Cara Merawat Kulit Bayi yang Tepat Tanpa Membuat Iritasi

6 min read

Kondisi kulit bayi memang berbeda dengan orang dewasa, ia membutuhkan perawatan ekstra karena kondisi kulit yang sensitif. Terutama pada perawatan bayi baru lahir. Selain karena lebih sensitif, ada beberapa hal yang membuat kulit bayi perlu perawatan ekstra. Berikut penjelasan seputar kulit bayi dan cara merawat kulit bayi agar tetap lembut.

Mengapa kulit bayi perlu perawatan khusus?

Ada beberapa alasan yang membuat kulit bayi perlu dirawat dengan baik. Berikut alasan kulit bayi perlu perawatan khusus:

Kulit bayi rawan terbakar

Menjemur si kecil memang sangat baik untuk kesehatan tulang, karena mampu memberikan vitamin D untuk tumbuh kembang bayi. Namun, hindari menjemur bayi di atas jam 10 pagi sampai jam 4 sore apalagi di bawah sinar matahari langsung.

Kulit bayi masih sangat peka pada sinar matahari dan bisa terbakar dengan cepat. Alasannya, kulit bayi belum memiliki banyak melanin untuk melindungi kulitnya sendiri.

Kulit bayi bisa kering dan berkerak

Kondisi ini paling sering ditemukan di area kulit kepala. Kulit kepala bayi bisa berkerak saat satu sampai dua bulan pertama kehidupannya. Ini akan hilang dengan sendirinya seiring berjalan waktu.

Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dermatitis seboroik, atau cradle cap yang menyebabkan terlalu banyak produksi minyak di bawah kulit.

Kondisi ini diawali dengan ruam kemerahan di kulit kepala, lalu menjadi kering, dan bersisik kekuningan yang semakin menebal.

Bahkan tidak hanya di area kulit kepala, kerak juga meluas sampai ke belakang telinga, alis, sampai sisi hidung. Terkadang ini membuat si kecil tidak nyaman sampai mengganggu jam tidur bayi.

Biang keringat sering muncul di kulit bayi

Kondisi ini merupakan masalah umum yang dialami bayi yang membuat kulit bentol-bentol kecil berwarna kemerahan. Mulai dari bayi sampai orang dewasa bisa mengalami biang keringat, tapi yang paling berisiko adalah bayi baru lahir.

Biang keringat pada bayi disebabkan oleh tersumbatnya keringat di pori-pori kulit, kemudian timbul bercak dan bintik kemerahan. Terkadang biang keringat bisa membuat gatal sehingga bayi secara spontan menggaruknya.

Biasanya biang keringat muncul di area lipatan yang sering berkeringat, seperti leher, lipatan siku, ketiak, belakang lutut, dan selangkangan karena lama mengganti popok bayi.

Cara merawat kulit bayi

Mengutip dari Caring for Kids, kulit bayi masih sangat sensitif, tipis, dan rapuh. Ini yang membuat kulitnya rawan terhadap ruam, eksim, iritasi, dan kering. Maka, sangat penting untuk melakukan perawatan pada kulit bayi. 

Ada beragam produk dijual di pasaran sebagai perawatan untuk kulit bayi, seperti sabun, sampo, bedak, sampai lotion anti nyamuk bayi. Berikut penjelasan seputar cara merawat kulit bayi dengan produk tersebut.

Perawatan kulit bayi memakai bedak

bedak bayi

Bedak bayi menjadi salah satu produk perawatan kulit yang sering digunakan dan sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Aromanya yang harum membuat tubuh si kecil sangat nyaman untuk dicium dan sering digunakan untuk mengatasi ruam popok.

Namun penggunaan bedak bayi banyak menimbulkan pro dan kontra. Hal ini karena kandungan talc dalam bedak tabur yang pada dasarnya mengandung asbestos dianggap bahaya untuk bayi.

Jadi sebenarnya, asbestos adalah sejenis mineral berbentuk serat mikroskopis yang dapat melukai paru-paru bila terhirup. Itu sebabnya paparan talc dalam jangka panjang disinyalir dapat menimbulkan masalah pada sistem pernapasan.

