Setelah menjalani serangkaian pengobatan kanker dalam jangka waktu yang cukup lama, kini Anda mendapatkan kabar baik karena dinyatakan sembuh. Biasanya ketika setelah pulih dari penyakit flu dan batuk, Anda tidak perlu lagi ke dokter atau minum obat. Namun, apakah hal ini juga berlaku untuk penyakit kanker? Masihkah Anda harus periksa kesehatan setelah pulih dari penyakit kanker?
Perlukah periksa kesehatan ke dokter setelah sembuh dari kanker?
Ketika dokter menyatakan Anda telah sembuh dari kanker, bukan berarti Anda bisa langsung terbebas dari semua perawatan kesehatan. Melansir dari National Cancer Institute, semua orang yang pernah menjalani pengobatan kanker dan telah sembuh, harus tetap rutin periksa kesehatan.
Periksa kesehatan tubuh setelah pulih dari kanker bukan hanya memastikan kondisi Anda sudah sehat sepenuhnya. Di sisi lain, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan Anda untuk jangka panjang, serta mendeteksi kemungkinan timbulnya efek samping dari pengobatan kanker sebelumnya.
Periksa kesehatan diri setelah penyakit kanker sembuh ini merupakan bagian dari rencana perawatan untuk pasien usai kanker atau survivorship care plan. Hal ini akan mencakup perawatan lanjutan untuk beberapa waktu ke depan, beserta perawatan kanker secara keseluruhan.
Dalam hal ini, pemeriksaan kesehatan biasanya dilakukan oleh seorang dokter ahli onkologi (onkolog atau oncologist), yakni seseorang yang mendalami bidang onkologi. Onkologi adalah suatu ilmu medis yang khusus menangani penyakit kanker beserta pengobatannya.
Seorang onkolog akan selalu memantau kondisi kesehatan tubuh Anda. Tak lupa, dengan periksa kesehatan secara berkala, akan membantu memastikan Anda senantiasa mendapat penanganan rutin dan menyeluruh setelah sembuh dari kanker.
Seberapa sering perlu periksa ke dokter setelah kanker?
Sama halnya seperti menjalani pengobatan kanker, periksa kesehatan setelah sembuh dari penyakit kanker pun harus tetap Anda lakukan.
Hal ini dilakukan supaya kondisi Anda selalu terpantau dan mencegah adanya sel-sel kanker yang kembali tumbuh. Kanker dapat kambuh kembali karena terdapat sel kanker kecil yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya dan makin bertambah banyak hingga menimbulkan gejala. Oleh karenanya, diperlukan adanya pemeriksaan rutin setelah dinyatakan sembuh.
Setiap pasien yang telah sembuh dari kanker memiliki jadwal periksa kesehatan atau perawatan lanjutan yang berbeda-beda. Ahli onkologi nantinya akan menentukan seberapa sering Anda harus kembali untuk melakukan cek kesehatan. Ada beberapa hal yang biasanya menjadi patokan dalam menentukan jadwal periksa kesehatan setelah sembuh dari kanker, mencakup:
- Usia Anda saat ini.
- Jenis kanker yang sebelumnya Anda miliki.
- Jenis pengobatan kanker yang sebelumnya pernah Anda jalani.
- Kondisi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan, termasuk kemungkinan adanya masalah saat menjalani pengobatan.
Secara umumnya, orang yang telah sembuh dari penyakit biasanya diminta untuk rutin melakukan pemeriksaan ke onkolog setidaknya setiap 3-4 bulan sekali. Hal ini mungkin akan terus berlanjut selama 2-3 tahun pertama usai Anda dinyatakan sembuh dari kanker.
Lama waktu Anda diharuskan periksa kesehatan setelah pulih dari kanker akan disesuaikan kembali dengan kondisi kesehatan tubuh Anda.
Apa saja pemeriksaan yang akan dilakukan?
Selama rutin periksa kesehatan ke onkolog setelah sembuh dari penyakit kanker, Anda akan diberikan berbagai pemeriksaan sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh. Ahli onkologi mungkin akan memeriksa kondisi fisik, menganjurkan untuk melakukan tes darah, maupun prosedur pemeriksaan lainnya.
Berikut berbagai prosedur pemeriksaan yang mungkin disarankan onkolog usai pulih dari penyakit kanker:
- Pemeriksaan tiroid setiap tahun, khususnya ditujukan untuk pasien kanker yang pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi) di kepala, leher, dan tenggorokan.
- Pemeriksaan fungsi paru-paru, terutama bagi orang yang menjalani transplantasi sumsum tulang. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak udara yang bisa masuk ke dalam paru-paru, dan seberapa cepat pergantian udara tersebut pada paru-paru.
- Elektrokardiografi (EKG), khususnya untuk orang yang pernah menjalani radioterapi di dada, maupun mengonsumsi obat dengan dosis tinggi. Contohnya antrasiklin, yang merupakan salah satu obat kemoterapi yang bisa berpengaruh pada fungsi jantung.
- Mammografi, yang ditujukan pada pasien kanker wanita dan pernah menjalani radioterapi di dada.
- Tes pencitraan, seperti x-ray (rontgen), CT-scan, dan tes darah, guna mendeteksi kemungkinan munculnya kanker untuk kedua kalinya.
Pastikan Anda tidak lupa untuk menyampaikan berbagai keluhan yang pernah dirasakan selama menjalani pengobatan kanker, maupun setelahnya. Tanyakan lebih lanjut dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping yang timbul dari pengobatan kanker sebelumnya, beserta tindak penanganan yang tepat.
The post Sudah Sembuh dari Penyakit Kanker, Apakah Masih Harus Periksa ke Dokter? appeared first on Hello Sehat.