Kapan terakhir kali Anda bermimpi buruk? Tanpa tahu sebabnya barangkali Anda tiba-tiba pernah memimpikan hal yang menakutkan. Sosok hantu, orang yang telah meninggal, atau bahkan sebuah kematian tiba-tiba muncul dalam mimpi dan membuat Anda terbangun hingga berkeringat dingin. Apa penyebab datangnya mimpi buruk itu?
Apa yang menyebabkan mimpi buruk?
Mimpi buruk bisa terasa sangat nyata dan mendetail, sehingga membuat kita dalam keadaan panik dan ketakutan saat terbangun. Anda selama ini mengira bahwa mimpi buruk hanya terjadi pada anak-anak.
Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), sebagian besar anak-anak mengalami mimpi buruk. Bahkan hampir 50 persen anak usia 5-12 tahun mengalami mimpi buruk yang sangat menakutkan.
Mimpi buruk pada anak umumnya berasal dari cerita atau tontonan yang mereka saksikan sebelum tidur. Mimpi buruk akan berangsur menghilang seiring anak tumbuh dewasa.
Tetapi 85 persen orang dewasa menyatakan masih mengalami mimpi buruk. Sekitar 8-29 persen orang mengklaim memiliki mimpi buruk sebulan sekali, dan 2-6 persen mengalami mimpi buruk setiap minggu. Apa alasannya?
Mimpi buruk pada orang dewasa
Bermimpi sebenarnya adalah sebuah proses berpikir, kelanjutan dari kereta pikiran kita selama seharian kita beraktivitas. “Mimpi buruk adalah ketika kita berpikir tentang masalah-masalah menyulitkan selama REM (Rapid Eye Movement) dan mencoba untuk membereskan mereka,” ujar Lauri Quinn Loewenberg, analis mimpi profesional dan penulis Dream On It: Unlock Your Dreams Change Your Life.
“Kita sering mencoba untuk mengabaikan masalah sulit yang mengganggu kita di siang hari, tapi ketika kita tidur dan dipaksa untuk menyepi di dalam kepala kita sendiri, otak akan membahas masalah sulit ini,” lanjutnya.
Konflik yang belum terselesaikan bukan satu-satunya penyebab mimpi buruk pada orang dewasa. Anda dapat memiliki mimpi buruk setelah dipicu oleh sejumlah hal yang Anda lakukan atau temui di saat Anda terbangun seharian, seperti berikut ini.
1. Makan sebelum tidur
Makan makanan ringan yang tinggi karbohidrat mendekati jam tidur bisa meningkatkan aktivitas otak dan metabolisme tubuh. Meningkatnya kedua aktivitas tubuh ini mengarah ke kinerja otak yang berlebihan selama tidur dan mendorong kita bermimpi.
Ahli biokimia dari Universitas Nasional Australia melakukan studi dengan mereka menambahkan mustard dan saus Tabasco ke piring makan enam subyek laki-laki dewasa muda yang sehat. Rasa pedas dari bumbu ditemukan meningkatkan suhu tubuh selama siklus tidur pertama, meningkatkan total waktu siaga, dan menyebabkan kegelisahan menjelang tidur di semua subyek penelitian.
Makanan pedas bukan hanya satu-satunya penyebab mimpi buruk yang harus diwaspadai. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh The Journal of the Mind and Body menyatakan bahwa junk food, es krim, dan permen bisa memicu lebih banyak aktivitias gelombang otak, menyebabkan tujuh dari sepuluh peserta mengalami mimpi buruk.
Jika Anda menyadari mimpi buruk timbul lebih sering setelah camilan tengah malam, buat peraturan untuk tidak ngemil atau bahkan menghindari makan berat sebelum tidur.
2. Efek samping obat
Obat yang memengaruhi zat kimia dalam otak seperti antidepresan, serta beberapa obat tekanan darah, dikaitkan dengan timbulnya mimpi buruk sebagai efek samping. Bicarakan dengan dokter Anda untuk melihat apakah obat yang berbeda atau perubahan gaya hidup mungkin menjadi alternatif yang lebih baik.
Jika Anda tidak memiliki pilihan selain obat itu, maka Anda harus mempertimbangkan pro dan kontra dengan dokter Anda. Dalam beberapa kasus, mimpi buruk yang terjadi mungkin mesti dialami dan diterima jika obat tersebut membantu Anda menaklukkan kondisi serius.