Baca Juga :  Penyebab Bradikardia, Detak Jantung Lemah Berakibat Fatal

Dokter Spesialis Anak, Atilla Dewanti, menjelaskan bahwa penggunaan bedak bayi dan produk perawatan kulit lain tidak wajib untuk si kecil. 

Produk perawatan bayi dapat digunakan apabila anak memiliki kondisi khusus, seperti kulit kering atau sensitif yang perlu perawatan ekstra.

Bayi dengan kondisi kulit khusus, umumnya memang membutuhkan produk perawatan bayi kulit sensitif, seperti losion agar kulitnya tetap lembap.

“Inilah sebabnya setiap ibu harus memahami kondisi anaknya terlebih dahulu sebelum memberikan produk apa pun. Kenali apakah anak Anda memiliki kulit yang sensitif, atau terdapat alergi terhadap bahan tertentu,” tambahnya.

Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan bedak bayi

Sebagian bayi mungkin lebih rentan terhadap pemakaian bedak, meski ini salah satu cara andalan orangtua dalam merawat kulit si kecil

Anda perlu berhati-hati jika si kecil lahir prematur, punya penyakit jantung bawaan, atau mewarisi masalah pernapasan seperti asma pada anak atau pernah terjangkit virus sinsisial pernapasan (RSV). 

Namun, kalau si kecil tidak rentan terhadap bahaya bedak bayi, Anda bisa menggunakannya dengan bijak. Perhatikan beberapa hal berikut untuk mengurangi risiko bedak bayi pada si buah hati:  

  • Pilih bedak dari tepung jagung
  • Rutin mengganti popok
  • Bersihkan sisa-sisa bedak pada kulit bayi
  • Tuang di tangan terlebih dahulu
  • Memakai bedak cair

Saat ini ada pilihan untuk mengganti bedak tabur dengan bedak cair. Keduanya sama-sama mengandung talc, tapi teksturnya yang berbeda. Dibandingkan bedak tabur, bedak cair tidak mudah terhirup oleh si kecil.

Pemakaiannya sama seperti losion atau pelembap bayi pada umumnya. Bahkan pemakaian bedak cair bisa digunakan setelah atau sebelum losion. Tekstur keduanya yang mirip tidak membuatnya menggumpal di kulit bayi.

Perawatan kulit bayi memakai sampo dan sabun

sabun mandi perawatan bayi baru lahir

Bagaimana cara memandikan bayi baru lahir? Perlukah memakai sabun dan sampo?

Mengutip dari Pregnancy Birth Baby si kecil perlu memakai sampo, tapi tidak setiap hari, hanya satu atau dua kali dalam seminggu untuk menjaga kadar minyak di dalam kulit kepala.

Bagaimana bila timbul kerak pada kepala bayi atau cradle cap? Mengutip dari Mayo Clinic, bila buah hati Anda mengalami cradle cap, gunakan sampo setiap hari saat mandi untuk mengangkat kerak yang menempel pada kulit kepala. 

Bila keraknya terlalu padat atau keras, berikan baby oil dua jam sebelum keramas. Ketika keraknya sudah melunak, sikat secara lembut menggunakan sisir bayi dengan bulu halus untuk mengangkat keraknya. 

Lalu, bagaimana dengan cara merawat kulit bayi memakai sabun? Mengutip dari Mayo Clinic, bayi baru lahir tidak membutuhkan sabun saat mandi. Tidak hanya itu, si kecil juga tidak membutuhkan pelembap atau losion setelah mandi.

Bila kulitnya kering, Anda bisa aplikasikan pelembap bayi ke area yang kering saja, tidak dengan bagian lain.

Mary Spraker, dokter kulit anak dan di Universitas Emory dan juru bicara American Academy of Dermatology menjelaskan bahwa sabun dirancang untuk menghilangkan bau badan. Sementara itu, bayi tidak memiliki masalah dengan bau badan.

Sabun bisa digunakan untuk membersihkan bagian pantat dan lipatan bayi, seperti lengan dan kaki. Hal tersebut dilakukan sampai bayi Anda berusia 1 tahun atau 12 bulan. 

