tumbuh kembang karena berdampak pada imunitasnya (ganti -> berdampak pada imunitasnya).
Penyakit yang rentan menyerang bayi kelahiran caesar
Mengutip dari hasil studi yang diterbitkan Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, si Kecil yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih berisiko terserang beberapa penyakit berikut:
- Asma
- Penyakit jaringan ikat
- Arthritis
- Radang usus
- Imunodefisiensi
- Leukemia
Selain keenam penyakit di atas, berdasarkan hasil penelitian Asosiasi Diabetes Amerika, efek dari operasi caesar adalah adanya peningkatan risiko sebesar 20% bagi si Kecil untuk mengalami Diabetes tipe 1 di masa pertumbuhannya.
Meski begitu, tak semua anak yang terlahir melalui operasi caesar akan mengalami hal ini. Ibu pun masih bisa mencegahnya dengan mengembalikan keseimbangan bakteri baik untuk si Kecil melalui pemberian nutrisi yang memadai.
Mengembalikan keseimbangan bakteri baik lewat ASI
Ibu tak perlu khawatir mengenai efek pasca operasi caesar yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh si Kecil. Ibu dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya lewat program menyusui melalui pemberian ASI.
Sesuai rekomendasi Kemenkes, ASI (Air Susu Ibu) eksklusif wajib diberikan pada bayi mulai dari usia 0 bulan sampai 6 bulan, dan ASI lanjutan hingga si Kecil berumur 2 tahun atau lebih untuk meningkatkan kesehatannya. Sementara, pada anak yang lahir melalui operasi caesar, ASI dipercaya dapat mengembalikan keseimbangan bakteri baik pada tubuhnya.
Manfaat dan kandungan ASI
ASI sangat bermanfaat bagi si Kecil karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak dan juga mengandung antibodi untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Antibodi pada ASI terkandung dalam kolostrum atau ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan. Kolostrum kaya akan protein, vitamin yang larut dalam lemak, mineral, dan imunoglobulin yang penting untuk melindungi si Kecil dari penyakit di awal kehidupannya.
ASI juga mengandung protein, lemak, gula dan sel darah putih. Nutrisi-nutrisi ini turut membantu melawan infeksi pada pencernaan si Kecil.
Nutrisi lain pada ASI yang dapat merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh si Kecil adalah laktoferin dan interleukin-6, -8 dan -10. Protein ini bisa menyeimbangkan respons terhadap peradangan sistem kekebalan tubuh si Kecil.
Sistem imun tubuh si Kecil juga dapat terbentuk dari bakteri baik dalam ASI, yaitu probiotik. Tak hanya sistem imun, bakteri ini dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, mengurangi risiko kanker, alergi, asma, obesitas dan penyakit kronis lain yang mengancam kesehatan si Kecil.
Kandungan lain yang tak kalah penting pada ASI adalah human milk oligosaccharides (HMO). HMO berperan sebagai prebiotik dan bermanfaat untuk mengontrol berat badan bayi. Prebiotik ini diyakini dapat mengurangi lemak pada tubuh, sehingga risiko bayi terkena obesitas lebih kecil.
Baik probiotik dan prebiotik memiliki perbedaan yang perlu Ibu tahu. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat menjaga kesehatan, sementara prebiotik merupakan makanan yang dapat menunjang keberlangsungan bakteri baik (probiotik) dalam tubuh. Tambahan keterangan prebiotik sebagai makanan dari probiotik
Selain itu, ASI juga memiliki kandungan sinbiotik (kombinasi antara prebiotik dan probiotik) yang membawa lebih banyak manfaat untuk tubuh. Misalnya, dapat mengembalikan keseimbangan kolonisasi bakteri dan mengoptimalkan imunitas si Kecil.
Nutrisi yang dapat meningkatkan kualitas ASI
Mengingat pentingnya ASI untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi, Ibu dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi untuk meningkatkan kualitas ASI. ASI yang berkualitas tentu dapat melindungi si Kecil dari penyakit yang rentan menyerang seiring pertumbuhannya.
Berikut beberapa nutrisi yang diyakini dapat meningkatkan kualitas ASI:
- Buah-buahan dan sayuran
- Makanan bertepung, seperti roti, pasta, nasi dan kentang
- Makanan berserat dan kacang-kacangan
- Protein dari daging dan ayam tanpa lemak, ikan, telur dan biji-bijian
- Cairan seperti air putih dan susu skim
Yuk, Bu, buat ASI lebih berkualitas bagi si Kecil yang terlahir caesar dengan mengonsumsi menu sehat dan seimbang,
Ibu juga bisa memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang persalinan caesar dari berbagai sumber untuk tahu lebih banyak tentang prosedur ini.
The post Efek Operasi Caesar Terhadap Imunitas Si Kecil & Cara Pulihkannya appeared first on Hello Sehat.