Beberapa orang merasa khawatir apakah setelah ciuman bisa hamil. Untuk menjawab pertanyaan ini, yuk, pahami dulu bagaimana sebenarnya orang bisa hamil.
Bagaimana kehamilan bisa terjadi?
Kehamilan bisa terjadi ketika sperma pria berhasil bertemu dan membuahi sel telur wanita. Ini bisa terjadi setelah Anda melakukan hubungan seksual yang melibatkan ejakulasi penis di dalam vagina. Keberhasilan hamil atau tidaknya setelah penetrasi juga akan ditentukan kalau saat itu juga wanita sedang dalam masa suburnya.
Pertemuan sperma dan sel telur ini adalah dua komponen penting agar terjadi kehamilan. Jika tidak bertemu, maka tidak akan terjadi kehamilan.
Saat berhubungan intim, air mani pria akan dikeluarkan dari penis (proses ini dinamakan ejakulasi) menuju ke vagina. Air mani pria mengandung jutaan sel sperma. Sekali dikeluarkan, air mani akan mengandung lebih dari 300 juta sel sperma.
Setelah sperma memasuki vagina, sperma akan bergerak melalui leher rahim ke tuba falopi mencari sel telur wanita yang sudah siap dibuahi. Jika sperma bertemu dengan sel telur di tempat yang tepat, maka sperma bisa membuahi sel telur.
Di sinilah terjadi awal mula kehamilan. Aktivitas seks lain yang tidak melibatkan sperma dan sel telur dalam vagina tentunya tidak bikin hamil.
Lalu, apakah mungkin ciuman bisa hamil?
Pertanyaan apakah ciuman bisa hamil banyak dilontarkan oleh remaja. Hamil akibat berciuman tentunya sesuatu yang mustahil. Sebab, ciuman saja tidak akan mempertemukan sperma dan sel telur, sehingga tidak mungkin menyebabkan hamil.
Saat berciuman (mulut dengan mulut), yang bersentuhan adalah saliva alias air liur. Air liur tentunya tidak mengandung sperma atau sel telur, sehingga tidak mungkin terjadi pembuahan lewat ciuman baik ke pipi, mulut, dahi, maupun tangan.
Bahkan, mencium alat kelamin pasangan (melakukan seks oral) pun tetap tidak bisa menyebabkan kehamilan. Lagi-lagi, ini karena air liur tidak mengandung sperma atau sel telur.
Anda bisa saja hamil ketika ciuman jika…
Jika selain ciuman Anda melakukan aktivitas lain yang menyebabkan masuknya sperma ke dalam vagina, kemungkinan hamil tetap ada. Contohnya, jika ada air mani atau cairan pra-ejakulasi pada jari tangan Anda atau pasangan yang masuk ke dalam vagina.
Contoh lainnya, saat berciuman lalu pasangan mengalami ejakulasi (mengeluarkan sperma) dekat dengan vagina. Kemungkinan sperma masuk ke dalam vagina tetap ada.
Memang risiko hamil dengan kondisi di atas sangat rendah karena sperma cenderung cepat mati kalau terlalu lama di luar. Namun, kemungkinan terjadinya masih ada, jadi perlu berhati-hati.
Selain itu, setelah ciuman kemungkinan untuk berhubungan lebih intim semakin tinggi. Sebab, ciuman bisa membuat Anda merasa lebih bergairah dengan pasangan.
Ciuman merupakan salah satu stimulasi oral yang bisa menjadi bentuk foreplay alias pemanasan. Semakin lama Anda berciuman mesra, semakin tinggi juga kemungkinan untuk mencapai orgasme.
Meski tidak bikin hamil, ciuman bisa menularkan penyakit
Anda sekarang sudah tahu jawaban apakah ciuman bisa hamil. Lalu, apakah artinya ciuman itu bebas risiko sama sekali? Tentu saja tidak. Berciuman juga tetap punya risiko bagi kesehatan, lho. Pelajari penyakit-penyakit yang bisa ditularkan lewat ciuman di bawah ini.
- Pilek: Ada berbagai macam virus yang bisa menyebabkan pilek, dan virus ini dengan mudah bisa ditularkan melalui udara dan air liur.
- Demam glandular: Demam ini dikenal juga dengan penyakit berciuman. Ini adalah istilah umum terjadinya infeksi virus yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Infeksi ini ini cukup umum di kalangan remaja, dewasa muda, atau mahasiswa yang berciuman panas dengan pasangannya.
- Hepatitis B: Ciuman juga bisa menularkan virus ini, meskipun sebenarnya lebih menular jika ada kontak darah.
- Kutil: Kutil di mulut ternyata juga bisa menyebar melalui ciuman, terutama jika di daerah mulut ada luka.
- Herpes: Virus herpes simplex juga dapat menyebar melalui kontak langsung saat berciuman.
The post Apakah Ciuman Bisa Hamil? Ini Jawaban Pastinya! appeared first on Hello Sehat.