Pemantauan kadar glukosa dengan alat tes gula darah atau glukometer perlu dilakukan secara berkala bagi para penderita diabetes. Tes ini bisa dilakukan secara mandiri karena alatnya yang mudah dibawa ke mana saja. Hasil pemeriksaan gula darah tersebut menjadi tolok ukur diabetesi (penderita diabetes) untuk mengontrol kadar gula darah melalui gaya hidup yang direkomendasikan dokter.
Bagaimana proses pengukuran tersebut berlangsung dan seberapa akurat? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Bagaimana alat sekecil itu mampu memberikan informasi mengenai kadar gula darah?
Bicara soal glukometer, monitor kadar gula darah ini penting untuk mengetahui apakah Anda sudah mencapai target tertentu. Alat bantu ini memiliki cara kerja sistematik dalam memonitor kadar gula darah.
Saat mengukur kadar glukosa darah, Anda perlu mengambil sampel darah dengan alat jarum suntik. Kemudian berikan sampel darah secukupnya pada strip tes gula darah yang terpasang pada glukometer. Ketika diletakkan ke dalam strip pengukur, glukosa yang berada dalam darah akan bereaksi dengan enzim yang ada pada strip.
Reaksi tersebut dapat menciptakan arus listrik yang terhubung ke glukometer. Intensitas arus listrik tersebut setara dengan glukosa dalam darah, sehingga hasilnya bisa terindentifikasi.
Seakurat apa strip pengukur ini untuk mengukur kadar gula darah Anda?
Untuk memantau glukosa dalam darah, Anda bisa memilih alat cek gula darah yang bersertifikasi International Organization for Stantardization (ISO). Standar ISO penting untuk memastikan apakah alat monitor gula darah yang Anda pakai cukup handal atau tidak.
Glukometer kini menggunakan sistem akurasi ISO: 15197:2013. Melalui standar ini, 95% hasil dari glukosa ini harus mencapai standar berikut.
- Hasil tes glukometer mandiri, untuk konsentrasi gula darah kurang dari 100mg/dL, tingkat akurasinya bisa berbeda ± 15mg/dL dari hasil laboratorium
- Hasil tes glukometer mandiri, di atas 100 mg/dL, tingkat akurasinya bisa berbeda ± 15% dari hasil laboratorium
Namun, kesalahan yang tak disadari saat melakukan cek gula darah masih mungkin terjadi, sehingga dapat memberikan hasil cek yang keliru.
Di antaranya adalah tidak membersihkan tangan ketika melakukan pengambilan sampel darah. Akibatnya, sisa makanan yang mengandung gula mungkin dapat ikut di sampel darah dan membuat hasil menjadi tidak akurat.
Penyebab kesalahan pembacaan hasil tes gula darah
Strip pengukur juga bisa menjadi penyebab dari kesalahan pembacaan hasil tes gula darah. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Strip tes yang sudah kedaluwarsa. Ketika membeli strip pengukur, biasanya tertera informasi tanggal kedaluwarsa. Seperti dikutip dari HealthCentral, Centers for Disease Control and Prevention tidak menyarankan penggunaan strip tes yang sudah kedaluwarsa karena dapat membuat hasil tes darah tidak akurat.
- Temperatur dan kelembapan udara. Beberapa alat tes gula darah dan stripnya terkadang membutuhkan perlakuan khusus saat terpapar dengan temperatur. Udara yang lembap dan suhu panas atau dingin yang ekstrem bisa saja merusak strip pengukur gula darah sehingga ketika dimasukkan ke dalam glukometer dapat menampilkan angka yang salah atau tidak sesuai dengan kondisi Anda.
Menyimpan strip pengukur tes gula darah yang benar
Untuk menghindari kesalahan pengukuran kadar gula darah yang disebabkan oleh rusaknya strip pengukur Anda, berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk menyimpan strip pengukur atau alat tes gula darah dengan benar:
- Simpanlah strip pengukur di dalam wadah/botolnya dan pada suhu ruangan
- Jangan menyimpan di dalam lemari es karena suhu ekstrem dapat merusak strip pengukur
- Hindari menyimpan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung atau di tempat lembap, seperti di kamar mandi
- Selalu tutup kontainer strip jika tidak digunakan
- Jangan gunakan strip yang sudah terkena noda atau kotoran, remah-remah, makanan, atau cairan
- Jangan gunakan strip yang rusak
Apakah strip pengukur bisa digunakan berkali-kali?
Sayangnya, tidak bisa. Strip pengukur atau alat tes gula darah ini bersifat disposabel alias sekali pakai. Seperti yang dilaporkan oleh situs Diabetes Council, beberapa orang pernah mencoba melakukan pengukuran dengan menggunakan strip pengukur yang pernah digunakan.
Hasilnya adalah glukometer tidak dapat membaca sampel darah yang berada dalam strip tes lama. Hal ini disebabkan karena strip pengukur dirancang hanya cukup menampung enzim yang dapat dilakukan untuk satu kali tes.
Tak hanya strip pengukur, jarum yang digunakan untuk menusukkan jari Anda saat hendak mengambil sampel darah (lancet) juga bersifat sekali pakai. Anda harus membuangnya setelah menggunakannya. Mengingat ini termasuk ke dalam sampah medis, sebaiknya Anda tidak membuangnya secara sembarangan.
The post Bagaimana Strip Test Gula Darah Bisa Mengetahui Kadar Gula Kita? appeared first on Hello Sehat.