5 Penyebab Bercak Putih di Puting Susu dan Cara Mengatasinya

2 min read

Munculnya bintik atau bercak putih di puting susu mungkin akan membuat Anda khawatir. Terkadang bintik-bintik ini membuat area payudara Anda sakit atau nyeri. Sebenarnya apa penyebab munculnya bintik-bintik atau bercak putih di sekitar puting payudara? Apakah bisa hilang? Temukan jawabannya di sini.

Penyebab bercak putih di puting susu

Sumber: Australian Breastfeeding Association

Bintik atau bercak putih di puting susu payudara bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari yang sepele hingga yang perlu perhatian khusus.

Kenapa bisa muncul bercak putih ini di area puting susu? Berikut penyebab bercak putih di puting susu dan cara mengatasinya.

1. Kehamilan dan perubahan hormon

Puting susu mengalami beberapa perubahan selama kehamilan, seperti munculnya benjolan kecil di sekitar areola Anda. Benjolan ini disebut dengan tuberkel Montgomery, yaitu kelenjar yang melepaskan zat berminyak untuk menjaga puting tetap lembut dan lentur.

Kelenjar ini juga berfungsi melumasi puting Anda dan memberitahu bayi Anda untuk menyusui dengan aroma khusus yang dikeluarkan. Aroma zat berminyak ini mendorong dan membantu bayi dalam menemukan puting susu ketika pertama kali menyusui.

Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan kelenjar ini membesar. Namun, kondisi ini bisa juga terjadi saat seorang wanita tidak hamil atau menyusui. Perubahan hormon lainnya dapat menimbulkan hal yang sama pada puting susu Anda.

Baca Juga :  Jenis Jerawat dan Berbagai Macam Penyebabnya

Penyebab perubahan hormon wanita yang paling umum antara lain siklus menstruasi, minum pil KB, atau memasuki masa menopause.

Bagaimana cara mengatasinya?

Tuberkel Montgomery tidak berbahaya dan tidak perlu perawatan khusus. Kondisi ini umumnya akan kembali normal begitu kadar hormon Anda juga sudah stabil. Akan tetapi, bintik-bintik ini tidak boleh dipencet karena ini dapat menyebabkan infeksi.

2. Pori-pori puting susu tersumbat

Saat Anda menyusui buah hati Anda, susu mengalir keluar dari puting melalui lubang yang disebut pori-pori. Terkadang, pori-pori puting ini dapat tersumbat oleh gumpalan susu.

Jika kulit Anda menutup pori-pori puting, terbentuklah lepuhan susu. Saluran di belakang puting juga bisa tersumbat.

Lepuhan susu dapat menimbulkan bintik atau bercak putih di puting susu Anda, yang bisa sangat menyakitkan seperti terasa tertusuk. Lepuhan ini bisa berwarna kuning muda atau merah jambu, dan kulit di sekitarnya berubah menjadi merah.

Saat menyusui, tekanan yang diberikan bayi untuk mengisap puting biasanya akan menghilangkan sumbatan. Namun, jika sumbatan tidak hilang, Anda bisa mengalami infeksi payudara yang disebut dengan mastitis.

Bagaimana cara mengatasinya?

Jika pori-pori puting tidak hilang dengan sendirinya, Anda dapat melakukan beberapa hal ini untuk membantu mengatasinya.

  • Kompres air hangat pada payudara dan puting susu sebelum menyusui.
  • Kompres air dingin setelah menyusui untuk mengurangi ketidaknyamanan.
  • Mandi air hangat dan usap lembut puting susu yang tersumbat dengan handuk.
  • Arahkan bayi untuk menyusui dari payudara yang pori-pori putingnya tersumbat terlebih dahulu.
  • Posisikan rahang bawah bayi dekat dengan benjolan yang disebabkan oleh saluran yang tersumbat.
  • Minum obat pereda nyeri (acetaminophen atau ibuprofen), untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Baca Juga :  5 Fakta Menarik Seputar Sarapan Bubur Ayam

Ketika tumbuh kulit di atas pori-pori puting dan lepuhan susu, perawatan di atas mungkin tidak selalu berhasil untuk membuka pori-pori yang tersumbat.

Anda perlu mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter mungkin akan menggunakan jarum steril untuk membuka pori-pori puting yang tersumbat.

3. Abses subareolar

Abses subareolar adalah penumpukan nanah di jaringan payudara yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering diakibatkan oleh mastitis yang tidak ditangani dengan baik sampai tuntas.

Abses ini tidak selalu terjadi ketika wanita menyusui, melainkan juga bisa disebabkan oleh bakteri yang masuk ke jaringan payudara melalui luka, seperti adanya jerawat atau tindik puting.

Bagaimana cara mengatasinya?

Abses subareolar biasanya diobati dengan menggunakan antibiotik. Namun, terkadang jika abses tidak sembuh, dokter mungkin akan menyarankan operasi untuk mengeluarkan nanah dari jaringan payudara.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur yang sering disebut thrush disebabkan oleh Candida albicans. Anda bisa memiliki kondisi ini jika Anda atau bayi baru saja mengonsumsi antibiotik atau mengalami infeksi jamur vagina.

Baca Juga :  3 Manfaat Berhubungan Seks Sebelum Tidur di Malam Hari

Selain menimbulkan bintik-bintik atau bercak putih di puting susu, puting Anda juga akan jadi merah dan terasa sangat menyakitkan. Infeksi jamur ini sangat menular, jadi Anda bisa menyebarkannya ke bayi Anda dan sebaliknya.

Bagaimana cara mengatasinya?

 

Dokter akan memberikan obat antijamur untuk Anda dan bayi Anda, berupa krim atau juga obat minum. Selain itu, cuci bra Anda sesering mungkin dan jagalah agar payudara tetap kering selama masa perawatan.

5. Herpes

Meskipun virus herpes simpleks biasanya menginfeksi mulut dan alat kelamin, ini juga dapat memengaruhi payudara. Biasanya, herpes di payudara berpindah ke ibu dari bayinya yang baru terinfeksi selama menyusui.

Herpes tampak seperti benjolan kecil yang dipenuhi cairan dan kemerahan pada puting. Ketika benjolan sembuh, mereka membentuk scabs. Bayi Anda mungkin memiliki benjolan yang sama pada kulit mereka.

Bagaimana cara mengatasinya?

Jika Anda curiga Anda kena herpes, segera temui dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Umumnya, dokter akan menyarankan Anda dan bayi minum obat antivirus selama sekitar seminggu untuk membersihkan infeksi.

Selain itu, pompa ASI juga perlu dilakukan sampai bintik-bintik putih hilang.

The post 5 Penyebab Bercak Putih di Puting Susu dan Cara Mengatasinya appeared first on Hello Sehat.