Bayi usia satu tahun ke atas, sudah mulai aktif dan berkeringat. Makanan yang disantap juga sudah sama dengan menu orang dewasa, sehingga mulai memiliki aroma tubuh dan membutuhkan sabun mandi bayi.

Baca Juga :  4 Tips Jitu Agar Si Kecil Doyan Makan Serat

Cara memilih sampo dan sabun bayi yang tepat

Untuk memilih sampo dan sabun sebagai cara merawat kulit bayi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orangtua, yaitu:

  • Hindari yang mengandung SLS.
  • Pilih sampo bayi yang tidak pedih di mata.
  • Hindari sampo dan sabun mengandung asam salisilat.
  • Sampo dan sabun bayi bebas parfum.
  • Pilih sampo dan sabun bayi bebas alkohol.

SLS atau Sodium Lauryl Sulfate adalah kandungan detergen dan surfaktan yang ditambahkan di berbagai produk pembersih, termasuk sabun dan sampo. Efek yang ditimbulkan dari kandungan SLS adalah sampo memiliki busa yang cukup banyak. 

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) bisa menimbulkan iritasi mata dan kulit. Kandungan SLS bisa mengganggu minyak alami pada kulit yang menjaga kelembapan.

Pada bayi yang kulitnya masih sangat sensitif, efeknya bisa terlihat, seperti ruam kemerahan pada kulit bayi atau sampai mengelupas. Efek dari SLS memicu reaksi seperti eksim pada bayi. 

Cara merawat kulit bayi memakai losion

pelembap bayi

Losion termasuk ke dalam perlengkapan bayi baru lahir yang penting dimiliki. Kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga berbagai produk perawatan kulit termasuk pelembap penting untuk digunakan. Fungsi lotion untuk kulit bayi yaitu:

  • Melembutkan dan menjaga tekstur kulit bayi
  • Menjaga kulit tetap terhidrasi
  • Menenangkan kulit

Anda bisa memakaikan pelembap pada bayi setiap setelah mandi dan sebelum tidur agar lotion menyerap dengan sempurna. Terutama pada bagian yang lebih mudah kering, seperti siku, lutut, dan lengan.

Usapkan pada kulit si kecil sambil pijat bayi dengan lembut.

Cara merawat kulit kepala bayi

cara membersihkan kulit kepala bayi

Meski rambut bayi masih belum banyak, tidak ada salahnya untuk mencoba memakai minyak rambut. Berikut manfaat bila si kecil memakai minyak rambut:

  • Melembapkan kulit kepala yang kering.
  • Menguatkan akar rambut.
  • Minyak kemiri dapat menyembuhkan luka dan menghitamkan rambut.

Bila kulit kepala si kecil terlihat dan terasa kering, Anda bisa memberikan minyak rambut pada buah hati. Kulit yang pecah-pecah bisa menimbulkan rasa sakit dan pedih, sehingga membuat bayi tidak nyaman. 

Mengaplikasikan minyak rambut pada bayi bisa mencegah kerusakan kulit kepala dan mendorong pertumbuhan sel-sel baru. Ini bisa memperbaiki tekstur kulit dan sebagai cara merawat kondisi kulit kepala bayi.

Selain itu, di dalam minyak rambut terkandung asam lemak linoleat dan linolenat yang mampu memberikan nutrisi pada rambut. 

Mengutip dari Species Profiles for Pacific Island Agroforestry, nutrisi yang bisa diberikan minyak rambut mengandung kemiri seperti mencegah kerusakan, melembapkan, dan memperbaiki tekstur rambut lebih lembut.

Khusus untuk minyak kemiri yang sering digunakan untuk rambut bayi, produk ini mampu menyembuhkan luka di kulit. Sebagai contoh goresan, memar, atau luka kecil.

Bila bayi Anda memiliki luka yang menjadi penyebab bayi menangis, bisa oleskan minyak kemiri di area yang terluka untuk mempercepat penyembuhan.

Minyak ini juga bisa menghilangkan rasa sakit, pembengkakan, da melindungi luka dari risiko infeksi serius.

