Mata perih dan terasa panas sangatlah mengganggu aktivitas. Sebentar-sebentar Anda tidak tahan untuk mengucek mata. Padahal, mengucek mata bukanlah cara yang baik untuk mengatasi mata perih. Lalu, harus bagaimana? Cara mengatasi mata perih dan terasa panas sebetulnya ada banyak, tergantung juga dari apa yang menyebabkannya. Simak di sini, yuk!
Tips mengatasi mata perih dan panas, berdasarkan penyebabnya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mata perih adalah kondisi yang bisa dipicu oleh berbagai hal. Selain itu, mata yang sering terasa perih bisa jadi merupakan pertanda dari gangguan kesehatan mata Anda.
Berikut adalah berbagai penyebab kondisi mata perih beserta cara mengatasinya yang baik dan benar:
1. Blefaritis
Blefaritis atau blepharitis adalah infeksi bakteri yang menyerang pinggiran kelopak mata (garis tumbuhnya bulu mata).
Kondisi ini umumnya mengenai kedua mata, dan biasanya salah satu mata akan tampak lebih meradang. Umumnya, selain mengalami sensasi perih dan menyengat, biasanya blefaritis juga disertai dengan kemerahan dan bengkak pada mata.
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan masalah pada kelenjar minyak di kelopak mata.
Cara mengatasinya:
Kompres hangat pada mata yang terasa perih dapat melunakan kerak belek yang menempel di tepian kelopak mata dan bulu mata. Lakukan selama 10 menit, dan ulangi beberapa kali sehari jika perlu.
Setiap kali habis mengompres mata, gosok lembut kelopak mata dengan kapas yang telah direndam air dan sampo bayi. Pijat dengan gerakan memutar, setelahnya betul-betul keringkan daerah mata Anda yang terinfeksi.
Selama masih terkena blefaritis, batasi atau hentikan dulu sementara memakai riasan mata. Penggunaan riasan mata akan membuat kebersihan kelopak mata lebih sulit dijaga. Menjaga kelopak mata agar tetap bersih nyatanya adalah kunci dari pengobatan blefaritis yang efektif.
Selain itu, dokter juga biasanya akan meresepkan salep antibiotik untuk dioleskan ke dasar bulu mata Anda, atau obat antibiotik minum dan juga obat tetes mata steroid.
2. Mata kering
Sindrom mata kering adalah kondisi ketika saluran air mata tidak memproduksi cukup air mata. Padahal, air mata berguna untuk tetap melembapkan kelopak mata agar tidak merasa perih.
Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita dan juga orang tua. Selain terasa perih, mata juga biasanya mengalami kemerahan yang disertai rasa sakit, kelopak mata terasa berat, dan penglihatan yang kabur.
Mata kering juga terkadang disertai dengan rasa terbakar pada mata. Menurut situs MedlinePlus, rasa terbakar tersebut dapat terjadi akibat paparan zat iritan, seperti asap, kabut, atau zat kimia di dalam sampo atau air kolam renang.
Cara mengatasinya:
Anda bisa melembapkan mata pakai obat tetes yang khusus dibuat untuk mata kering atau pakai air mata buatan untuk mengatasi mata yang perih.
Keduanya bisa Anda dapatkan di apotek tanpa harus menebus resep dokter. Pilih obat tetes yang tanpa pengawet. Biasanya dikemas dalam tube sangat kecil untuk sekali pakai. Selalu ikuti aturan dan cara pakai di kemasannya.
Cara lainnya adalah dengan memperbanyak makan makanan kaya omega-3 dan banyak minum air putih. Untuk sementara waktu mungkin pakai kacamata hitam dulu selama beraktivitas di luar ruangan demia mencegah mata semakin kering.
Sering-seringlah menyengajakan berkedip untuk menyebarkan air mata secara merata ke seluruh permukaan mata. Selain itu, hindari mengucek mata yang bisa memperburuk gejala Anda.
3. Fotokeratitis
Fotokeratitis adalah peradangan mata akibat paparan berlebih dari radiasi sinar UV matahari. Paparan sinar matahari yang berlebih pada mata bisa menyebabkan sensasi terbakar.
Selain terasa terbakar, Anda biasanya akan merasakan berbagai gejala lain seperti lebih sensitif terhadap cahaya, mata sakit, berair, dan seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
Kondisi ini dapat menyebabkan mata terasa perih dan panas, perubahan tajam penglihatan, hingga kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan baik.
Cara mengatasinya:
Gejala fotokeratitis biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam 24-48 jam setelah paparan. Namun, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk tuntaskan masalah ini lebih cepat lagi.
