Dada yang tiba-tiba terasa sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan pada sistem pernapasan sampai serangan jantung. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan Mount Sinai Hospital mencatat hampir 49 persen rasa nyeri di dada disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada otot. Otot yang kontraksi yaitu yang berada di sela-sela tulang rusuk atau disebut dengan otot interkostal. Kontraksi ini menyebabkan bagian otot-otot dada menegang sehingga menimbulkan kejang otot berkelanjutan atau disebut juga dengan kram otot dada.
Penyebab kram otot dada
Otot memang wajar jika berkontraksi. Namun, umumnya kontraksi yang dilakukan otot berada di atas kendali kita. Nah, jika Anda mengalami kram otot itu artinya otot berkontraksi di luar kendali kita atau secara tidak sadar. Maka tak heran jika kram muncul secara tiba-tiba.
Terlalu sering menggerakkan anggota tubuh apalagi secara berlebihan, dapat memicu terjadinya kram otot dada. Misalnya saja saat Anda mengangkat benda-benda berat, kurangnya pemanasan, melakukan olahraga dayung atau angkat beban, dan lain-lain.
Selain itu, benturan akibat kecelakaan dan batuk parah yang terus berlangsung akibat penyakit seperti bronkitis kronis juga dapat menyebabkan kram otot dada.
Apa yang perlu Anda lakukan saat mengalami kram otot dada?
Saat kram otot dada menyerang secara tiba-tiba, pastikan Anda tidak langsung panik atau bereaksi berlebihan sehingga tidak memperparah kejang otot. Lakukan penanganan pertama RICE (Rest, Ice, Compression, dan Elevation) untuk segera meredakan kram.
1. Hentikan aktivitas dan segera beristirahat
Kram otot dada dapat terjadi kapan saja, termasuk saat melangsungkan aktivitas. Segera hentikan aktivitas saat bagian dada terasa sakit dan beristirahat sejenak sampai kram mereda. Jika kram terjadi lagi saat melakukan aktivitas tersebut, sebaiknya Anda menghindari aktivitas tersebut dalam beberapa hari atau meringankan porsinya.
2. Kompres bagian dada yang terasa sakit
Siapkan handuk untuk membungkus es, kemudian tempelkan pada bagian dada yang terasa sakit selama 20 menit. Anda bisa mengulangi langkah penanganan ini selama beberapa kali dalam sehari, meskipun kram otot dada sudah mereda.
3. Balut bagian dada yang sakit dengan perban
Membungkus bagian dada dengan perban juga dapat membantu menghilangkan kram otot pada dada. Gunakanlah perban elastik agar tidak menambah tekanan yang dapat memperparah kontraksi otot, dan sebaiknya Anda juga mempelajari terlebih dahulu cara membalut perban dengan benar.
4. Tegakkan posisi tubuh
Saat kram otot dada berlangsung, usahakan untuk tidak membaringkan tubuh Anda. Jika Anda berada dalam posisi tidur, bagunlah secara perlahan dan duduklah dengan tegak. Gunakan bantal untuk menopang bagian belakang tubuh untuk mempertahankan posisi dada tetap tegak.
Hal ini berguna untuk meregangkan otot-otot dada yang menegang. Kemudian, beri pijatan lembut dengan perlahan sampai otot kembali rileks.
5. Minum obat pereda rasa nyeri
Jika rasa sakit tak kunjung mereda, Anda dapat mengonsumsi obat analgesik atau pereda rasa nyeri. Obat-obatan Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin mampu mengurangi rasa nyeri akibat kram otot dada. Obat batuk baik kimia maupun alami bisa juga diminum, jika diketahui kram otot dipicu oleh batuk yang berlangsung secara menerus.
Mencegah kram otot dada
Kram otot dada memang terjadi di luar kendali Anda, namun bukan berarti Anda tidak dapat mencegah kondisi ini terjadi di kemudian hari. Pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari faktor-faktor penyebabnya.
- Sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas berat yang mengandalkan otot bagian dada, lakukanlah pemanasan dengan benar terlebih dahulu,
- Berhentilah beraktivitas setelah merasa tubuh sudah lelah.
- Saat melakukan aktivitas berat, minumlah banyak air untuk mengganti elektrolit yang terpakai. Sesuaikan asupan cairan yang masuk dengan lamanya aktivitas yang dilakukan. Sebelum olahraga, konsumsi 1/2 liter air untuk aktivitas yang berlangsung selama 3-4 jam.
The post Otot Dada Juga Bisa Kram, Begini Cara Cepat Mengatasinya appeared first on Hello Sehat.