Cara merawat tali pusat bayi agar terhindar dari infeksi

simpan tali pusat bayi

Normalnya, tali pusat akan mengering dan terlepas sendiri dari tubuh bayi. Tali pusat bayi umumnya akan lepas setelah 1 minggu bayi dilahirkan, tapi ada pula yang baru lepas (puput) setelah 10-14 hari.

Baca Juga :  Bagaimana Luapan Rasa Sedih Setelah Patah Hati Yang Normal?

Tali pusat yang terinfeksi biasanya terlihat kemerahan, bengkak, terasa panas, dan mengeluarkan nanah yang berbau busuk. Infeksi juga biasanya menyebabkan nyeri.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat meluas hingga ke area kulit sekitar tali pusat. Hal ini dapat membuat kulit tampak mengeras, memerah, dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada perut.

Infeksi pada tali pusat bayi bisa dicegah dengan langkah perawatan yang tepat. Caranya:

  • Jaga tali pusat tetap kering, kondisi basah memicu pertumbuhan kuman.
  • Biarkan tali pusat tetap terbuka tanpa ditutup oleh kassa dan tidak perlu dibersihkan dengan sabun dan cairan lain.
  • Hindari menutup tali pusat saat memakai popok agar tidak tercemar urine atau feses bayi yang menempel pada popok.
  • Saat memandikan bayi, usahakan pula agar tali pusat tidak basah.
  • Tidak perlu menggunakan minyak atau bedak pada tali pusat bayi. 

Pemakaian minyak atau bedak pada tali pusat bayi bisa membuatnya lembap yang meningkatkan risiko infeksi.

Cara merawat kulit bayi yang luka karena ditindik

tips merawat luka tindik bayi

Biasanya telinga bayi sering kali mengalami luka setelah ditindik. Selain karena tindikan, kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • Kuman
  • Anting terlalu ketat
  • Alergi terhadap salah satu bahan metal dalam anting
  • Ada bagian anting yang masuk ke dalam daun telinga

Luka tindikan bayi sebaiknya tidak didiamkan terlalu lama karena bisa menyebabkan infeksi. Berikut berbagai cara yang bisa dilakukan untuk merawat luka tindikan bayi:

Mencuci tangan sebelum membersihkan dan merawat luka tindik bayi

Bagaimana Anda bisa mengetahui kalau telinga anak mengalami luka karena ditindik? Riley Children’s Health menyebutkan, tanda-tandanya adalah kemerahan dan terjadi pembengkakan 24 jam setelah telinga anak ditindik. 

Saat Anda ingin membersihkan atau merawat luka tindik bayi, About Kids Health menyarankan agar Anda mencuci tangan sebelum menyentuh area yang terluka.

Ini untuk mengurangi risiko bakteri yang menempel di tangan dan berpindah ke telinga anak yang sedang luka. Pasalnya, bagian kulit yang memiliki luka terbuka lebih mudah terkena bakteri.

Hindari menggunakan alkohol

Setelah mencuci tangan dengan bersih, tahap berikutnya untuk merawat luka tindik bayi adalah membersihkan memakai air hangat dan sabun setiap 2 kali sehari saat mandi.

Saat sedang dibersihkan, hindari memakai alkohol atau hydrogen peroxide dan menggosok kulit bayi. Hal ini bisa membuat kulit lembut bayi iritasi dan kering. 

Lepaskan anting

Ketika telinga bayi Anda mengalami luka atau sampai infeksi, lepaskan anting ketika telinga sedang dibersihkan agar luka anak lebih terlihat jelas. Ketika masih iritasi, sebaiknya hindari memakaikan anting pada anak sampai lukanya sembuh.

Kalau anak Anda terlihat memiliki risiko alergi atau sensitif terhadap logam dan bahan lain di dalam anting, hentikan pemakaian anting dalam jangka waktu lama. Ini salah satu cara untuk merawat kulit bayi sekitar telinga agar tidak infeksi.

Biasanya, luka akan hilang dalam waktu 2 minggu dengan catatan cara merawatnya cukup bersih dan higienis.

Jika perawatan rumahan tidak kunjung membuat luka tindik membaik, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

The post Cara Merawat Kulit Bayi yang Tepat Tanpa Membuat Iritasi appeared first on Hello Sehat.