- Selama pemulihan, sebisa mungkin tetap di dalam ruangan.
- Gunakan kacamata hitam anti radiasi untuk melindungi mata dari sinar matahari, selama di dalam dan luar ruangan.
- Pakai obat tetes air mata buatan yang bebas pengawet untuk menjaga kelembaban mata. Obat ini dijual secara bebas di apotek atau didapat dengan resep dokter.
- Minum obat pereda nyeri (aspirin atau ibuprofen) jika rasa sakitnya tak tertahankan.
- Hindari mengucek mata.
- Lepaskan lensa kontak untuk sementara waktu.
Jika tidak membaik, segera ke dokter mata terdekat untuk mendapatkan obat mata khusus dan memantau kerusakan yang mungkin sudah terjadi akibat sinar UV.
4. Alergi konjungtivitis
Alergi pada mata, atau yang disebut juga dengan alergi konjungtivitis, terjadi ketika ada zat asing yang masuk ke mata. Tubuh kemudian merespon zat ini dengan memproduksi histamin. Histamin adalah zat yang diproduksi tubuh ketika Anda mengalami reaksi alergi atau infeksi. Akibatnya, mata menjadi kemerahan dan gatal.
Biasanya, pemicu paling umum alergi mata yaitu debu, serbuk sari, asap, parfum, atau bulu hewan peliharaan. Jika Anda mengalami mata mengalami alergi, mata bisa mengalami kemerahan, bengkak, perih, dan juga gatal.
Cara mengatasinya:
Mata perih akibat reaksi alergi dapat disembuhkan dengan menyetop paparan anda terhadap pemicu alergi. Segera jauhkan pemicu alergi dari dekat Anda atau Andalah yang berpindah ke area lain yang lebih aman.
Setelahnya, Anda bisa teteskan obat mata khusus yang mengandung antihistamin seperti:
- Azelastine hydrochloride
- Emedastine difumarate
- Levocabastine
- Olopatadine
Anda juga bisa minum obat alergi untuk menghentikan gejala alerginya, seperti cetirizine atau diphenhydramine. Ikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Jika reaksi alergi malah makin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
5. Pterigium
Pterigium adalah pertumbuhan selaput jaringan berbentuk segitiga berwarna merah muda yang biasa muncul pada bagian putih bola mata. Biasanya segitiga tersebut tampak pada area kornea di dekat hidung, dan bertumbuh menuju pupil (bagian hitam mata).
Para ahli memperkirakan kondisi ini disebabkan oleh kombinasi mata kering dan paparan sinar UV. Meski terdengar asing, pterigium cukup umum dan dapat memengaruhi siapa saja yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah.
Jika jaringannya telah tumbuh melewati bagian tengah mata, hal tersebut bisa menyebabkan mata terasa perih dan penglihatan kabur. Anda mungkin juga merasa ada sesuatu yang terus-terusan mengganjal di mata.
Cara mengatasinya:
Jika mata perih dan panas terjadi akibat pterigium, sebaiknya Anda konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Pterigium bukanlah pertumbuhan kanker, tapi satu-satunya cara untuk menghilangkan selaput merah muda mengganggu ini adalah lewat operasi. Untuk sementara waktu dokter juga dapat meresepkan obat tetes mata atau salep mata kortikosteroid untuk meredakan peradangannya.
6. Ocular rosacea
Ocular rosacea adalah kondisi yang menyebabkan kelopak mata meradang. Biasanya, penyakit yang satu ini menyerang orang-orang yang memiliki rosacea, yaitu kondisi kulit yang ditandai kemerahan pada wajah dan masuk dalam kategori peradangan kronis.
Umumnya, orang dengan ocular rosacea mengalami berbagai gejala seperti rasa sakit pada mata disertai perih dan sensasi terbakar, lebih sensitif terhadap cahaya, dan kehilangan penglihatan pada kasus yang parah.
Cara mengatasinya:
Rosacea tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikendalikan kekambuhan serta intensitas keparahan gejalanya.
Dokter umumnya akan meresepkan antibiotik minum seperti tetracycline, doxycycline, erythromycin, atau minocycline untuk menyembuhkan mata perih.
Selain minum obat, pastikan kelopak mata Anda selalu bersih. Kompres kelopak mata Anda setidaknya dua kali sehari dengan air hangat. Hindari pakai riasan mata ketika sedang dalam pengobatan.
The post 6 Cara Mengatasi Mata yang Perih dan Terasa Panas Berdasarkan Penyebabnya appeared first on Hello Sehat.