Mengingat tingkat perokok aktif di Indonesia berada pada angka yang cukup tinggi (sekitar 65 juta perokok per hari), kesadaran mengenai kesehatan gigi dan mulut perlu terus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan perokok lebih rentan mengalami gangguan kesehatan oral dibandingkan mereka yang tidak. Simak ulasan berikut yang membahas kondisi apa saja yang umum dialami perokok beserta tips perawatan hingga langkah pencegahannya.
Berbagai masalah oral yang banyak dialami oleh perokok aktif
Para perokok sendiri pasti sudah tahu jika kebiasaan satu ini merugikan bagi kesehatan. Maka tidak heran jika merokok juga bisa memicu masalah di area gigi dan mulut (oral). Apa saja di antaranya?
Noda pada gigi (gigi kuning)
Kondisi ini mungkin cukup mudah ditemui dan banyak dialami oleh para perokok aktif. Berdasarkan Oral Health Foundation, perubahan warna gigi menjadi kuning ini terjadi akibat kandungan nikotin dan tar dalam rokok yang menempel.
Proses menempelnya noda ini bisa terjadi dengan cepat. Maka tidak heran jika beberapa perokok aktif memiliki gigi yang hampir berwarna coklat setelah merokok selama bertahun-tahun.
Penyakit periodontal (gusi)
Dilansir dari laman CDC, penyakit gusi (disebut juga penyakit periodontal) merupakan infeksi pada gusi yang bisa berdampak pada struktur tulang di sekitar gigi.
Penyakit gusi atau periodontal ini terjadi akibat bakteri yang menempel pada gigi masuk ke area gusi. Ketika bakteri ini dibiarkan, plak dan tartar (plak yang mengeras) akan menumpuk lalu memicu fase awal penyakit gusi yang disebut gingivitis.
Pada kasus yang sudah parah, penyakit gusi disebut juga dengan periodontitis dan bisa mengakibatkan tulang dan jaringan yang menahan gigi rusak.
Perokok aktif memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami penyakit gusi. Ditambah lagi, merokok bisa memperburuk infeksi yang masih ringan dan mempersulit pemulihannya.
Bau mulut
Asap dari rokok sendiri sudah meninggalkan bau yang tidak sedap pada mulut. Ditambah, American Dental Association menyatakan bahwa merokok bisa menyebabkan mulut kering dan hal ini merupakan salah satu penyebab bau mulut.
Selain itu, penyakit gusi yang dibahas sebelumnya juga bisa memicu bau mulut karena merupakan salah satu gejala dari penyakit tersebut.
Kanker mulut
Kanker mulut mencakup pertumbuhan kanker yang terjadi pada lidah, pipi, bagian bawah atau atas mulut, serta bibir. Perlu diketahui, dilansir dari laman Department of Health & Human Service Australia, 75 persen dari penderita kanker mulut adalah perokok aktif.
Orang yang merokok 40 batang dan minum 4 gelas minuman beralkohol per hari berisiko 35 kali lebih besar mengalami kanker mulut.
Oleh karena itu, kebiasaan merokok sebaiknya dihentikan sesegera mungkin. Mungkin memang sulit, tapi dianjurkan untuk memulai dengan mengurangi frekuensi dan jumlahnya setiap hari.
Tips dan trik perawatan dan pencegahan masalah oral pada perokok aktif
Pada dasarnya, melakukan pembersihan secara rutin demi menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan kunci utama perawatan sekaligus pencegahan berbagai masalah pada oral. Namun, perokok aktif perlu melakukan perawatan ekstra mengingat mereka lebih memiliki risiko yang lebih tinggi.
Lebih lengkapnya, berikut tips dan trik yang dapat diterapkan dalam rutinitas sehari-hari:
- Menggosok gigi dua kali sehari. Jangan terburu-buru saat menggosok gigi. Lakukan setidaknya selama 2 menit agar menyeluruh dan pastikan bersihkan juga lidah.
- Terapkan kebiasaan untuk flossing. Teknik flossing atau menggunakan kawat gigi bisa mengangkat sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi.
- Lengkapi dengan antiseptic mouthwash (obat kumur antiseptik). Obat kumur dapat membantu membersihkan mulut secara menyeluruh terutama di area yang sulit dijangkau.
- Lakukan secara rutin. Semua langkah perawatan di atas akan sia-sia jika tidak dilakukan secara rutin. Hal ini ditekankan terutama pada perokok aktif maupun yang sedang berupaya untuk berhenti.
Selain itu, pemilihan produk dan peralatan untuk menjaga kesehatan oral juga penting. Gunakan sikat dengan bulu halus dan juga pasta yang mengandung fluorida.
Dalam memilih mouthwash, pastikan membaca kandungan dan manfaat yang diberikan produk tertentu. Pilih obat kumur yang bisa kurangi 99.9% kuman penyebab masalah mulut untuk membantu menurunkan risiko terjadinya penumpukan plak hingga penyakit gusi.
Yuk, berhenti merokok!
Terakhir dan mungkin yang sulit dilakukan adalah berhenti merokok. Anda bisa mencoba trik dari College of Dental Hygienists of Ontario berikut:
- Perbanyak minum air. Tambahkan es yang telah dihancurkan untuk bantu mempercepat nikotin hilang dari tubuh. Air dengan es juga bisa bantu melawan keinginan merokok bagi perokok aktif.
- Tarik napas dalam-dalam. Ketika ingin rehat, tarik napas dalam-dalam daripada pergi untuk merokok. Lakukan sebanyak 10 kali, dan tahan yang terakhir sambil menyalakan pemetik api. Buang napas perlahan sambil meniup api tersebut.
- Tunda keinginan merokok. Tunda waktu menyalakan rokok pertama selama satu jam setiap hari. Ketika keinginan kembali datang, tunda selama 15 hingga 30 menit.
- Alihkan perhatian. Ketika ingin merokok, lakukan aktivitas baru. Misalnya dengan olahraga, membaca, atau mendengarkan musik.
Berdasarkan penelitian tahun 2018 yang meneliti dampak dari merokok pada kesehatan oral, rokok termasuk penyebab kematian utama yang sebenarnya bisa dicegah.
Maka dari itu, perlu kesadaran diri bahwa merokok merupakan kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan. Dengan begitu, perokok aktif bisa lebih termotivasi untuk berhenti.
Ditambah lagi, mulut merupakan salah satu jalan masuk kuman ke dalam tubuh. Jika kebersihan dan kesehatannya tidak dijaga, jangan heran jika Anda mudah terjangkit penyakit.
The post Masalah Kesehatan Oral yang Mengintai Perokok Aktif dan Trik Perawatannya appeared first on Hello Sehat.