5 “Fakta” Tentang Induksi Persalinan Alami yang Sering Bikin Salah Paham

2 min read

Setiap ibu hamil menginginkan persalinannya berjalan lancar. Namun kadang, ada beberapa hal yang membuat proses persalinan macet atau tertunda sehingga ibu perlu menerima induksi baik secara alami. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa cara induksi persalinan alami yang disarankan turun temurun nyatanya tidak efektif mempercepat persalinan?

Beragam mitos induksi persalinan yang ternyata salah

Induksi persalinan dilakukan untuk merangsang produksi hormon oksitosin guna memicu kontraksi rahim. Semakin cepat kontraksi berlangsung, maka jalan lahir pun akan semakin terbuka dan mempercepat proses persalinan.

Selama ini, ada banyak hal yang dipercaya dapat membantu mempercepat induksi persalinan, tapi ternyata hanya mitos belaka. Berikut ini mitos induksi persalinan yang mulai sekarang tak perlu Anda percaya lagi.

1. Berhubungan seks

seks memicu kontraksi persalinan

Banyak wanita yang rutin melakukan seks saat hamil tua dengan harapan kontraksi datang lebih cepat. Ini karena air mani pria mengandung hormon prostaglandin yang dapat membantu melembutkan dan membuka leher rahim sehingga mempercepat pembukaan.

Di sisi lain, beberapa dokter lainnya justru mengungkapkan bahwa ini merupakan mitos induksi persalinan yang semestinya tidak dijadikan acuan. Pertama karena tidak semua ibu hamil boleh berhubungan intim mendekati hari persalinan. Terlebih jika Anda sudah mengalami pecah ketuban, perdarahan, atau berisiko persalinan prematur.

Baca Juga :  Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Kaki Terasa Panas di Malam Hari

Selain itu, peluang kesuksesan terjadinya kontraksi rahim dari berhubungan intim juga tidak pernah dibuktikan lewat penelitian medis yang cukup mewakili.

2. Stimulasi puting

stimulasi puting susu

Seorang dokter kandungan dari UCLA Medical Center di Santa Monica, Aldo Palmieri, M.D, mengungkapkan bahwa stimulasi puting sebaiknya tidak dilakukan di rumah sebagai induksi alami.

Cara merangsang puting yang cenderung sama seperti saat bayi mengisap puting dapat menyebabkan pelepasan hormon oksitosin secara berlebihan. Hal ini dapat memicu kontraksi berlebihan dan berpotensi tidak aman pada ibu dan bayi.

Selain memicu kontraksi berlebihan, bayi dalam kandungan bisa jadi stres yang ditandai dengan denyut jantung yang melambat. Lagi-lagi, jangan lakukan hal ini tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

3. Minyak jarak

minyak biji jarak

Tanpa disadari, masih banyak ibu hamil yang mempercayai mitos induksi persalinan yang satu ini. Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada jurnal Maternal-Fetal and Neonatal Medicine tahun 2018, ibu hamil yang minum minyak jarak atau castor oil cenderung mengalami kontraksi lebih cepat dan bersalin dalam 24 jam setelahnya.

Baca Juga :  Deodoran Tidak Mempan Kurangi Bau Badan? Atasi Dengan Bahan Alami Berikut Ini

Sayangnya, sampai saat ini belum ada aturan khusus seberapa banyak minyak jarak yang harus dikonsumsi untuk mempercepat persalinan. Jika tidak dilakukan secara hati-hati, kebanyakan minum minyak jarak justru dapat memicu kontraksi yang lebih kuat.

Bukannya memberikan efek menguntungkan, aliran darah ke bayi justru jadi menurun. Akibatnya, bayi dalam kandungan jadi kekurangan oksigen dan bisa berakibat fatal jika tidak cepat-cepat ditangani.

4. Makan buah nanas

lidah gatal setelah makan nanas

Mitos induksi persalinan yang satu ini tentu sudah sangat awam bagi Anda. Katanya, makan nanas saat hamil bisa memicu kontraksi rahim dan membuat ibu cepat melahirkan.

Nanas memang mengandung enzim bromelain yang dapat membantu melenturkan leher rahim sehingga dapat memicu kelahirkan. Sayangnya, kontraksi ini tidak akan berlangsung cepat jika Anda hanya makan satu buah nanas.

Ya, satu buah nanas hanya mengandung sangat sedikit enzim bromelain. Maka makan sepiring nanas segar saja tidak akan berdampak banyak terhadap kemunculan kontraksi. Namun, ini bukan berarti Anda boleh makan nanas terlalu banyak karena justru akan memicu diare.

Baca Juga :  6 Manfaat Menguapi Wajah dengan Air Hangat

5. Mitos atau fakta induksi: jalan kaki

naik-pesawat-untuk-ibu-hamil

Sebuah studi dari Journal Perinatal Education pada 2014 mengungkapkan bahwa sebanyak 32 wanita yang rajin jalan kaki saat hamil cenderung lebih cepat mengalami kontraksi menjelang persalinan. Sayangnya, banyak dokter yang tidak yakin betul mengenai kaitan antara jalan kaki dengan induksi persalinan.

Efek jalan kaki lebih mudah dirasakan saat ibu hamil sudah mulai mengalami kontraksi, bukan untuk merangsang datangnya kontraksi. Pasalnya, gerakan pinggul saat jalan kaki dapat membantu memposisikan kepala bayi ke arah panggul supaya pembukaan berjalan dengan cepat.

Namun ingat, perhatikan kemampuan tubuh Anda jangan sampai kelelahan. Simpan energi Anda sebagai persiapan menjelang melahirkan.

Sejatinya, satu-satunya metode induksi yang aman dan dapat diandalkan untuk memicu persalinan adalah dengan obat yang diberikan di rumah sakit.

The post 5 “Fakta” Tentang Induksi Persalinan Alami yang Sering Bikin Salah Paham appeared first on Hello Sehat.