3. Kurang tidur
Kurang tidur bisa menyebabkan mimpi buruk, dan mimpi buruk juga menyebabkan Anda sulit tidur. Seperti sebuah lingkaran setan yang tidak ada habisnya.
Jika Anda menyadari mimpi buruk timbul lebih sering saat tidur setelah berhari-hari begadang, pastikan kualitas tidur Anda dengan beristirahat sejenak sebelum tidur, lakukan teknik pernapasan, atau memastikan kamar tidur Anda cukup dingin untuk meningkatkan peluang tidur nyenyak.
3. Masalah psikologis
Kecemasan, stres, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), ketakutan sehari-hari, dan menonton film horor, dapat memicu Anda bermimpi buruk. Tetapi akar dari penyebab mimpi buruk dapat dikaitkan dengan masalah dari masa lalu.
Konflik yang belum terselesaikan tidak hilang begitu saja dari pikiran. Mereka terpendam dalam benak dan membentuk kepribadian kita. Trauma masa kecil dapat menyebabkan perasaan tidak aman, dan merasa terus-menerus diserang ketika mengalami hal buruk. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup kita, baik dulu dan sekarang, tidak hanya memiliki pengaruh pada kehidupan kita tetapi dalam mimpi kita juga.
Jika Anda stres hebat, konsultasikan dengan dokter Anda tentang mekanisme cara mengatasi masalah, termasuk perubahan gaya hidup, konseling psikologis, dan/atau obat-obatan.
4. Gangguan tidur
Masalah tidur seperti sleep apnea dan sindrom kaki gelisah dapat menyebabkan Anda mengalami mimpi buruk kronis yang berulang. Tanyakan kepada dokter Anda tentang pilihan pengobatan jika Anda menderita gangguan tidur, karena pengobatan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur Anda dan juga memperbaiki mimpi buruk.
Otak adalah “sutradara” mimpi buruk Anda
Mimpi buruk, dan mimpi pada umumnya, terjadi selama tahap tidur rapid eye movement (REM). Tidur REM terjadi setiap 90 menit pada malam hari, dan berhubungan dengan aktivitas otak yang tinggi, gerakan mata yang cepat, dan aktivitas motorik yang “dilumpuhkan”.
Tubuh Anda akan melalui 4-6 siklus tidur dalam semalam tergantung pada berapa lama Anda tidur. Ttahap REM akan semakin panjang sesuai dengan masing-masing siklus tidur. Kebanyakan mimpi buruk terjadi selama sepertiga terakhir tidur malam Anda.
Amigdala, area depan otak yang berperan dalam pengolahan dan ingatan terhadap reaksi ketakutan dan kemarahan, adalah sosok yang menyutradarai mimpi buruk Anda. Hasil pemindaian otak saat bermimpi menunjukkan aktivitas amigdala yang sangat aktif selama REM.
Hal ini, ditambah dengan peran dari faktor-faktor lain yang telah disebutkan di atas, mungkin menjelaskan mengapa amigdala yang hiperaktif selama REM dapat menghasilkan reaksi ketakutan yang dialami oleh pemimpi dalam bawah sadarnya.
“Setelah kita memasuki tidur REM, ketika mimpi berlangsung, otak bekerja secara berbeda (sebagian dari otak menjadi mati, sementara yang lainnya menjadi sangat aktif). Tubuh bukannya berpikir dalam istilah dan kata secara harfiah, tapi malah berpikir dalam lambang, gambar, dan simbol sebagai ungkapan perasaan dari lubuk hati paling dalam,” ujar Loewenberg.
Dalam rangka memiliki pemahaman yang lebih baik dari mimpi-mimpi kita, kita harus mulai untuk mengatasi masalah yang mengganggu kita di siang hari.
“Kita berbicara dengan diri kita sendiri sepanjang hari saat terjaga. Kebiasaan ini tidak berubah saat kita tidur,” kata Loewenberg.
Ia menyarankan, “Terlibatlah dalam momen perenungan yang lebih baik dengan diri Anda saat terjaga, yang akan memastikan mimpi yang lebih baik di malam hari.”
The post 4 Penyebab Anda Mengalami Mimpi Buruk appeared first on Hello Sehat.